Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru dan pekerja keras, disiplin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Utang dan Kebangkrutan

18 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 18 Juli 2023   07:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobil, motor, rumah, dan barang-barang yang ada dirumah merupakan dari hasil menghutang, itu sebenarnya bukan kebahagiaan, namun kesengsaraan. Hutang merupakan sesuatu yang tidak enak di akhirat. Kelak pada hari kiamat, kita akan membayar hutang-hutang kita di dunia dengan amal saleh kita. Bayangkan kalau ternyata amalan saleh kita habis hanya untuk membayar hutang.

Siapa yang pernah berbuat zolim kepada saudaranya di dunia, hendaknya ia segera melepaskan diri dari haknya tersebut, dengan cara minta maaf, atau kalau kita memiliki hutang maka segera bayar hutang kita, sebelum nanti di hari kiamat kita tidak bisa membayar hutang dengan dinar atau dirham, tapi kita bayar dengan amalan saleh kita. Oleh karena itu segeralah kita membayar hutang, jangan sampai kita bangkrut dihari kiamat.

Orang yang bangkrut bukan orang yang tidak punya harta, orang bangkrut adalah orang yang datang membawa pahala salat, membawa pahala puasa, membawa pahala zakat, membawa pahala haji, membawa banyak pahala, tetapi dia pernah mencaci maki orang, dia pernah memukul orang, dia pernah mengucurkan darah orang, maka dia bayar dengan kebaikan-kebaikan amal salehnya itu.

Ketika seseorang sudah tidak memiliki amal saleh untuk membayar kezoliman-kezoliman tersebut, maka dosa-dosa orang-orang yang dizolimi akan dilimpahkan kepadanya. Itulah pengertian orang bangkrut pada hari akhirat.

Di dunia jika kita bangkrut, maka kita berusaha untuk bekerja mencari uang. Namun jika diakhirat kita bangkrut maka apa yang bisa kita andalkan kecuali amal saleh. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia jangan pernah menganggap remeh masalah hutang. Rasulullah tidak mau menyolati orang yang memiliki hutang.

Hutang tidak bisa digugurkan walau dengan mati sahid. Sungguh sangat heran kepada sebagian manusia yang menganggap remeh masalah hutang. Bahkan Sebagian orang yang telah memiliki pengetahuan yang luas mengaggap remeh masalah hutang. Seharusnya dengan kita memiliki ilmu, maka kita semakin takut kepada Allah.

Hutang membuat kita rugi pada hari kiamat. Hutang akan membuat kita bangkrut pada hari kiamat. Hutang menghabiskan seluruh amal saleh yang kita miliki. Kita capai beramal saleh, tapi karena hutang, amal saleh kita habis tak tersisa. Segeralah membayar hutang dengan sungguh-sungguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun