Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru dan pekerja keras, disiplin dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Autisme Bisa Disembuhkan?

8 Mei 2023   14:40 Diperbarui: 8 Mei 2023   14:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan belajar peserta didik berkebutuhan khusus bersama guru/Dok Pribadi

Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks yang gejalanya terlihat sebelum usia 3 tahun. Autisme juga merupakan gangguan perkembangan otak anak, yang mengakibatkan perkembangan komunikasi, interaksi sosial, dan juga gangguan kognitif. Sehingga anak autisme terlihat memiliki dunianya sendiri.

Selain gangguan komunikasi, interaksi sosial, dan kognitif, anak autisme juga mengalami gangguan pencernaan. Hal ini menyebabkan anak autisme mengalami proses pencernaan menjadi tidak sempurna karena adanya gangguan produksi enzim. Dalam proses pencernaan ada protein yang tidak bisa dicerna secara sempurna yaitu gluten dan casein. Dua protein tersebut berakibat terganggunya fungsi otak (persepsi, kognisi, emosi, dan perilaku)

Para peneliti juga menyimpulkan penyebab anak menjadi autis adalah; keracunan logam berat. Kelebihan pertumbuhan jamur dan virus serta bakteri, sehingga mengakibatkan beberapa anak autis menjadi sering diare, sakit perut, kembung, dan banyak gas.

Dalam perkembangannya para peneliti mengklasifikasikan tiga bagian penting dalam autisme yaitu, ringan sedang, dan berat. Setiap bagian tersebut memiliki kondisi tubuh dan perkembangan yang berbeda-beda. 

Selain itu, gejala-gejala autisme dapat diketahui dari gangguan sosial, komunikasi (verbal dan non-verbal), serta kelakuan berpikir dan kesulitan dalam berimajinasi.

Gangguan komunikasi terlihat dari terlambatnya perkembangan bahasa atau tidak bicara sama sekali. Anak autisme ketika bisa berbicara, biasanya mengalami gangguan pada kemampuan menulis atau mempertahankan percakapan dengan orang lain. 

Selain itu juga gangguan komunikasi yang lain adalah penggunaan bahasa yang steotif dan sering mengepak-ngepakkan tangan. Anak autisme juga mengalami gangguan sosial seperti kurang mampunya bersosialisasi dan tingkat emosi yang tinggi.

Berdasarkan pembahasan diatas maka, autisme dapat disimpulkan bukanlah sebuah penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat. Autisme adalah gangguan tumbuh kembang yang menghambat fungsi sosial, interaksi, dan komunikasi. Untuk dikategorikan sembuh atau mampu berdaya secara mandiri di masyarakat, haruslah melakukan intervensi sedini mungkin secara konsisten dan berkelanjutan. Jadi sudah selayaknya kita memanggil mereka dengan sebutan penyandang autis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun