Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menciptakan Budaya Kerja yang Kondusif

3 September 2024   15:15 Diperbarui: 3 September 2024   15:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang kita merasa kesulitan dalam menciptakan budaya kerja yang kondusif. Prinsip dasar dari kerja adalah ibadah. Dalam artian ibadah merupakan kegiatan jasmani yang dikerahkan oleh keinginan untuk menjadikan semua pekerjaan menjadi amal saleh. Manusia di amanahkan oleh Allah untuk mengemban amanah tersebut.

Kita pun menyadari bahwa hakikatnya manusia adalah khalifah di muka bumi, maka tidak akan ada perbedaan antara sesama manusia itu. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan selama bertugas. Mereka bekerja untuk menjadikan sebuah program yang berhasil atas kesepakatan mereka. Kita akan senantiasa menghargai karena karakter Rahman Rahim Allah Kembali menyeruak manakala kita sadar bahwa semua manusia adalah sama di dalam muka bumi ini.

Kesadaran dalam waktu merupakan landasan utama dalam kinerja seseorang yang akan bernilai ibadah. Indikator budaya kerja yang kondusif adalah waktu. Usaha yang tekun dan dilandasi niat karena Allah, serta menciptakan budaya kerja yang kondusif serta berdisiplin tinggi, merupakan buah yang baik pada waktunya. Bersabar dan terus berusaha, sampai waktunya kita akan menuai hasil dari setiap pekerjaan yang telah kita kerjakan.

Kesadaran penuh akan waktu yang sudah Allah tetapkan bagi seluruh penghuni bumi ini merupakan karakter dari setiap muslim. Mereka yang memiliki budaya kerja yang kondusif akan sadar bahwa kinerja yang terukur dan terencana dan tidak terbuang sia-sia waktunya adalah kunci utama dalam budaya kerja yang kondusif.

Selain itu, saling percaya menentukan tercapainya segala gagasan dan ide kreatif seorang pekerja yang berbudaya. Kesuksesan bukanlah hasil kerja seseorang saja, namun kesuksesan merupakan Kerjasama team yang saling menghargai dan saling membutuhkan. Saling percaya merupakan kunci kesuksesan bersama.

Indikator profesionalitas adalah kinerja yang berlandaskan ahsan amal atau karya terbaik dalam prinsip kerja yang bernilai ibadah. Itulah beberapa karakter pekerja yang kondusif. Mereka yang terbimbing akan senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan profesi masing-masing hingga meraih predikat "professional". Mereka akan tetap teguh dan istikomah dalam mengembangkan profesi mereka sehingga berbuah hasil terbaik.

Hasil kerja yang menipu dan merugikan manusia lain bukanlah karakter Islami. Mungkin saja mereka termasuk kelompok yang dimurkai Allah atau bahkan tersesat. Kita semua bertanggung jawab atas segala perbuatan kita dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas segalah perbuatan yang kita lakukan. Semoga kita menjadi manusia yang selalu diberi nikmat dan bertanggung jawab dan bukan orang yang dimurkai Allah dan tersesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun