Mohon tunggu...
Eko Romeo Yudiono
Eko Romeo Yudiono Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis itu Indah

Menulislah karena dengan menulis kamu akan belajar mensyukuri nikmat Allah SWT. Dengan menulis kita juga akan menyadari bahwa pengetahuan kita sesungguhnya ibarat setetes air di lautan bila dibandingkan dengan keangungan Allah SWT. Wallahu A'lam Bishawab.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesetiaan Itu Mahal (Liverpool Hampir Juara)

5 Februari 2020   19:33 Diperbarui: 5 Februari 2020   19:36 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Liverpool M Salah ( Instagram Liverpool)

"Loyalty isn't grey. It's black and white. You're either loyal completely, or not loyal at all." --- Sharnay

(Loyalitas tidak berwarna abu-abu. Warnanya hitam dan putih. Kamu benar-benar setia, atau tidak setia sama sekali.)

 Loyalitas itu saya lihat pada seorang pendukung Liverpool di Surabaya. Dia adalah satu diantara jutaan Liverpudlian atau fans die hard tim berlambang burung hati (Liverbirds). Sekitar April 2004, Liga Inggris baru saja usai. Seorang wartawan baru memasuki sebuah gedung di kawasan Ahmad Yani. Wartawan muda itu tinggal di Gresik. Dia adalah Mancs atau Red Army sebutan fans Manchester United. Tiba di lantai IV di gedung yang didominasi warna biru, ia segera menyalami rekan-rekannya sesama wartawan baru. Tidak ketinggalan wartawan senior juga para redaktur. Wartawan muda itu biasa dipanggil Eko. Ia sangat tertarik dengan liputan olahraga. Karena itu, dia segera mencari redaktur olahraga. Tidak membutuhkan waktu lama, Eko dan Redaktur olahraga yang biasa dipanggil RAK itu langsung akrab. Apalagi, kala itu, RAK menggenakan jersey kontestan Liga Inggris. RAK adalah Liverpudlian atau Kopites sebutan fans Liverpool. Meski tidak sehati karena wartawan muda itu fans Manchester United namun RAK dan Eko langsung nyambung jika berbicara olahraga utamanya sepakbola.

Waktu berlalu, RAK masih setia mendukung Liverpool meski ketika itu, The Reds, 14 tahun paceklik juara. Dia selalu mengatakan, You Never Walk Alone, ketika mendukung Liverpool. Musim itu Liverpool finish di posisi 5 klasemen akhir. RAK ketika itu menyebut, lupa sejak kapan mendukung tim bermarkas di Anfield Stadium itu. Tapi dia ingat ketika di era kejayaannya, pemain-pemain seperti kiper Bruce Grobbelar, John Barnes juga Ian Rush bahu-membahu membawa Piala ke Kota Liverpool. Sweet memory, katanya.

RAK sempat senang, gembira dan perasaan exited lainnya ketika di musim 2013/2014, Liverpool sempat digdaya dengan memuncaki klasemen mengungguli tim mahal dengan sokongan dana jutaan dolar paundsterling Manchester City. Kapten Steven Gerrard yang juga anggota timnas Inggris dalam kondisi on fire. Seluruh penduduk Liverpool juga yakin seyakin-yakinnya bahwa tim kebanggaan mereka akan juara musim itu.

Namun Gerrard lah yang dianggap sebagai biang gagalnya Liverpool angkat tropi juara musim itu. Ketika menjamu Chelsea, di Anfield Stadium, pemain yang identik dengan nomor punggung 8 itu melakukan blunder. Ia terpeleset ketika menguasai bola.  Kesalahan itu dimanfaatkan oleh Demba Ba, pemain Chelsea untuk mencetak gol. Ketika peluit panjang berbunyi, Liverpool kalah, 0-2.

City yang membuntuti ketat dalam pengumpulan poin, akhirnya berhasil menyalip Liverpool. Di akhir musim, The Citizenlah juaranya. Nah, enam tahun berselang, kesempatan untuk merebut gelar juara sangat terbuka, hingga pekan ke-25, Liverpool memimpin dengan 73 poin. Unggul 22 poin dari City. Liverpool hanya butuh enam kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara. Tapi, bisa saja M Salah cs juara lebih awal jika penampilan City tak kunjung membaik.

Meski belum juara, mayoritas pendukung Liverpool di seantero jagad, sudah berpesta. Mereka sangat yakin bahwa Si Merah akan juara musim ini. Well, antusiasme para pendukung Liverpool sebenarnya sah-sah saja. Mengingat, mereka sudah sangat rindu bahkan serindu-rindunya tim kesayangan mereka merebut gelar juara Liga Inggris.

Jika dianalogikan lirik lagu, kerinduan pendukung Liverpool seperti "Bang Toyib yang tak pulang-pulang,". Bukan lagi tiga kali puasa tiga kali, melainkan 30 kali puasa 30 kali lebaran. Tapi toh, Liverpudlian masih setia menanti. Jika nantinya, Liverpool benar-benar juara di musim 2020, wartawan muda yang kini sudah meninggalkan gedung biru itu akan menemui RAK seniornya untuk memberikan ucapan selamat khusus. Ucapan selamat yang pastinya akan membuatnya gembira dan bahagia karena tim kesayangannya akhirnya meraih gelar lagi. Tapi jika itu benar-benar juara lho! heee. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun