Mohon tunggu...
Eko Probo D' Warpani
Eko Probo D' Warpani Mohon Tunggu... -

http://ekoprobo.wordpress.com/\r\nhttps://www.flickr.com/ekoprobo\r\nhttp://about.me/ekoprobo\r\nTwitter: @ekoprobo ; \r\nInstagram: Ekoprobo ; \r\nEverytrail: ekoprobo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LongHorn Bike Park, Cidokom

17 Juni 2012   13:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:52 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertahun-tahun gowes MTB koq belum pernah ya nyobain track DownHill. setelah coba mencari referensi track yang aman dan menyenangkan maka saya segera menghubungi teman-2 gowes. Akhirnya disepakati kami akan gowes kesana tanggal 2 Januari 2011 Hari itu ada 4 goweser yang ikut selain saya, Cornelis Arie, Aldi Rubian, Iras Brahmana dan Toni. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"][/caption] Jam 7 pagi, toni dan aldi sudah merapat ke rumah saya, kami santai dulu siap siap sepeda. Setelah semua siap kami segera berangkat, waktu menunjukan pukul 8 pagi… identik dengan lapar dan sarapan Bakmi pelangi di dekat rumah kami satroni… lumayan buat ganjel perut, usai mengisi perut dengan sepiring bakmi dan es teh manis kami menyusuri jalanan ke arah kota Bogor. Berbekal ordinat GPS dari rekan kami, Om Andik dan petunjuk terulis dari rekan kami Andre Wang yang sudah menanti di tujuan maka kami putuskan untuk menelusiri jalan arah Gunung Sindur. koordinat arah yang kami terima adalah 6030’11”S ; 106040’16”E. Koordinat kami masukkan ke settingan Waypoint GPS. klik klik klik…. jadi sudah rute menuju cidokom. Perjalanan terasa lama dan membosankan, aneh, koq jadi muter ga karuan, kebetulan hari itu saya dan arie membawa GPS tipe yang sama, kami coba check dan ternyata sama, memang arah yang ditunjukan lewat jalanan itu. Keinginan untuk sampai ke Cidokom tetap ada, ya sudah, pasrah dan nikmati aja jalanan yang ada… kami menyusuri pinggiran sungai dannnn… arie bilang stop!!! stop!!! belok kanan !! lah?! saya heran karena di sebelah kanan tidak ada jalan. GPS cadangan berfungsi dengan baik (Guide Penduduk Setempat)… menurut mereka Cidokom masih jauh… lahhhhh tau gitu mah tadi lewat Parung aja trus tembus Lanud Atang Sanjaya… ya sudah lah gasss lagi ternyata ordinat yang benar adalah Latitude: S 60.29’43″ Longitude : 106069’01″ yahh jauh dong ah… Tidak lama kemudian kami sampai di jalan tembusan Lanud Atang Sanjaya dari sisi yang lain bukan dari Parung, pasar Ciampea jadi Check Point kami, kemudian Prasasti Ciaruteun dan akhirnya mulai masuk wilayah Cidokom. Kendaraan sedan tidak disarankan masuk wilayah ini, kondisi jalanan tidak masih banyak bolong disana sini, mobil sedan dipastikan akan nyangkut. Menelusuri jalanan kampung dan akhirnya sampailah kami ke Balai Desa sebagai Check Point terakhir, jalanan semakin rusak, menyusuri pinggiran sawah dan akhirnya disebelah kiri kami terlihat juga LongHorn Bike Park, Cidokom. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]

[/caption] Jalanan kecil dari beton dan tanjakan sempat menyulitkan saya, mobilnya toni bahkan sempat terperosok ke saluran air di pinggir jalan tersebut. Akhirnya diputuskan untuk parkir di sebelah Bike Park (Dirt Jump) area. Bajaj sudah menanti kami dan siap mengangkut kami serta gowesernya ke atas, Andre Wang juga sudah siap dengan perlengkapan DownHillnya. 1 bajaj bisa muat 3 – 4 sepeda, kami bergegas ke atas (titik Start). [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] Di atas tersedia 5 Villa keluarga, di salah satu Villa itulah Andre dan keluarganya bermalam, area ini keliatannya baru dibuka, rapih dan bersih serta pemandangan dari atas lumayan memanjakan mata kami. Di area tersebut ada restoran yang cukup luas dan enak untuk istirahat, untuk bermain di LongHorn Bike Park kami harus membayar Rp. 100.000,- tarif itu sudah termasuk angkutan bajaj untuk angkut goweser dan sepedanya ke atas. Menurut pegawai disitu panjang track ini 750 meter dan biasanya ditempuh dalam waktu 10 menit saja…bentar banget ya, biasa gowes di track All Mountain dan ditempuh minimal 6 jam gowes sekarang hanya 10 menit? [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.files.wordpress.com/2011/02/162900_1788383070522_1267922453_2092424_974854_n.jpg
http://ekoprobo.files.wordpress.com/2011/02/162900_1788383070522_1267922453_2092424_974854_n.jpg
[/caption] Berarti harus berkali-kali naik turun nih… Ok lah kalau begitu, yang penting pernah coba track downhill selain Jayagiri dan Cikole. Sebelum gowes saya lihat Toni mengeluarkan segenap perlengkapan lenongnya, helm full face, body protector, neck protector, hand glove… buset lengkap amat… saya hanya menggunakan knee & elbow protector serta helm dan hand glove tentunya. Sementara om Iras mengeluarkan perlengkapan divingnya..Lho?!?! koq?? [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
[/caption]

Area start terbuat dari kayu dan mempunyai 2 ketinggian, agak ragu juga karena belum pernah coba di tempat ini… hmmmmm

[caption id="" align="alignnone" width="604" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]

[/caption] eeaaalahhh… busettt !!! Andre Wang dan Toni udah wusss wusss aja tancep gass meluncur turun… cueeeekkkk saya juga mulai penasaran, pasang cleat “ckreekk..ckreeekk” dan gassssss turunan semua euy… kecepatan sepeda meningkat dan didepan hanya ada turunan turunan dan turunan curam, frame KHS Velvet terasa bersahabat untuk track DH seperti ini. Beberapa kali ketemu turunan tanah kami diberi pilihan masuk track tanah lagi atau jalur kayu… lucu juga nih untuk dicoba… lagi-2 turunan dan akhirnya ketemu turunan panjang dan.. sampe deh di dirt jump area [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="604" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] Suguhan nasi goreng lumayan mengisi perut kami, porsinya lumayan banyak. Rumah makan ini nyaman, semilir angin menerpa kami dan suasananya enak untuk istirahat. Tanpa banyak membuang waktu kami bergegas untuk menuruni track DH ini, masih di rute yang sama dan saya jatuh di atas kayu, untung menggunakan dengkul protector… Sementara om iras dan arie terlihat ceria, sepeda YETI dan Santa Cruz Heckler terlihat tanggung di track DH Cidokom, bagaimana dengan Aldi?? ouwww ternyata dia mulai berani di turunan, irama brake pad beradu dengan rotor terdengar nyaring dari sepeda Aldi… Specialized XC FSR merah selalu ada di posisi belakang dengan alasan juru camera…halllahhh kali ketiga kami meluncur…. seperti biasa Andre dan Toni melaju kencang dengan Specialized Demo 8 dan Trek… rupanya spek speda sangat berpengaruh terhadap kenyamanan sampai bawah kami coba area dirt jump…. tetap ga kuat deh.. mendingan saya keluar masuk hutan, naik turun gunung 6 jam daripada main dirt jump Adrenalin kami semakin naik, lap berikutnya kami lalui dengan kecepatan semakin tinggi dibanding sebelumnya, pengenalan track dan adaptasi sepeda terhadap track dirasa sudah cukup [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="576" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="http://ekoprobo.wordpress.com/"]
http://ekoprobo.wordpress.com/
http://ekoprobo.wordpress.com/
[/caption] Di akhir lap saya dan Iras ada di posisi belakang, andre, toni, arie dan aldi sudah duluan didepan… gassss pollll kecepatan saya naik terus… dihadapan ada turunan panjang, jalan terbelah dua… saya pilih jalur kiri dannnn sepeda loncat kemudian berhenti di ujung atas… agak ragu untuk turun lagi… sroootttt…. geedebbummmm… gubrakkkk!!!!! kaget saya liat om Iras jatuh dibelakang saya…  rupanya dari tadi dia ada di belakang saya dan kaget liat saya berhenti, dia menjatuhkan diri supaya saya tidak ketabrak. untung om iras menggunakan protektor tangan dan kaki. sepeda dan badan om iras selamat. akhirnya dia dan om arie mengakhri permainan ini sementara saya dan teman-2 lain mencoba 1 lap lagi. Jam 15.00 kami usai bermain dan bergegas pulang, lain kali kalau kesini ga bakalan lagi lewat gunung sindur, mending lewat parung, atang sanjaya dan ciampea, jauh lebih cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun