"Demi dzat dari Muhammad berada di tangan-Nya, kalaulah kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawanya" (HR Bukhari). Dalam hadits diatas dijelaskan bahwa Rasulullah menjelaskan secara implisit bahwa daahsyatnya adzab kubur dan dahsyatnya hari kiamat. Tentang dahsyatnya api neraka betapa mengerikannya adzab Allah maka kita niscaya aakan lebih banyak menaangis dari pada tertawa. Hadits diatas juga memberikan Pelajaran bahwa penting dan wajib mengetahui tentang hakikat kehidupan akhirat. Karena akhirat merupakan kehidupan abadi, sedang di dunia hanya sementara.
"Dan setiap jiwa pasti akan merasakan kematian itu" (QS Ali Imran: 185). Setelah kita berada di dunia, kita akan masuk ke dalam fase alam kubur. Kemudia fase kebangkitan dari alam kubur menuju padang mahsyar. Disanalah kita akan diadili oleh Allah dengan seadil-adilnya. Kita akan diberikan kenikmatan atau diberikan adzab oleh Allah.
Ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah dan berkata "Wahai Rasulullah kapan hari kiamat itu terjadi? Berkata Rasulullah "Apa yang kamu persiapkan untuknya?" Rasulullah tidak menjawab akan terjadi begini dan begitu, karena itu ilmunya Allah. Akan tetapi Rasulullah mengatakan "Apa yang kamu persiapkan untuk hari kiamat?"
Pertanyaan tersebut sebenarnya juga tertuju kepada kita sebagai umat Nabi Muhammad. Setelah dialam kubur kita akan ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir dan amal kita yang akan menjawabnya. Kita meninggal tidak akan membawa mobil kita yang mewah, tidak akan membawa rumah kita yang megah, tidak membawa emas berlian. Harta yang kita miliki di dunia akan diwariskan kepada anak-anak kita. Yang kita bawa ke kuburan nanti hanyalah amal. "Yang mengikuti mayat itu tiga, dua Kembali dan satu akan bersama dia. Yang bersama dia apa? Yaitu amalannya" (HR Bukhari dan Muslim)
Kewajiban kita adalah bagaimana agar kita selalu beramal baik. jangan hanya sebatas memikirkan bagaimana kita bisa memiliki harta yang banyak, bagaimana hanya memikikan meraih kedudukan yang tinggi. Semua itu akan fana, dan semua itu akan memberatkan hisab pada hari kiamat.
Orang yang banyak tertawa dan sedikit menangis, barangkali di akhirat dia akan lebih banyak menangis. Tapi orang yang di dunia dia lebih banyak menangis takut kepada Allah, dia akan tenang dan Bahagia melihat hasil amalannya kelak di hari kiamat. "Tidak akan terkumpul dua rasa aman dan dua rasa takut kepada seorang mukmin. Siapa yang merasa aman di dunia, maka di akhirat dia akan ketakutan, siapa yang di dunia dia ketakutan, dia takut akan adzab api neraka, sehingga ia pun berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya maka di akhirat akan merasa aman"
Pilih! Tidak mungkin dua-duanya, tidak mungkin dua amal itu kita bisa kumpulkan, karena demikian yang Allah firmankan dalam hadits qudsi Allah mengatakan "Aku tidak akan mengumpulkan dua rasa aman dan dua rasa takut." Berarti yang harus kita pilih adalah rasa takut di dunia, takut akan adzab Allah. Rasa takut kepada Allah menyebabkan kita berusaha untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Lebih baik kita aman di akhirat, karena dunia seringkali menjerumuskan kita ke dalam api neraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H