Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepala Perpusnas Kunjungi Pameran Naskah Kuno Lulut di Malang

28 Januari 2025   04:07 Diperbarui: 28 Januari 2025   04:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Jumat, 24 Januari 2025, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Syarif Bando turut mengunjungi pameran Naskah Kuno PSB Puspa milik Lulut Edi Santoso yang digelar dalam rangka Kongres Perpustakaan Digital di Hotel Santika, Malang. Dalam acara "Dari Malang, Merawat yang Terbuang" yang diselenggarakan oleh Ngariksa TV.

Lulut Edi Santoso, seorang kolektor benda-benda kuno, menjelaskan tekadnya agar manuskrip-manuskrip yang ia kumpulkan tetap berfungsi sebagai pustaka yang bermanfaat, bukan sekadar koleksi semata.

Lebih dari 150 naskah berbahasa Jawa, Pegon, dan Latin tersimpan dengan cermat di Perumahan IKIP Asri Tegalgondo, Malang, yang Lulut ubah menjadi Perpustakaan Sejarah dan Budaya pribadi.

"Meskipun mengalami kerugian finansial, saya tetap memilih untuk berinvestasi dalam membeli naskah-naskah berharga daripada memenuhi kebutuhan pribadinya," ujar Lulut antusias.

Hobby koleksi benda antik yang telah dijalani sejak tahun 2008 ini tak lepas dari pekerjaannya sebagai guru seni di SMA Negeri 3 Malang.

Dedikasi dan kecintaan Lulut terhadap warisan budaya yang terkumpul dalam manuskrip-manuskrip tersebut membuatnya rela berkorban, bahkan memprioritaskan naskah-naskah tersebut di atas kebutuhan pribadinya.

Beberapa koleksi yang dimiliki oleh Lulut telah berhasil didigitalisasi melalui Dreamsea, namun ia tetap berkeinginan untuk mencetak file digital sebagai langkah pengamanan yang lebih baik.

Demi mengenalkan kekayaan budaya yang ia miliki kepada masyarakat, Lulut bahkan rela menggelar pameran tanpa sponsor pada tahun 2018.

"Koleksi yang saya dimiliki tidak hanya dijaga untuk dirinya sendiri, namun juga dibuka bagi mahasiswa dan peneliti dari berbagai daerah yang ingin mempelajari secara langsung keseluruhan kekayaan budaya yang terkandung dalam manuskrip-manuskrip tersebut," sambungnya.

"Dengan harapan agar pemerintah dapat memberikan lebih banyak perhatian terutama dalam penyediaan fasilitas seperti rak dan peralatan pendukung," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun