Mohon tunggu...
Khasan Setiaji
Khasan Setiaji Mohon Tunggu... -

Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslimin: Bagaimana Natalmu?

25 Desember 2012   02:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Muslimin : bagaimana natalmu?

Christian : baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku?
Muslimin : tidak, agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Christian : tapi kenapa, bukankah hanya sekedar kata-kata ? Teman muslimku yg lain, mengucapkannya padaku?
Muslimin : mungkin mereka belum mengetahuinya... Christian , kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat?
Christian : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya...
Muslimin : kenapa ? Bukankah hanya kata-kata ? Ayo, ucapkanlah ;)
Christian : sekarang, saya mengerti.. ;)

Christian : aku minta tolong boleh?
Muslimin : boleh selama saya mampu, minta tolong apa?

Christian : nanti malam saya ibadah di gereja alun-alun kota, kamu kan tau saya tidak membawa kendaraan dan angkot juga sudah tidak ada, kamu mau jemput saja sekitar jam 21.00 WIB, nanti kita sekalian minum kopi dan makan pulangnya?
Muslimin : boleh, kebetulaan saya tidak ada acara?

……………………………………………………………..........................................................................................the end.


Saudaraku sebangsa setahan air kita memang beda, agama kita, suku kita, bahasa kita, budaya kita namun itulah kekayaan kita dalam satu ikatan tanah air Indonesia.

Saudaraku meskipun kita masing-masing percaya tidak semua agama benar, namun satu hal yang juga kita yakini semua agama mengajarkan kebaikan, toleransi.

Jangan sekali-kali salahkan agama tapi koreksilah cara beragama kita, karena saya yakin jika cara beragama kita benar tidak akan terjadi perpecahan.

Saudaraku bangsa kita dibanggun dari elemen-elemen yang berbeda namun direkatkan oleh kekuatan semangat kebersamaan dan ketaataan beragama.

Saudaraku sadarilah  SEMANGAT KEBERSAMAAN DAN KETAATAAN BERAGAMA adalah kekuatan bangsa kita, namun kini kekuatan itu mulai luntur oleh hedonism dan keserakahan.

(terinspirasi dari pengalaman pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun