Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru dan pekerja keras, disiplin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Tuan yang Berakhlak Mulia

27 September 2023   07:20 Diperbarui: 27 September 2023   07:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran merupakan akhlak Nabi Muhammad (Foto Pribadi)

Berbicara akhlak mulia maka kita tidak bisa lepas dari peran sang idola kaum muslimin yaitu Nabi Muhammad. Nabi Muhammad adalah manusia yang baik akhlaknya. Bahkan Allah pun menyanjung akhlak Nabi Muhammad. "Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung" (QS Al-Qalam: 4).

Pada suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Aisyah istri Nabi Muhammad "Wahai ummil mukminin, beritahukan kepada kami bagaimana akhlak Nabi Muhammad, lalu ummil mukminin berkata: "apakah kamu membaca Al-Quran?" lalu sahabat berkata "ya" kemudian ummil mukminin berkata "akhlak Nabi Muhammad adalah Al-Quran" (HR Muslim). Dari hadits tersebut tergambar bahwa Nabi Muhammad merupakan representasi dari kitab suci Al-Quran. Bisa kita bilang, Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mengamalkan Al-Quran dalam kehidupannya.

Nabi Muhammad merupakan utusan Allah yang memiliki misi yang paling utama adalah memperbaiki akhlak. Seperti dalam hadits yang sering kita dengar "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak" (HR Bukhari). Begitu banyak tulisan para sejarawan yang menyatakan kesempurnaan akhlak Nabi Muhammad. Kita ambil contoh yang kecil saja, bagaimana Nabi Muhammad berakhlak kepada pembantunya yang bernama Anas bin Malik. Berkata Anas "Aku pernah membantu/melayani Nabi Muhammad selama sepuluh tahun, dan selama itu Nabi Muhammad tidak pernah berkata 'ah' kepadaku, beliau juga tidak pernah berkata kepadaku tentang sesuatu yang aku lakukan kenapa engkau lakukan itu, atau tentang sesuatu yang tidak aku lakukan kenapa engkau tidak lakukan, dan Nabi Muhammad memiliki sebaik-baik akhlak" (HR Bukhari)

Dari cerita Anas bin Malik dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad merupakan tuan yang baik akhlaknya, tidak pernah memarahi atau menghardik pembantunya. Bandingkan dengan zaman sekarang yang pembantunya banyak sekali dimarahi atau dihardik oleh tuannya. Tidak sedikit para tuan-tuan memarahi pembantunya dengan kata-kata kasar sehingga menyakiti hati pembantunya.

Semoga apa yang disampaikan oleh Anas bin Malik akan menjadi inspirasi bagi kita sebagi tuan yang baik, tuan yang memiliki akhlak, hendaknya kita berusaha untuk memperlakukan para pembantu dengan baik karena mereka adalah orang yang telah membantu dan melayani kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun