Oleh: Eko Windarto
Dalam era di mana gaya hidup yang sederhana dan minimalis semakin populer, terutama di kalangan generasi milenial, tidak hanya mencerminkan tren mode atau desain interior, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada aspek ekonomi dan peluang yang tersedia.
Generasi milenial, yang dikenal sebagai individu yang cenderung mencari makna dalam pengalaman daripada kepemilikan material, menemukan nilai dalam kesederhanaan dan kebebasan dari barang-barang konsumtif.
Bagi sebagian dari mereka, minimalisme bukan hanya gaya hidup, tetapi juga merupakan pilihan yang memengaruhi cara mereka mengelola keuangan, mencari kesuksesan, dan memandang dunia secara keseluruhan.
Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik
Generasi milenial sering dihadapkan pada tekanan finansial dari berbagai faktor seperti biaya pendidikan yang tinggi, sulitnya membeli rumah, dan beban utang.
Mengadopsi gaya hidup minimalis, mereka mencoba belajar untuk mengontrol pengeluaran, fokus pada kebutuhan yang esensial, dan membatasi konsumsi barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Dengan demikian, generasi milenial dapat mengalokasikan dana mereka pada hal-hal yang lebih berarti seperti investasi, tabungan darurat, atau bepergian.
Pengurangan Utang dan Peningkatan Kesejahteraan Finansial
Dengan membatasi konsumsi barang-barang yang bersifat impulsif atau hanya sekadar tren, generasi milenial dapat mengurangi akumulasi utang yang tidak perlu.