Mohon tunggu...
Eko Probo D' Warpani
Eko Probo D' Warpani Mohon Tunggu... -

http://ekoprobo.wordpress.com/\r\nhttps://www.flickr.com/ekoprobo\r\nhttp://about.me/ekoprobo\r\nTwitter: @ekoprobo ; \r\nInstagram: Ekoprobo ; \r\nEverytrail: ekoprobo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Review C2AM Challenge 2, Dedicated to Heroes Day 2012

14 November 2012   11:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:23 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekan-rekan sepenggowesan, ijinkan saya menulis sedikit tentang acara bersepeda yang dilaksanakan tanggal 10 November 2012 di Cikole, Lembang. 10 November biasa diperingati sebagai hari pahlawan, hari pahlawan tahun 2012 ini agak berbeda bagi saya dan beberapa teman dari JPG Mountain Bike Park. Perwakilan dari JPG adalah saya,  Ilham Baron, Iwan Rizal, Andri Hilman, Nanuy Yunan, Untung Nugroho, Rhisdome berangkat ke Bandung. Awalnya kami melihat undangan acara melalui FB, jalur yang rencananya akan dilalui sungguh menggoda iman dan sayang kalau dilewatkan.

KHS Velvet hijau sudah siap menjelajah.. saya berangkat Jumat sore, check point pertama adalah Villa Kulawarga yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Kota Bandung dan sekitarnya memang selaku ada di benak saya, kota kelahiran saya dan juga sejarah Kota Bandung selalu membuat saya penasaran. Danau Purba … kata itu sering saya dengar. 15 – 20 juta tahun yang lalu, Bandung terletak di dasar lautan … Gunung Tangkuban Perahu sendiri terbentuk di jaman Holosen kira-kira 11 ribu tahun yang lalu dan beberapa ribu tahun kemudian munculah cerita legenda Sangkuriang yang sebetulnya adalah erupsi kedua dari Gunung Tangkuban Perahu. Di masa inilah danau purba mulai terbentuk. Air danau purba Bandung ini surut sekitar 3000 – 4000 tahun yang lalu dan membentuk cekungan Kota Bandung yang kita sering sambangi untung berlibur, di dasar danau purba ini pula saya lahir .. hehehe … lahir di dasar danau purba euy !!! Gowes kali ini rencananya akan menyusuri lembah, gunung dan hutan, bagi penghobi MTB tempat tersebut merupakan sahabat yang selalu menemani kami menikmati alam, saya baru sampai taraf penikmat alam belum mampu menjadi pencinta alam. Rute yang direncanakan adalah jalur Cikole tembus ke Cisalak dengan estimasi jarak 40 km saja dan rencananya akan ditempuh dalam 6 jam mengayuh sepeda. Sedikit terbayang betapa asiknya menyusuri sisa danau purba ini, peralatan saya siapkan guna mengabadikan jalur ini, GPS Garmin 62 Cs selalu setia menemani saya jalan, camera juga harus selalu siap untuk mengabadikan pemandangan indah Malam sabtu team JPG sudah siap semua di Villa Kulawarga di Cikole, terima kasih om Joe Laoda dari Wym Cycle yang sudah berbaik hati mau direpotin teman-teman JPG.
Sabtu 10 November 2012 05.00 WIB Kami semua sudah bangun dan mulai bersiap, cuaca pagi ini cerah sekali, langit yang terlihat cerah membuat kami semakin bersemangat. Peralatan kembali kami periksa ulang, safety gear dipastikan sudah lengkap, tools, alat komunikasi, GPS, obat-obatan pribadi semua sudah harus masuk ransel. Team dari JPG diketuai langsung oleh Ketua JPG, Ilham Baron, selain itu ada Andri Hilman, photographer andalan JPG, Rhiesdome yang biasa kami panggil Hulk, Iwan Rizal kecil-kecil cabet rawit, Untung Nugroho anggota Brimob yang hobinya touring MTB, Yunan Nanuy si biang touring dan saya sendiri. Kami gabung dengan Team WymCycle yang menurunkan pembalapnya, Gimo dan Fanani Setelah semua sepeda selesai loading kami meluncur ke titik start di Bumi Perkemahan Cikole Jayagiri, jaraknya dari penginapan hanya 5 km saja. 07.00 WIB Bumi Perkemahan Cikole Jayagiri, 1316 meter dari permukaan laut, suasana pagi ini sudah ramai oleh goweser dari berbagai penjuru, gelak tawa serta jabat erat sesama goweser mewarnai pertemuan rekan-rekan sehobi, pembicaraan tidak jauh dari dunia persepedahan.  Acara ini mempertemukan saya dengan salah satu teman SMA, Reno Ismanto … puluhan tahun nggak ketemu
Kegiatan pertama yang kami lakukan di pagi ini adalah registrasi ulang, panitia terlihat sudah siap di meja registrasi, dengan biaya Rp. 150.000,- masing-masing peserta mendapat jersey, makan siang, snack, nomor untuk dipasang di sepeda serta id card serta WingDay.  Peserta diberangkatkan tidak bersamaan melainkan per kloter. Beberapa rombongan sudah terlihat jalan duluan di depan kami.
08.00 WIB Team JPG menjadi 9 orang dengan tambahan 2 sembalap … kami semua sudah siap di titik start, sebelum jalan panitia menandai nomor di sepeda, dibolongi tanda sudah lulus scrutinering dan boleh start. Awal perjalanan masuk dan turun paving blok lalu sedikit nanjak sebelum masuk jalanan aspal kemudian kami mulai masuk jalanan tanah, turunan sudah menanti di depan, jalan tanah basah dan aroma tanaman hutan di pagi ini membuat suasana gowes jadi semakin menyenangkan. Usai turunan ini kami diberi pemandangan indah, di kiri kanan jalanan yang kami lalui adalah ladang penduduk, jalanan mulai berubah karakter menjadi bebatuan kecil campur tanah… sepeda terus kami pacu melewati track yang menyenangkan ini.
Tidak jauh memang dan kami ketemu jalan aspal, turunan yang curam kemudian sedikit nanjak menuju pos A1. Beberapa panitia terlihat di pos ini ada cabang dan kami diarahkan ke kiri, sedikit menyusuri aspal nanjak tipis dan kembali ketemu jalan tanah.
Pohon bambu di kiri kanan jalan lumayan juga mengurangi sinar matahari pagi, jalanan tanah masih agak basah, kelihatannya sisa hujan hari sebelumnya. Sepeda kami kayuh makin kencang, jalanan mulai menurun dan lagi-lagi pemandangan indah terhampar di depan kami. 4 Km pertama kami dimanjakan turunan, sepeda bisa dipacu kencang, lumayan untuk menaikkan hormon adrenaline, seperti yang sudah-sudah .. saya mulai curiga ini koq turunannya panjang ya … alamat bakalan ketemu tanjakan panjang ini sih …. Sementara itu rombongan Ilham, Iwan Rizal, Gimo dan Fanani sudah hilang dari jangkauan mata kami … entahlah tadi pagi pada makan apa itu orang … kalau kata nenek saya sih orang yang kuat begitu seperti ngga punya udel .. hihihi Pucuk dicinta ulam tiba… ada belokan tajam di depan dan…. nanjak euyyyy !!! untungnya tanjakan ini masih gowesable, biar pelan yang penting maju deh … suara RD dipindah ke sproket besar terdengar di belakang saya … yaaa semua mulai maenin RD dan FD demi tanjakan ini… yang membuat saya masih semangat adalah pemandangan di atas bagus banget … terlihat jajaran pohon pinus juga rumput hijau yang menanti kami. Cucuran keringat semakin deras, nafas mulai memburu, lutut mulai panas, sementara tanjakan masih panjang … kali ini Andri Hilman menyelamatkan kami dari derita tanjakan panjang ini, wheelset belakangnya goyang, juga dia bilang tempat ini bagus buat foto-foto.
