Isra Mi'raj juga menyoroti aspek politik dalam ajaran Islam, terutama terkait dengan kepemimpinan dan tata kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Perjalanan Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah setelah peristiwa Isra Mi'raj mencerminkan peran penting yang dimainkan oleh ajaran Islam dalam membentuk struktur politik yang adil dan berkeadilan.
Kepemimpinan Rasulullah saw. di Madinah dan kemudian oleh para Khulafaur Rasyidin menunjukkan kepada umat Muslim betapa pentingnya memiliki pemimpin yang adil, amanah, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.Â
Salah satu tujuan utama Islam dalam politik adalah untuk membawa keadilan, merawat masyarakat, dan memelihara kesejahteraan umat secara keseluruhan.
3. Perjuangan untuk Kemerdekaan dan Keadilan
Isra Mi'raj juga memberikan inspirasi bagi umat Muslim untuk terus berjuang demi kemerdekaan, keadilan, dan kebebasan di seluruh dunia.Â
Keterlibatan umat Muslim dalam membebaskan Palestina sebagai bagian dari negeri Syam dari penjajahan dan untuk mengembalikan kekuasaan Islam merujuk pada prinsip-prinsip keadilan, persaudaraan, dan kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam.
Perjuangan untuk membebaskan Palestina dan mendirikan kembali Khilafah Islamiyah adalah bagian dari amanah umat Muslim untuk menyebarkan kebaikan, ketulusan, dan cinta kasih di dunia.Â
Dengan mengikuti teladan Rasulullah saw. dan para Khulafaur Rasyidin, umat Muslim diajak untuk bersatu, bersikap adil, dan berjuang untuk kebebasan umat manusia dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan.
Dalam konteks global yang terus berkembang, pemahaman akan nilai-nilai dan hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj dapat menjadi pendorong bagi umat Muslim untuk terus bergerak maju dalam mencapai kesempurnaan spiritual, keadilan sosial, dan kebahagiaan bersama.Â
Maka dari itu, memperkokoh hubungan spiritual dengan Allah SWT dan mengikuti petunjuk ajaran-Nya, umat Muslim diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian, keadilan, dan keberkahan bagi dunia yang semakin kompleks ini.