Mohon tunggu...
ekook damezs
ekook damezs Mohon Tunggu... -

I like my like

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makalah Adat dan Budaya

27 Maret 2011   04:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut cerita salah seorang sepuh warga Desa Karangpari, bahwa di salah satu tempat di Desa Karangpari pernah dilalui dan disinggahi lutung kasarung. Pada waktu itu Lutung kasarung lewat dan singgah di dekat pohon mangga / buah gedong. Di sana di tempat singgah ada darah yang menetes, maka tempat tersebut dianggap keramat sampai sekarang. Dari sejarah itulah tempat tinggal penulis diberi nama Karangpari.
Waktupun berlalu, maka muncullah dari anggapan bahwa tempat tersebut keramat akhirnya masyarakat Karangpari selalu membuat sesaji di tempat tersebut serta mengadakan ruwatan setahun sekali setiap bulan Rabiul Awal (bulan Mulud). Dalam ruwatan dipersembahkan kesenian ibing ronggeng sebagai persebahan bagi para leluhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun