Mohon tunggu...
Eko Mulyadi
Eko Mulyadi Mohon Tunggu... -

Jurnalis, sesekali menulis opini, pengajar. Tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berbagi Ilmu Jurnalistik kepada Anggota Genetika FP UISU

9 Oktober 2016   20:23 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atmakusumah Astraatmadja, Ketua Dewan Pers Nasional periode 2000-2003, pernah berkata bahwa salah satu ciri negara maju bisa dilihat dari kemampuan masyarakatnya untuk menulis dengan benar sesuai kaidah bahasa dan kaidah jurnalistik. Dalam konteks kaidah jurnalistik, kemampuan menulis itu terkait dengan beberapa parameter, yakni berstruktur menarik, enak dibaca serta mudah dipahami oleh semua kalangan.

Oleh karena itu, tokoh pers yang puluhan tahun malang melintang di dunia kewartawanan itu bermimpi suatu saat ilmu jurnalistik bisa menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional, paling tidak dimulai dari tingkat SLTP.

Cita- cita Atmakusumah itu wajar, karena dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dengan apa yang disebut berita. Setiap orang ingin mengetahui apa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, di kota, di negara, atau bahkan peristiwa yang terjadi di dunia.

Terlebih di zaman yang semakin dimudahkan dengan kemajuan tekhbologi dan informasi seperti sekarang ini, mempelajari jurnalistik sangat dibutuhkan dan relevan untuk terus dijalankan sampai akhir dunia. Ini karena informasi bukan hanya kebutuhan, melainkan juga dapat menjadi sumber kekuasaan. Teknologi informasi dapat menjadi alat terpenting untuk memanipulasi dan alat kendali. Dan memang, telah menjadi pendapat umum, siapa yang menguasai informasi dialah penguasa masa depan.

Hal-hal seperti di atas antara lain yang saya sampaikan ketika menjadi pembicara pada kegiatan upgrading bagi anggota aktif Generasi Pecinta Kelestarian Alam (Genetika) Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (FP UISU), yang diadakan di kampus mereka, Jalan Karya Wisata, Medan Johor, Kota Medan, Sabtu (8/10/2016). Session yang saya isi mengupas sedikit tentang jurnalistik dan citizen journalism.

Saya memaparkan sedikit pengalaman sejak mulai menjadi jurnalis tahun 1999, hingga sekarang menjadi Redaktur Harian MedanBisnis serta mengelola sendiri media pertanian online Agroplus.co.id.

Saya berkeinginan melahirkan jurnalis muda, atau penulis kreatif yang andal. Jadi saya sangat senang berbagi pengetahuan dengan para peserta upgrading tersebut. Setidaknya adik-adik di Genetika bisa memahami, bahwa ilmu jurnalistik penting dipahami bukan hanya oleh jurnalis atau wartawan, tetapi bagi seluruh lapisan masyarakat dari berbagai bidang ilmu atau pofesi.

Terlebih bagi aktivis suatu organisasi penyinta alam seperti Genetika, yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, tentu banyak hal yang dilihat dan dialami sehingga bisa ditulis.

Jadi, ketika baru pulang dari suatu kegiatan di alam, oleh-olehnya bukan sekadar foto-foto selfie yang diunggah ke media sosial, itu terkadang tidak begitu dipahami maknanya oleh orang-orang yang tidak teribat di kegiatan itu. Tapi ketika kegiatan itu dituangkan dalam satu tulisan, banyak orang yang akan lebih paham, pastinya nama serta kiprah organisasi akan lebih dikenal.

Hampir selama dua jam, saya memaparkan kepada para peserta upgrading, mulai bagaimana cara memulai sebuah tulisan, unsur-unsur berita 5W + 1H, serta struktur dalam penulisan berita.

“Walau bukan wartawan, harus tetap menjaga news value atau nilai berita. Misalnya ketika menulis di blog, atau di sosial media sekalipun, harus punya feeling untuk melihat situasi dan kondisi yang mungkin menarik bagi khalayak pembaca,” demikian antara lain yang saya sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun