Masyarakat Jakarta hari-hari ini mengeluhkan dengan kondisi udara kota Jakarta yang sudah tidak baik-baik saja. Mereka mengeluh engap ketika beraktivitas di luar rumah. Penyebab kondisi udara di Ibu Kota Jakarta yang sudah tidak baik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah asap kendaraan bermotor. Selain itu kondisi ibu kota Jakarta yang sudah memasuki musim kemarau membuat udara semakin panas.
Kita sebagai masyarakat seharusnya sudah mulai membuat solusi untuk peningkatan kualitas udara yang ada di Jakarta. Menanam pohon di area luar rumah atau memperbanyak tanaman di dalam rumah (indoor) bisa dilakukan di tengah semakin memburuknya kualitas udara yang ada di Jakarta. Namun begitu langkah tersebut belum tentu cukup untuk mengatasi masalah kualitas udara yang ada di Jakarta, apalagi bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan dan sering terpapar polusi udara.
Kalau berbicara tentang penanganan polusi udara, memang tanaman belum terlalu efektif menyerap polusi udara. Sebenarnya tanaman juga bisa menyerap polusi udara, namun dengan skala yang rendah. Bagi kita masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, menanam tanaman merupakan salah satu cara untuk mengurangi polusi udara. Berikut daftar nama-nama tanaman yang bisa mengurangi polusi udara, dan juga sering kita jumpai disekitar kita.
- Green spider plant (Chlorophytum elatum) atau tanaman Lili Paris
- Chinese evergreen (Aglaonema modestum) atau tanaman Sri Rezeki
- Bamboo palm (Chamaedorea seifrizii) atau Palem Bambu
- Elephant our philodendro (Philodendro domesticum) atau tanaman hias Kuping Gajah
- Aloe Vera atau Lidah Buaya
- Mother in law's tongue atau tanaman Lidah Mertua
Selain tanaman tersebut, masih banyak juga beberapa tanaman yang bisa mengurangi polusi udara. Bagi masyarakat agar tetap memelihara tanaman yang ada di sekitar rumahnya. Selain berfungsi untuk penghijauan, tanaman atau pohon yang berada di sekitar rumah kita juga berfungsi untuk menyaring udara kotor, sehingga oksigen yang kita hirup tidak terkontaminasi dengan asap kendaraan bermotor atau asap limbah pabrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H