Mohon tunggu...
Eko Putra
Eko Putra Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis buku "Musi yang Manis Kekasihku" (2010) dan "Aku Serigala yang Merdeka Karena Cinta " (2010) di samping tergabung dalam sejumlah buku milik bersama dan dimuat dalam sejumlah media. Kadang-kadang mengisi waktu dengan memasak, memancing, membaca. Selain, bahwa selalu disibukkan melayani banyak warga. Telah menikah, sejak 20 Nopember 2011. Menerima Anugerah Seni Batanghari Sembilan 2011.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang Puisi

10 Agustus 2012   06:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin saja, hanya aku yang terasing. ketika kau sepakat, tentang daun jatuh di depan rumah. setelah udara meniupkan bahasanya untuk kembali ke tanah, dan berparuh dengan basah.
lalu pada suatu ketika, angin membekap kebisuanku. engkau berlari ke bukit, segala yang ingin dilihat, serupa pikiran di masakanak yang menafsirkan kegelisahanku. membuat lukisannya biru di atas bantal dan enggan menidurkanku. tentu saja kau tetap angkuh dan tak ingin berbagi. begitupun, kau dan aku masing-masing menjauh. tersesat dan abadi. karam membiaskan huruf-huruf yang menggugatku. menuntaskan kekosongan yang ditemui. dan patuh pada tabir sunyi.

sudah sejak lama aku ingin pulang, walau di sana, pintu telah terkunci, lampu telah mati *. walau waktu meminta yang lain, untuk mendengar kuberbisik, suara yang telah mengering, hatiku mati di sini terdiam dan tak mengerti**. mungkin aku mati setelah cemara mengembun. kau mengantar kepergian abadiku dengan sebuah doa yang dulu pernah kubisikkan bahwa ; aku ingin mencintaimu dengan sederhana***. atau saat pelayaranku terlalu jauh di pintu kamar asap rokok mengepul. kau sangat tahu ketika pena dan penyair keduanya mati berpalingan !****
bahwa aku rela pergi, dan kau tetaplah diam. tanpa harus membuatku bunuh diri. setelah kelelawar berlari ke kandang, setelah kesepian mengosongkan pribadi. aku telah terbang ke Langit Maha Tinggi.

(2009)

notes :
* ingin pulang : dipopulerkan grup sheila on 7
** kota mati : dipulerkan grup peterpan
*** aku ingin : sapardi djoko damono
**** fragment : chairil anwar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun