Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Memasuki Hutan Angker

18 November 2024   12:34 Diperbarui: 18 November 2024   13:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixel 

Dari sinilah, kami belajar bahwa teror sejati bukanlah di luar sana, melainkan yang ada di dalam diri kita sendiri yang harus dihadapi dan ditaklukkan.

Kala aku dan ibu menatap wajah bayangan kematian yang terungkap, mata roh jahat itu mulai memancarkan cahaya yang tak terduga. Tubuhnya mulai berubah bentuk menjadi sosok yang tenang dan lembut, yang sebelumnya tersembunyi di balik kegelapan. "Aku bukanlah roh jahat," ucap sosok itu dengan suara lembut. "Aku adalah penjaga hutan ini yang telah berjuang melawan kegelapan selama berabad-abad."

Dengan kekuatan yang tersisa, penjaga hutan itu menjelaskan bahwa penampakan roh jahat sebelumnya hanyalah ilusi dari kekuatan jahat yang berusaha mengambil alih hutan tersebut. Dia membutuhkan bantuanmu dan ibumu untuk membantu menjaga keseimbangan alam dan mengusir kejahatan yang merayap di dalamnya.

Kami berdua terkejut menyadari kebenaran sejati di balik seluruh peristiwa yang terjadi. Dengan tekad yang tulus, kami bersama penjaga hutan itu berjanji untuk bekerja sama menjaga kedamaian dan keharmonisan alam, serta menghadapi setiap ancaman yang akan datang dengan kekuatan cinta dan kebenaran.

Dari sini, kami menyadari bahwa tak semua yang kelam adalah jahat, dan tak semua yang terang adalah baik.

Keseimbangan antara terang dan gelap adalah kunci untuk menciptakan kedamaian sejati di dalam dunia yang penuh dengan misteri dan keajaiban.

Sekar Putih, 18112024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun