Mohon tunggu...
Eko Supriyadi
Eko Supriyadi Mohon Tunggu... -

belajar membuat sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madu Cinta yang Terasa Pait

28 Maret 2012   12:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:21 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika CINTA datang dan memeluk dua hati yang terlahir di dunia, . Inilah sebait sajak cinta yang tercipta dari luapan kegembiraan hati sang pujangga cinta, .

Saat hatiku dilanda kemarau cinta
Hanya kesepian yang selalu kurasa
Lama sudah kurindukan belaian kasih sayang
Berharap menerangi sudut jiwaku yang gelap
Kini telah kutemukan sebuah cinta yang kan menjadi indah
Kau hadir mengisi kekosongan hati ini
Bawa untaian kasih sayang yang kan membuatku bahagia
Membasuh seluruh jiwaku yang haus akan cinta
Menjadi penerang dalam gelapku
Saat ini. .
Dan kuharap untuk selamanya
Waktu berjalan diiringi alunan melodi syahdu kasih sayang, . CINTA telah membawa dua insan itu terbang melayang mengarungi surga keindahan, . Sampai tiba pada suatu masa, jalan cinta itu terjal, berliku, dan akhirnya harus kandas, . Sekali lagi sang pujangga cinta meluapkan isi hatinya, namun kali ini derai air mata yang menemani alunan goresan pena, membentuk barisan kata yang mewakili repihan hatinya, .

Ku akui begitu berat untuk melepaskan ini semua
Kau seorang wanita yang lembut, pengertian, setia, dan penuh kasih sayang
Benarkah keputusan yang telah aku ambil ini?
Atau hanya akan menghadirkan penyesalan yang tak berujung, kelak. .
Tapi aku sudah tidak sanggup menjalani hubungan seperti ini
Kenapa cobaan cinta ini terlalu sulit untuk aku lewati?
Tapi aku yakin, .
Tuhan pasti punya rencana terbaik untuk kita berdua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun