Dimana satu bangsa besar dengan catatan sejarah mengagumkan tetapi untuk sekian kurun lupa akan jati diri dan kebesarannya. Hingga berabad-abad terpecah belah terombang-ambing bagai buih ditengah lautan. Tanpa kekuatan pemersatu, bangsa yang berdiam di kepulauan Nusantara itu menjadi sasaran empuk bangsa-bangsa lain yang serakah.
Tercatat secara de facto bangsa yang di kemudian hari menyebut dirinya sebagai bangsa Indonesia itu dijajah oleh bangsa lain sejak awal abad keenam belas. Bergantian mulai Portugis, Hispanik, England dan terakhir bangsa Nederland.
Kolonisasi bangsa-bangsa Eropa itu menjerumuskan martabat dan harga diri bangsa Indonesia pada titik terendah dalam kurun waktu sangat lama. Perlawanan memang ada tetapi berapa sih kekuatan bangsa yang tercerai berai?
Titik nadir martabat bangsa kita pada kurun itu diindikasikan dengan kelumpuhan kekuatan politik, kemiskinan merajalela, kebodohan merata dan jati diri yang nyaris tiada. Hingga sampai pada suatu masa selapisan tipis pemuda terpelajar yang memiliki kegelisahan sama rutin berkumpul membicarakan nasib bangsanya.
Dari serangkaian pertemuan yang jauh dari sifat resmi tersebut kemudian melahirkan kesadaran bersama untuk memperjuangkan sesuatu yang bermakna untuk masyarakat tempat mereka menetap. Puncaknya awal abad kedua puluh persisnya tanggal 20 Mei 1908 kumpulan pemuda terpelajar Jawa itu mendeklarasikan perkumpulan yang mereka namai Budi Utomo.
Walaupun masih beraroma kesukuan tetapi cara mereka mendirikan dan mengembangkan perkumpulan sudah menganut asas organisasi modern. Dampak sosialnya pun luas. Sehingga sempat merisaukan pemerintah kolonial Belanda.
Berdirinya Budi Utomo selanjutnya menandai lahirnya era baru meluasnya kesadaran berbangsa bagi kaum terdidik dari berbagai kalangan. Terbukti setelah itu berturut-turut lahir berbagai organisasi kepemudaan yang kebanyakan memiliki misi membangun semangat kebangsaan.
Tak berlebihan jika kemudian tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Ramadan dan Lebaran penuh kemenangan