Kyai Soleh Darat adalah salah satu sosok penting sejarah ulama Nusantara. Masyarakat mengenal namanya karena Kyai Soleh Darat merupakan guru dari RA Kartini, KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan.Â
Insyaallah ketiganya adalah jaminan nama-nama yang akan selalu diingat masyarakat dan bangsa Indonesia oleh peran besar mereka dalam sejarah nasional Indonesia. RA Kartini dinobatkan sebagai pahlawan Nasional atas kepeloporannya mendobrak tradisi melahirkan gerakan emansipasi perempuan.
Lalu KH Hasyim Asy'ari sosok ulama multi peran selain dikenal sebagai muassis (pendiri) jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) juga terekam pula arsiteksi nya dalam membentuk identitas serta jati diri bangsa. Perlawanan rakyat Surabaya juga terkonfirmasi atas keampuhan fatwanya yang dikenal sebagai resolusi jihad.
Sedangkan KH Ahmad Dahlan dikenal luas sebagai promotor gerakan modernisasi Islam dengan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Saat ini Muhammadiyah diketahui sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dengan penguasaan aset yang sangat besar. Performa sosialnya merambah banyak sektor kehidupan masyarakat mulai pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan lain sebagainya.
Santri Kyai Soleh Darat tentu bukan hanya tiga besar dan fenomenal itu. Masih sederet nama ulama besar Jawa yang berpengaruh hasil didikannya. Hampir semua ulama berpengaruh di pantai utara Jawa pernah mengenyam pendidikan agama dari Kyai Soleh Darat.
Peran unik Kyai Soleh Darat
![Foto dokumen pribadi tarjamah Al Hikam](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/04/21/img-20200421-wa0000-5e9de698097f3643e93e4043.jpg?t=o&v=770)
Diperkirakan ada puluhan hingga ratusan naskah dan risalah (kitab kecil)  yang ditulis Kyai Soleh Darat. Ada juga naskah kitab tafsir dengan ketebalan mencapai lebih dari 500 halaman. Kebanyakan kitab-kitab itu merupakan penulisan ulang beserta ulasan bernas dari kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama salaf di Timur Tengah.
Hal itu terkonfirmasi melalui penuturan dhuriyah (ahli waris) yang penulis kenal memang kitab-kitab tulisan Kyai Soleh Darat semua dengan pengantar bahasa Jawa khas pesantren. Dari daftar karyanya yang berhasil terkumpul berpuluh judul. Penulis sendiri mengoleksi beberapa judul kitab karya Kyai Soleh Darat setelah dicetak ulang oleh penerbit kitab ternama di kota Semarang.Â
Dari uraiannya terasa bobot dan karomahnya sebagai ulama paripurna. Meskipun dengan bahasa lokal sama sekali tidak mengurangi mutu dan substansi materi kitab aslinya. Penjelasan lengkap setiap pokok permasalahan selalu mendalam dan memberi sudut pandang baru dan komplit meliputi aspek syari'at (hukum formal), haqiqat (aspek esoteris) dan maslahat al ammah (harmoni sosial).
 Untuk kurun waktu awal abad 20 atau awal tahun 1900-an bahasa yang dipilih tergolong bahasa kromo madyo cenderung ngoko. Sehingga mudah dicerna dan diterima masyarakat umum.