Kabar tentang adanya warung tertinggi di jawa tengah sudah santer terdengar di telinga kita terutama dikalangan para pendaki, warung Mbok Yem merupakan warung yang berada diatas Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 mdpl.
Wakiyem atau yang lebih dikenal sebagai Mbok Yem ini sudah lebih dari 30 tahun hidup di gunung lawu.beliau turun gunung hanya sekali dalam setahun hanya saat lebaran saja.
Uniknya saat turun Mbok Yem ini selalu di tandu bak ratu yang akan kembali ke kerajaanya. Begitu pun saat akan kembali kewarungnya menggunakan tandu, hal itu disebabkan karena faktor usia dari Mbok Yem sendiri yang sudah hampir berumur 70 tahun.
Makan diwarung Mbok Yem seolah menjadi keharusan bagi para pendaki Gunung Lawu, makanan yang dijual mbok yem pun relatif murah hanya kisaran Rp. 10,000 saja.
Warung yang sudah berdiri sejak 1980 yang lalu sehari bisa melayani sekitar 200 pendaki, Â Menu yang disediakan di warung Mbok Yem cukup bervariatif, yaitu ada nasi pecel, nasi goreng, mie instan, soto yang hanya ada pada bulan Suro saja.
Diwarung yang sederhana ini pun sering ditumpangi untuk beristirahat karena ada ruangan yang lebih hangat dari tenda, pendaki pun diperbolehkan untuk mengecas handphone mereka.
Untuk persedian logistik sendiri Mbok Yem membayar orang untuk mengirim 3 kali dalam seminggu, Untuk pasokan air bersih, Mbok Yem mendapatkannya dari mata air Sendang Drajat yang terletak di Basecamp Pos 5. Jauhnya dari pondok Mbok Yem bisa ditempuh jalan kaki kira-kira selama 10 menit.
Bisa disebut Warung Mbok Yem ini merupakan sahabat bagi para pendaki Gunung Lawu.
Hal unik lainya yang bisa didapati ketika berada diwarung Mbok Yem yaitu keberadaan si Temon, Temon disini bukan lawan main Abdel dalam acara tv Abdel & Temon melainkan seekor Monyet yang pandai menjabret barang yang dibawa pendaki.
Si Temon ini menjadi salah satu daya tarik juga untuk datang ke warung Mbok Yem karena tingkahnya yang dapat menghibur para pendaki.
