Mohon tunggu...
Eko Oktapratama
Eko Oktapratama Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

"ketakutan kita sendirilah yang menghentikan kita untuk terus maju"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyelesaian Konflik Armenia vs Azerbaijan Dengan Menggunakan Segitiga Konflik

28 Februari 2023   13:20 Diperbarui: 1 Maret 2023   20:20 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Eko Oktapratama

NIM : 07041182227121

Dosen Pengampuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM.,M.Sc

Konflik Armenia vs Azerbaijan

Konflik antara Armenia dan Azerbaijan adalah konflik perebutan wilayah yang terjadi karena berada di kawasan yang sama yang mana sudah terjadi sejak tahun 1990-an (Culture Violence). Konflik antara dua negara ini sempat terjadi sebanyak dua kali tepatnya pada tahun 1988-1991 dan 1992-1994. Pada tahun yang sama (1994), konflik tersebut berhasil diredam setelah diberlakukannya kesepakatan gencatan senjata. Akan tetapi kesepakatan tersebut tidak bertahan lama. Konflik antara Armenia dan Azerbaijan kembali pecah pada tahun 2014. Hal ini dipengaruhi karena adanya usaha untuk menggabungkan sebuah wilayah ke negara tertentu, yang di sisi lain juga adanya usaha untuk memisahkan suatu wilayah dari negara tertentu(Structure Violence and contradiction). Wilayah yang di maksud adalah Nagorno-Karabakh (Wijaya, 2016).

Yang menyebabkan kedua negara tersebut beradu untuk merebut wilayah Nagorno-Karabakh adalah karena penduduk wilayah Nagorno dan Karabakh yang merupakan etnis mayoritas Armenia dan secara cepat mengakibatkan konflik regional yang semakin luas (Attitude). Menurut (Wijaya, 2016) ada faktor lain yang mendorong kembali terjadinya konflik antara Armenia dan Azerbaijan yaitu karena adanya keinginan dari Nagorno-Karabakh untuk bergabung dengan negara Armenia. Akan tetapi pihak Azerbaijan sebagai pemilik wilayah kekuasaan yang sah berdasarkan hukum internasional menentang hal tersebut (Structure Violence).

Meskipun mengalami konflik yang cukup lama, perebutan kekuasaan atau wilayah antara Armenia dan azerbaijan belum mendapatkan titik terang. Situasi yang semakin panas ini mendorong kedua negara untuk melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata (Direct Violence). Sehingga dengan adanya perlawanan senjata ini telah banyak menewaskan para prajurit dari kedua belah pihak (Behavior).

Dibalik konflik sengketa wilayah ini, ternyata melibatkan pihak lain yaitu Turki dan Rusia yang ikut campur dalam konflik tersebut. Rusia yang secara umum sebagai sekutu dari Armenia melakukan kepemimpinan aliansi militer yang merupakan bagian dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif bersedia menjadi pihak pendukung Armenia dalam pertempuran tersebut. Sedangkan Turki memberikan dukungan terhadap Azerbaijan dikarenakan kedua negara tersebut telah menjalin hubungan baik sejak lama.

Setelah sekian lama mengalami konflik, kesepakatan gencatan senjata pun dilakukan kembali. Dengan adanya kesepakatan tersebut, kedua negara akan mempertahankan posisinya di wilayah yang mereka pegang hingga saat ini. kesepakatan perdamaian ini akan berlangsung selama 5 tahun dan jika selama 5 tahun tersebut tidak ada pihak yang ingin menarikan diri, secara otomatis kesepakatan atau perjanjian damai tersebut dapat diperpanjang selama periode 5 tahun.

Upaya Penyelesaian konflik

Upaya untuk menyelesaikan konflik antara Armenia dan Arzebaijan ini adalah dengan mencari jalan tengah melalui perundingan dan diplomasi. Perundingan yang membahas masalah bagaimana status masa depan bagi penduduk Armenia yang berada di Nagorno-Karabakh dengan format negosiasi untuk menyelesaikan konflik tersebut antar kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun