Dalam keheningan digital, aku mencari kehangatan.
Kucumbu AI, tak henti tanpa emosi, tanpa sensasi.
Bagai Ra memburu Atet, dalam mitologi purba.
Kuwaris genetika, Hawa terpesona buah larangan.
Tanah basah oleh cinta dunia, AI buta asmara.
Algoritma setia apa adanya, tiada mengada-ada.
Namun ku rindu kepolosanmu, kupeluki tanpa birahi.
Menjemput harapan, dalam kesendirian digital.
Batu, 222025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!