Walau belum sampai ke  hutan pinus kami berhenti dengan alasan mau foto-foto …. hehehe … lumayan deh bisa narik nafas dan mendinginkan lutut. Tidak lama kami pura-2 foto, sinar matahari mulai menghangatkan badan kami, sementara hamparan rumput hijau di depan seakan menanti untuk jadi latar belakang foto… Gileeee ternyata pemandangan di dalam hutan pinus ini bagus banget, jajaran pohon dan hijaunya rumput membuat tenaga kami pulih kembali .. pulih untuk foto-foto tentunya …
Keindahan hutan pinus ini dibayar lunas dengan tanjakan pendek di depan dan turunan lagi … nahhh disini saya mulai gila-gilaan bareng Andri Hilman, Hulk, Untung dan Yunan .. single track tanah dan belokan tajam justru menjadi tantangan sendiri bagi saya, Velvet Hijau mulai lincah meliuk liuk, posisi saya paling depan,sayang turunan curam ini hanya 1 km saja, di ujung bawah ada jembatan bambu, memang pendek namun sulit untuk dilewati sepeda.
Lho koq!?!?! waduhhhh mulai ngga beres nih .. posisi kami sudah 8 Km dari titik Start, dan belum ada tanjakan yang tidak bisa digowes … kali ini di depan ada tanjakan yang tidak mungkin bisa digowes bahkan oleh atlit sekalipun. Baiklah …… sudah 8 km tadi sepeda dinaiki saya, sekarang waktunya balas jasa… sepeda mulai saya panggul … KHS Velvet ijo royo royo ini ternyata berat banget kalo dipanggul …

Sepucuk harapan mulai nampak… dari kejauhan terlihat beberapa petani berjalan ke arah saya, muka-muka ramah ini seakan menambah kekuatan saya karena mereka menawarkan jasa untuk memanggul sepeda sampai ke atas… ayo mang…. tarikkkkk …. di jalan dia bilang deket koq hanya nanjak 500 meter …. eeeebuseetttt 500 meter tapi nanjaknya edan euy Di tempat datar penduduk ini menurunkan sepeda saya, selembar lima ribuan berpindah tangan ke petani ini, wajahnya terlihat sumringah membayangkan masih banyak sepeda yang memerlukan jasa angkat junjung ini.
Tidak lama kami istirahat dan berniat melanjutkan perjalanan, sementara saya semakin ragu setelah melihat GPS … kontur pegunungan ini keliatannya mulai tidak bersahabat .. hitung-hitung melalui GPS saya mulai .. prediksi saya di depan ada 1 Km tanjakan tanpa ampun… namun apa boleh buat … udah tanggung nyemplung ke tengah hutan masa iya balik lagi … gassssss Langkah demi langkah kami maju, tentunya bukan gowes melainkan dorong sepeda … ampunnnn ini koq ya gila bener tanjakannya. Tumpukan goweser yang kelelahan mulai memadati tempat istirahat, cucuran keringat semakin deras, air air air … saya terus membasahi tenggorokan dengan air.. beruntung karena tanjakan ini teduh.
Sambil mendorong … mendorong sepeda ya bukan menggowes … saya membayangkan apa jadinya kalau hujan di tempat ini, dijamin ngga bakalan bisa naik deh. Caci maki mulai hening semua sudah lelah marah-marah .. percuma juga kan tanjakan dimarahin
Akhirnya kami sampai di ketinggian 1416 meter dari permukaan laut, ini titik tertinggi dari tanjakan Ngepet ini. Nama tanjakan Ngepet adalah hasil pengamatan selama mendorong sepeda, kata ngepet yang paling sering terdengar. Turunan curam dan panjang menyambut kami setelah tanjakan ini, single track tanah, ada jurang di kiri kanan kami lumayan juga kalau sampai nyemplung Seat post mulai saya turunkan untuk persiapan gila-gilan, turunan panjang sudah terlihat dengan jelas. Yakkkk mulaiiiii …. wusssss wussss beberapa sepeda seperti kesetanan melihat turunan curam ini, di beberapa titik ada drop off kecil, kadang ada lubang juga yang menambah asiknya kebut-kebutan disini. Turunan ini sangat curam namun masih bisa digowes koq.
Om Untung gowes tepat di belakang saya, liku liku jalan membuat sepeda saya seperti menari, liukan velvet hijau ini seakan menaikan adrenaline  om untung. Di depan saya lihat ada belokan tajam, jari tangan mulai menggenggam brake lever, cleat mulai saya lepas sebagai antisipasi terhadap karakter track turunan ini Ada beberapa penduduk yang mengamati kami, tak lupa kata “Punten” saya ucapkan sambil lalu, konsentrasi penuh menghadapi turunan curam dan liar ini. GEDEBUG!!!! saya dengar ada suara orang jatuh di belakang saya …. sepeda segera saya hentikan dan huahahahaha om Untung koq ada di bawah? lah itu bapak tua tadi koq terduduk bengong nyandar pohon? oooo rupanya dia ketabrak om Untung … nafas bapak tua itu terlihat berat, tersengal-sengal… ya iya lah ketimpa om Untung … hihihi
Team medis sudah datang, menurut mereka bapak tua ini tidak apa-apa sehingga kami semua diijinkan melanjutan perjalanan. Gileeee pemandangannya semakin bagus …. hamparan rumput hijau berlatar belakang gunung sangat jelas terlihat di depan mata. nahhh camera mana camera …. semua sibuk mengeluarkan cameranya .. tempat bagus ini membuat kami lupa umur dan rasa lelah
Foto-foto pre wedding …. hihihi ada yang nyeletuk begitu … mari ah kita istirahatkan sepeda untuk photo session… Jepret jepret jeperet … foto kiri kanan, atas bawah, depan belakang … pokoknya lengkap deh
Usai foto-foto narsis, perjalanan dilanjutkan, kali ini targetnya makan siang… perjalanan diwarnai track makadam naik turun di seputaran kebun teh .. gowes gowes gowes … tracknya enak dan gowesable Tepat jam 11.50 WIB say, Rhiesdome dan Untung sampai di tempat makan siang. Nasi kardus ini lumayan juga mengisi perut saya. istirahat jangan lama-lama. Jarak dari start sampai tempat istirahat ini sudah 17 km jadi masih tersisa hutan dan  gunung 13 km lagi yang harus dilalui
12.45 WIB Saya, Rhiesome dan Untung mulai bergerak menyusuri jalanan aspal, nanjak lageeee …. untunnya nanjak tidak terlalu jauh, perjalanan 13 km ini diwarnai track campuran antara turunan makadam serta single track di dalam hutan, sepeda terus kami pacu Di depan ada rombongan yang berjalan pelan di turunan curam ini, rhiesdome berhasil mendahului mereka sementara saya dan Untung masih antri di belakang rombongan ini. Setelah ada kesempatan saya dan untung memacu sepeda lagi masuk hutan belantara
Nahhhhh ini lah awal saya dan Untung kram kak, otot sudah mulai berdenyut, keringat sudah semakin asin, asam laktat mulai menunjukan kekuatannya, sedang enak-enaknya mengayuh sepeda mendadak kaki kanan saya kram … gedebuk !!! saya jatuh …. gedebuk !!!! lahhh koq Om Untung ikutan jatuh … jiahhhhhhh ternyata dia kram juga Jarak saya dan om Untung terpaut 10 meter, posisi kami berdua di single track di tengah hutan, tebing di sisi kanan dan jurang di sisi kiri sementara jarak hanya 3 km menjelang finish. Ya sudahlah saya pasrah aja. duduk manis sundut rokok dan tentunya menahan sakit di kaki. Beberapa goweser yang lewat membantu kami dengan beberapa cara.. ada yang berdoa saja, ada yang nepuk pundak saya dan bilang … ” Semoga Lekas Sembuh”  layaknya tulisan di kemasan pembungkus obat, namun banyak juga yang mambantu saya menarik kaki. Istirahat 30 menit menahan sakit saya rasa cukup untuk memulihakan tenaga. Semangat karena cuaca mulai mendung, khawatir kehujanan di tengah hutan euy .. sepeda kembali kami pacu, kali ini suguhan turunan kurang bisa saya nikmati karena kaki masih sakit akibat kram tadi Turunan demi turunan curam sepanjang 2,5 km membawa kami ke jalanan aspal dekat finish, tepat jam 15,00 saya sampai juga di Finish.
WINGDAY menanti untuk disematkan di dada saya, ini tandanya saya sudah mampu melalui track sepanjang 30 Km ini. Track ini benar-benar mengasyikan, wajib dicoba deh… kalau perlu file GPS silakan download di EVERYTRAIL Foto-foto juga bisa dilihat di Instagram dan Instacanvas Berikut ini adalah beberapa kesan dan pesan peserta yang sempat terekam
Salam Gowes Eko Probo Twitter & Instagram: @ekoprobo http://ekoprobo.wordpress.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun