Inara Kurnia, siswi kelas 7 SMP PGRI 1 Kota Batu, menjadi perbincangan karena keberaniannya berjualan cenil untuk membantu perekonomian keluarganya.Â
Gadis berusia 13 tahun ini berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.Â
Meskipun usianya masih muda, Inara telah memutuskan untuk membantu orangtuanya dengan berdagang cenil, makanan khas tradisional Jawa Timur.
Di usia di mana seharusnya dia menikmati masa kecilnya bersama teman-teman sebaya, Inara telah memilih untuk berjuang membantu keluarganya. Sejak SD, dia sudah terlibat dalam mencari nafkah, dan sekarang di SMP pun, dia tetap gigih berjualan cenil setiap hari.Â
Dengan harga Rp 5 ribu per porsi, Inara berkeliling kampung untuk menawarkan dagangannya kepada warga setempat. Meski tak selalu semua cenil terjual, Inara tetap semangat dan pantang menyerah.
Menurut Inara, meskipun ada sisa dagangan kadang-kadang, dia tetap bersyukur dan tak kehilangan semangat.Â
Dengan senyumnya yang manis, Inara menjelaskan bahwa kesibukan berjualan cenil tak membuatnya melupakan kewajiban sebagai seorang siswi.
Setelah pulang sekolah, dia tetap meluangkan waktu untuk belajar agar tetap dapat meraih cita-citanya di masa depan.
Salah seorang pembeli, Dodik Supriyanto, memberikan testimoni positif tentang cenil buatan Inara. Dia menyebut rasanya enak dan berbeda dari cenil lain yang pernah dia coba.
Mas Yanto, sapaan akrabnya, mengungkapkan kepuasannya terhadap rasa cenil buatan Inara, menambah semangat gadis tersebut untuk terus berkarya.