Mohon tunggu...
Eko Prasetyo
Eko Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Cyber Asia

Learn More and Take More - Business Owner - Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendeskripsikan Perkembangan Konsep Diri Peserta Didik

15 Desember 2023   17:03 Diperbarui: 17 Desember 2023   00:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep diri adalah pandangan individu tentang dirinya sendiri sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya yang meliputi fisik, psikis, sosial, aspirasi, dan prestasi yang nantinya akan menentukan langkah-langkah individu dalam melakukan aktivitas sesuai dengan gambaran yang ada pada dirinya. Konsep diri terdiri dari tiga dimensi, yaitu pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan tentang diri sendiri, dan penilaian tentang diri sendiri. Pengembangan konsep diri meliputi kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan identitas diri, pengembangan bakat, dan potensi seseorang.

  1. Diri Identitas (identity self), merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaa “Siapakah saya?”, dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol-sinmbol yang diberikan pada siri (self) oleh individu yang bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
  2. Diri Pelaku (behavioral self), merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri.
  3. Diri Penerimaan/Penilai (judjing self), berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara antara diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima dirinya.

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang berkaitan dengan sekolah, organisasi, agama dan sebagainya. Dimensi eksternal dibagi menjadi lima bentuk, yaitu:

  1. Diri fisik (Psysical self). Diri fisik menyangkut persepsi seseorang tentang keadaannya secara fisik. Contohnya mengenai kesehatan diri, penampilan dirinya (cantik, jelek, menarik atau tidak menarik) dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek, gemuk atau kurus).
  2. Diri etik-moral (moral-ethical self). Diri etik-moral merupakan persepsi seseorang yang didasarkan pada standar pertimbangan secara moral dan etika. Hal ini berhubungan dengan Tuhan, kepuasaan seseorang akan agamanya, dan nilai moral.
  3. Diri pribadi (personal self). Diri personal merupakan persepsi seseorang mengenai keadaan pribadinya. Dalam hal ini menyangkut sejauh mana individu merasa sebagai pribadi yang tepat.
  4. Diri keluarga (Family self). Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Dalam hal ini, diri keluarga berkaitan dengan peran yang dijalani sebagai anggota keluarga.
  5. Diri sosial (Sosial self). Diri sosial merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya.

Untuk mengembangkan konsep diri yang positif, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil :

  1. Berpikir positif : Memiliki sikap optimis, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah memiliki solusinya.
  2. Mengenali dan menerima diri sendiri : Memahami kekuatan dan kelemahan diri serta menerima diri apa adanya.
  3. Menetapkan tujuan yang realistis : Menetapkan tujuan hidup yang sesuai dengan kemampuan dan potensi diri.
  4. Menghargai diri sendiri : Merenungkan diri, menyadari kelebihan, keahlian, dan kekurangan diri, serta fokus untuk mengembangkan passion
  5. Melakukan aktivitas fisik : Aktivitas fisik dapat membantu memperbaiki konsep diri dan meningkatkan kesehatan mental.
  6. Mengapresiasi kemajuan dalam diri : Mengakui dan menghargai setiap kemajuan yang telah dicapai.
  7. Hilangkan sugesti negatif dari pikiran : Menghilangkan sugesti negatif dan fokus pada hal-hal positif.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengembangkan konsep diri yang positif adalah :

  1. Mengenali dan Menerima Diri Sendiri : Memahami kekuatan dan kelemahan diri serta menerima diri apa adanya.
  2. Membuat To-Do List dan Memberi Apresiasi pada Diri Sendiri : Setelah menetapkan tujuan, buat daftar hal yang perlu dilakukan. Setiap berhasil mengerjakan kegiatan di list, beri apresiasi pada diri sendiri.
  3. Melakukan Aktivitas Fisik : Aktivitas fisik sesuai dengan porsinya dapat membuat diri menjadi lebih sehat, optimis dalam menjalani kehidupan, dan percaya diri.
  4. Menghilangkan Sugesti Negatif dari Pikiran : Fokus pada hal-hal positif dan menghilangkan sugesti negatif dari pikiran.
  5. Menghargai Diri Sendiri : Memiliki empati pada orang lain, menyadari kelebihan, potensi yang dimiliki, dan memberi apresiasi pada diri sendiri.
  6. Berinteraksi dengan Lingkungan : Melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
  7. Berpikir Positif : Fokus pada hal-hal positif, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah memiliki solusinya.
  8. Menghargai Kemajuan Diri : Mengakui dan menghargai setiap kemajuan yang telah dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun