P3E Suma, Makassar-Lapisan ozon sangat penting bagi kehidupan di bumi karena bertindak sebagai filter untuk mencegah masuknya radiasi ultra violet matahari (UV-B). Ozon tidak akan sampai ke permukaan bumi. Penyebab rusaknya lapisan ozon emisi klorin dan bromin yang merupakan hasil penguraian senyawa sintetik yang dikenal sebagai halokarbon dapat menyebabkan terjadinya kerusakan ozon di stratosfer.
Ozon merupakan gas yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3) 90% Â molekul ozon ditemukan di atmosfer, tepatnya di lapisan stratosfer, pada ketinggian antara 10 dan 50 km diatas permukaan bumi. ozon tidak sebanyak yang dibayangkan, apabila ozon dimanfaatkan pada kondisi tekanan 1 atmosfer maka ketebalan ozon hanya 3 mm.
Lagi-lagi manusia penyebab rusaknya ozon melalui penggunaan bahan kimia yang mengandung klorin dan bromin. Zat tersebut yang dapat memecah molekul ozon. Hal ini sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar UV B sangat berbahaya, sebab Sinar ultra violet yang dipancarkan matahari memiliki energi yang cukup tinggi, sehingga bila menembus kedalam air, daun atau kulit dapat membahayakan metabolisme sel dan dapat merusak material genetik.
Masalah yang timbul dari dari meningkatnya sinar UV B yang jatuh di pemikaan bumi menyebabkan kerusak terhadap perlindungan alami yang dialami oleh organisme. Radiasi sinar UV B yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit, mempercepat penuaan kulit dan dapat menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan, sistem kekebalan tubuh manusia juga dapat  melemah akibat radiasi UV B.
Akibat lainya tanaman mudah terserang penyakit sehingga akan menguragi produktifvitasnya dan menurunkan populasi plakton di ekosistem perairan. Selain itu berkurangnya lapisan ozon memempercepat proses musim dingin menjadi bertambah dingin di Kutub Utara.
Bahan perusak ozon (BPO) adalah bahan kimia yang berpotensi bereaksi dengan molekul-molekul ozon di stratosfer. Dalam konvensi Wina dan Protokol Montreal tentang perlindungan lapisan ozon, yang digolongkan sebagai BPO antara lain: chlorofluorocarbon (CFC), hydro- chlorofluorocarbon (HCFC), halon hydro-chlorofluorocarbon (HBFC), bromochloromethane, methyl chloroform (TCA), carbon tetrachloride (CTC) dan methyl bromide.
Bahan Perusak Ozon berupa:
Foam:
CFC-II digunakan sebagai bahan pengembang (blowing agent) dalam pembuatan busa (foam) yang digunaka dalam pembuatan jok kursi, sol sepatu, karoseri mobil, panel insulasi, dll.
CFC-12 dan HCFC-22 biasa digunakan sebagai media pendingin (refrigerant) seperti lemari es dan AC. Setidaknya iklim tropis seperti indonesia angka pembelian AC tetap tinggi jika dibanding pembelian Televisi atau Radio/Tape Rcorder.
CFC-11 dan CFC-12 digunakan secara luas sebagai zat pendorong (propellant) untuk produk aerosol seperti hairspray, obat nyamuk, pewangi, cat, dll. Tidak disangkal gara-gara nyamuk tercipta bahan perusak ozon, dibanding bahan bersahabat terhadap ozon.