Ketika aku dan ibu memasuki hutan yang pernah angker itu, dan disambut dengan suara gemuruh yang menggema di antara pepohonan. Kegelapan mulai menyelimuti sekitar, dan kami merasakan kehadiran yang tidak kasat mata di sekeliling. Tiba-tiba, mendengar suara bisikan lembut yang meminta tolong dari balik semak-semak yang lebat.
Ibu memandangku dengan penuh kekhawatiran, namun aku merasa dorongan di dalam diri sangat kuat untuk menemukan sumber suara misterius tersebut. Aku dan ibu berjalan pelan ke arah suara tersebut, dan semakin dekat, merasakan udara menjadi semakin dingin dan terasa seperti ada sesuatu yang mengintai di kegelapan.
Saat  mencapai semak-semak tersebut, aku dan ibu menemukan seorang wanita muda dengan rambut kusut dan mata sayu yang terlihat kelelahan. "Tolong, aku terjebak di dalam hutan ini selama bertahun-tahun. Aku butuh bantuanmu untuk bebas," bisik wanita muda itu dengan suara parau.
Namun, sebelum bisa bereaksi, wanita muda itu tiba-tiba berubah wujud menjadi sesosok roh jahat yang tertawa keji. "Terima kasih atas kebaikan hatimu yang telah membawa aku kembali ke dunia nyata. Sekarang, aku akan menguasai tubuh kalian dan bebas berkeliaran di dunia ini," ucap roh jahat dengan suara menggema yang membuat bulu kuduk merinding.
Dengan langkah cepat, aku dan ibu bersiap untuk melawan roh jahat ini, menunjukkan bahwa kekuatan cinta dan keberanian adalah senjata yang tak terkalahkan di tengah kegelapan.
Saat akuu dan ibu bersiap untuk melawan roh jahat yang menyamar sebagai wanita muda, cahaya terang tiba-tiba menerangi hutan yang sebelumnya gelap gulita. Bayangan roh jahat itu berubah menjadi sosok yang familiar---sosok yang sangat dikenal. Dengan tatapan tajam dan senyuman jahat, roh jahat itu mengungkapkan identitas sejatinya.
"Kalian telah jatuh ke dalam perangkapku," ucap roh jahat tadi dengan suara serak. "Aku adalah bayangan kematian, entitas yang memanfaatkan ketakutan dan kelemahan kalian untuk memperoleh kekuatan."
Kami berdua terdiam terperangah, menyadari bahwa roh jahat ini bukanlah musuh biasa, melainkan manifestasi terburuk dari ketakutan dan rasa sakit dalam diri kami sendiri.
Dengan kekuatan hati yang tulus dan keberanian yang menggelora, aku dan ibu memutuskan untuk menghadapi bayangan kematian ini dengan penuh keyakinan dan cinta. Dalam pertarungan epik antara terang dan gelap, kami berhasil mengusir roh jahat itu dari hutan dan kembali membawa kedamaian pada tempat yang sebelumnya dipenuhi kegelapan.
Kemenangan kami bukan hanya menandai akhir dari malapetaka di hutan itu, tetapi juga mengungkapkan kekuatan sejati dari keberanian, cinta, dan kesatuan antara seorang ibu dan anak.