Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru dan pekerja keras, disiplin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karakter Orang Bertakwa

2 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 2 Juli 2023   07:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Allah adalah suatu perkara yang sangat mulia. Sebab dengan mengenal Allah, akan memberikan suntikan positif terhadap keimanan kita sebagai seorang muslim. "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" (QS Ali Imran: 135)

Predikat orang bertakwa bukan orang-orang yang maksum atau lepas dari dosa. Predikat orang yang bertakwa dalam ayat diatas adalah orang bertakwa terkadang melakukan dosa, masih melakukan maksiat, namun terbatas dalam dosa-dosa kecil. Karakter orang yang bertakwa adalah ketika dia melakukan dosa maka dia cepat-cepat bertaubat, mengingat Allah, beristighfar kepada Allah.

Orang yang bertakwa juga berpotensi melakukan dosa karena dia adalah seorang manusia. Nabi Muhammad bersabda "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat" (HR Tirmizi). Ada perbedaan antara orang yang bertakwa dan tidak bertakwa saat dia melakukan dosa dan maksiat adalah orang bertakwa ketika dia melakukan dosa adalah dia bersegara untuk beristighfar. Jangan pernah kering bibir ini untuk selalu beristighfar kepada Allah. Hal berikutnya adalah orang yang bertakwa tidak melakukan perbuatan dosa dan masiat terus menerus, tidak terus menerus untuk berniat melakukan dosa dan maksiat di masa yang akan datang.

Oleh sebab itu, marilah kita basahi lisan kita dengan beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Beristighfar bukan hanya dianjurkan ketika kita berbuat dosa dan maksiat, tapi beristighfar juga dianjurkan ketika kita selesai dari ketaatan yang hukumnya wajib seperti selesai melaksanakan salat. Marilah kita melaksanakan sunah-sunah Rasulullah untuk selalu beristighfar kepada Allah. Nabi Muhammad selama sehari semalam beristighfar sebanyak 100 kali "Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristighfar pada Allah sebanyak 100 kali" (HR An-Nasai)

Karekter orang yang bertakwa adalah selalu membasahi lisan dengan istighfar, selalu meminta ampun kepada Allah, selalu ingat akan perihnya azab Allah. Semoga kita semua terlindungi dari perbuatan dosa dan maksiat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun