Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keajaiban Cahaya Cinta Seorang Ibu

22 Desember 2024   16:31 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di puncak gunung, cahaya mentari bersinar, sehangat cinta ibu, tiada pernah memudar. Dengan lembutnya belai, ia singkapkan rahasia, di setiap senyumnya, ada doa yang tak terucapkan.

Ibu, engkau adalah bintang yang bersinar, menuntun langkah, meski gelap malam datang. Dalam bisikan sayangmu, ada keajaiban terselip, senandung kasihmu, menghapus luka yang terkikis.

Di pelukanmu, dunia terasa hangat dan nyaman, seperti lautan yang tak pernah berhenti memeluk pantai. 

Ibumu, taman yang selalu berbunga, menyirami hati dengan kebaikan tak terhingga.

Baca juga: Kesendirian Malam

Engkau mengajariku tentang arti pengorbanan, menjadi tiang yang tegar di saat badai berlalu. 

Di matamu kutemukan cahaya keadilan, di hatimu kutemui kedamaian sejati.

Ibu, engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa, mengarungi samudra kehidupan tanpa ragu. 

Di setiap doamu, tersirat harapan yang abadi, Ibumu, segalanya bagiku, tak terganti.

Batu, 22122024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun