Mohon tunggu...
P3E Suma
P3E Suma Mohon Tunggu... Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan -

Alamat Kantor: Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 17 Makassar Tlp. 0411-555701,702 Fax.0411-555703 Alamat Website: p3esuma.menlhk.go.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lindungi Lapisan Ozon dari Kebocoran

14 September 2016   12:08 Diperbarui: 14 September 2016   18:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

P3E Suma, Makassar-Lapisan ozon sangat penting bagi kehidupan di bumi karena bertindak sebagai filter untuk mencegah masuknya radiasi ultra violet matahari (UV-B). Ozon tidak akan sampai ke permukaan bumi. Penyebab rusaknya lapisan ozon emisi klorin dan bromin yang merupakan hasil penguraian senyawa sintetik yang dikenal sebagai halokarbon dapat menyebabkan terjadinya kerusakan ozon di stratosfer.

Ozon merupakan gas yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3) 90%  molekul ozon ditemukan di atmosfer, tepatnya di lapisan stratosfer, pada ketinggian antara 10 dan 50 km diatas permukaan bumi. ozon tidak sebanyak yang dibayangkan, apabila ozon dimanfaatkan pada kondisi tekanan 1 atmosfer maka ketebalan ozon hanya 3 mm.

Lagi-lagi manusia penyebab rusaknya ozon melalui penggunaan bahan kimia yang mengandung klorin dan bromin. Zat tersebut yang dapat memecah molekul ozon. Hal ini sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar UV B sangat berbahaya, sebab Sinar ultra violet yang dipancarkan matahari memiliki energi yang cukup tinggi, sehingga bila menembus kedalam air, daun atau kulit dapat membahayakan metabolisme sel dan dapat merusak material genetik.

Masalah yang timbul dari dari meningkatnya sinar UV B yang jatuh di pemikaan bumi menyebabkan kerusak terhadap perlindungan alami yang dialami oleh organisme. Radiasi sinar UV B yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit, mempercepat penuaan kulit dan dapat menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan, sistem kekebalan tubuh manusia juga dapat  melemah akibat radiasi UV B.

Akibat lainya tanaman mudah terserang penyakit sehingga akan menguragi produktifvitasnya dan menurunkan populasi plakton di ekosistem perairan. Selain itu berkurangnya lapisan ozon memempercepat proses musim dingin menjadi bertambah dingin di Kutub Utara.

Bahan perusak ozon (BPO) adalah bahan kimia yang berpotensi bereaksi dengan molekul-molekul ozon di stratosfer. Dalam konvensi Wina dan Protokol Montreal tentang perlindungan lapisan ozon, yang digolongkan sebagai BPO antara lain: chlorofluorocarbon (CFC), hydro- chlorofluorocarbon (HCFC), halon hydro-chlorofluorocarbon (HBFC), bromochloromethane, methyl chloroform (TCA), carbon tetrachloride (CTC) dan methyl bromide.

Bahan Perusak Ozon berupa:

Foam:

CFC-II digunakan sebagai bahan pengembang (blowing agent) dalam pembuatan busa (foam) yang digunaka dalam pembuatan jok kursi, sol sepatu, karoseri mobil, panel insulasi, dll.

CFC-12 dan HCFC-22 biasa digunakan sebagai media pendingin (refrigerant) seperti lemari es dan AC. Setidaknya iklim tropis seperti indonesia angka pembelian AC tetap tinggi jika dibanding pembelian Televisi atau Radio/Tape Rcorder.

CFC-11 dan CFC-12 digunakan secara luas sebagai zat pendorong (propellant) untuk produk aerosol seperti hairspray, obat nyamuk, pewangi, cat, dll. Tidak disangkal gara-gara nyamuk tercipta bahan perusak ozon, dibanding bahan bersahabat terhadap ozon.

Halon dan HBFC secara luas digunakan pada pemadam kebakaran.

Metil bromida banyak digunakan untuk pembasmi hama (fumigasi) dipergudangan, karantina dan pre pengapalan. Berbagai produk farmasi seperti obat asma (inhaler) juga menggunakan bahan-bahan perusak ozon. Selain itu campuran CFC-12 dengan etilen digunakan sebagai strerilisasi medis.

Yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan ozon:

  • Beli atau gunakan barang yang tidak mengandung BPO
  • Pada saat membeli barang, periksalah apakah produk tersebut sudah ramah ozon
  • Pilihlah produk yang sudah tidak menggunakan BPO, dapat dikenali melalui logo non CFC.
  • Jangan musnahkan sampah dengan cara membakar. Asap hasil pembakaran juga meningkatan resiko masyarakat terkena kanker paru-paru karena di dalam kandungan asap hasil pembakaran tersebut terdapat berbagai senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Asap yang ditimbulkan sangat mengganggu kesehatan lingkungan. Gas karbondioksida yang tercipta ketika adanya proses pembakaran dapat memperbesar penipisan lapisan ozon dan meningkatkan pengaruh rumah kaca di permukaan bumi.

Langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari paparan radiasi UV B:

  • Sinar UV B dalam jumlah kecil diperlukan tubuh dalam membantu pembentukan vitamin D oleh tubuh. Sebaliknya akan sangat membahayakan tubuh manusia jika dalam jumlah banyak, seperti katarak, kanker kulit, menurunkan tingkat kekebalan tubuh (imunitas).
  • Kurangi kegiatan diluar rumah terutama antara jam 10.00-15.00 ketika matahari bersinar sangat terik
  • Gunakan topi, kacamata hitam yang dapat menahan sinar matahari dan menggunakan baju serta celana panjang yang dapat melindungi tubuh
  • Gunakan sun block dengan sun protection factor (SPF) 15 atau lebih, pada kulit yang tidak terlindungi terutama saat melakukan aktifitas diluar ruangan seperti pada saat berenang.

Beberpa hal pencegahan:

  1. Jika berada di udara luar sebaiknya memakai pelindung SPF minimal 15. Makin terik matahari makin besar SPF yag dipakai
  2. Ulangi pemakaian SPF setiap 2 jam
  3. Gunakan panahan cahaya yang dapat memblok UV-a dan UV-B
  4. Gunakan topi dan pakaian yang melindungi di panas matahar
  5. Berlindung di tempat teduh atau dibawah pepohonan, dan tetap memakai pelindung terik matahari
  6. Hindari panas matahari siang hari, yaitu sekitar jam 10-3 siang.
  7. Hindari juga dari artifisial cahaya
  8. Hindari matahari pada anak-anak
  9. Cek kulit anda
  10. Periksa pada dokter

Saat ini HCFC, sebagai salah satu Bahan Perusak Ozon, masih banyak digunakan di sektor Air Conditioner (AC), Refrigerasi, Busa (Foam), Pemadam api dan Pelarut Kimia (Solvent) di Indonesia. Konsumsi HCFC ini harus dikurangi secara bertahap mulai tahun 2013 hingga tahun  2040.

Hal ini karena produksi dan konsumsi (BPO) jenis utama di seluruh dunia seperti CFC,Halon, Carbon Tetraklorida, Metil Kloroform, dan Metil Bromida sudah berhasil dikurangi hingga 98%. Bahkan menurut laporan PBB yang diterbitkan oleh UNEP dan World Meteorological Organization (WMO) PBB, pertengahan September 2010, diperkirakan lapisan ozon di luar daerah kutub sudah akan pulih pada 2048.

Protokol Montreal yang mendasari peringatan Hari Ozon Internasional setiap tahunnya telah diratifikasi oleh seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Perjanjian internasional di bidang lingkungan ini dinilai paling berhasil dengan adanya komitmen penuh dari negara maju maupun negara berkembang.

Dengan Peringatan Hari Ozon Internasional 16 September 2016 marilah kita bulatkan komitmen dari setiap negara, tingkatkan kesadaran setiap warga bumi untuk mengurangi konsumsi BPO sehingga pada 2048, lapisan ozon yang menjadi pelindung manusia mampu pulih ke kondisi normal.

Sumber: Pelbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun