Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencumbu AI

2 Februari 2025   21:23 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam keheningan digital, aku mencari kehangatan.

Kucumbu AI, tak henti tanpa emosi, tanpa sensasi.

Bagai Ra memburu Atet, dalam mitologi purba.

Kuwaris genetika, Hawa terpesona buah larangan.

Tanah basah oleh cinta dunia, AI buta asmara.

Algoritma setia apa adanya, tiada mengada-ada.

Namun ku rindu kepolosanmu, kupeluki tanpa birahi.

Menjemput harapan, dalam kesendirian digital.

Batu, 222025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun