Eksotisme Wisata Karst Alam Rammang-rammang (dokumen P3E Suma)
P3E Suma, Makassar-Kawasan karst Rammang-rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan. Rammang-rammang sudah terbentuk sejak lama, sekitar 30 juta tahun lalu. Kawasan tersebut diperkirakan baru mulai dihuni manusia pada 40 ribu tahun lalu.
Ketika menyambangi ke kawasan ini, para pengunjung akan takjub dengan eksotisme alam rammang-rammang. Mata dimanjakan gugusan pegunungan karst. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi rombongan dharma wanita Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta. Rabu (06/09/2017).
Untuk ke Rammang-rammang kita harus berjelajah menyusuri sungai menggunakan perahu di Dermaga Rammang-Rammang yang tertata apik. Perahu-perahu berjejer rapi menunggu antrian. Kawasan wisata Rammang-rammang bisa diakses dengan perahu jolloro dari dermaga di Desa Salenrang. Berjarak sekitar 40 km dari Kota Makassar, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit.
Ada banyak titik yang bisa dikunjungi di tempat ini. Di antaranya adalah situs Passaung, Padang Ammarung, Gua Berlian dan Gua Kelelawar. Kawasan ini memang memiliki pesona tersendiri. Kita akan menyusuri sungai dengan batu-batu besar, seperti tumbuh dari dasar sungai. Sekelilingnya adalah aneka tanaman mangrove alami. Pada titik tertentu kita harus melewati celah batu karst yang cukup indah untuk pengambilan gambar yang hanya muat dilewati satu perahu ini.
Deretan gunung karst yang ditumbuhi vegetasi alami menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tempat ini tak pernah sepi pengunjung baik lokal maupun wisatawan asing. Selain masyarakat setempat dibutuhkan kesadaran dari pengunjung untuk turut menjaga kelestarian objek wisata rammang-rammang. Siapapun yang berkunjung ke tempat ini harus bisa menjaga kebersihan lingkungan dan hutan.
Melihat situasi sekarang kita cukup senang dimana bisa membuktikan bahwa rammang-rammang tempat wisata yang eksotis dimiliki Sulawesi Selatan. Pegunungan karst ini harus mendapat perlakuan khusus dari Pemerintah. Tujuannya agar situs bersejarah warisan dunia atau world heritage terjaga kelestariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H