Mohon tunggu...
Generus LDII
Generus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Pemula
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah blogger pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII dan Muhammadiyah Sepakat untuk Mencegah Perpecahan di Tahun Politik

12 Januari 2023   07:31 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:36 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (11/1). Muhammadiyah dan LDII menegaskan ukhuwah Islamiyah jangan sampai rusak, hanya karena pesta demokrasi lima tahun sekali. Dua ormas Islam dengan puluhan juta warga itu, menyepakati Pemilu hanya lima tahun sekali, namun kewajiban membina dan memajukan umat Islam adalah pekerjaan sampai akhir zaman.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Mereka bertemu dalam rangka silaturahim di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1).  

"Kami silaturrahim dan sowan ke PP Muhammadiyah untuk mengucapkan selamat atas Muktamar Muhammadiyah yang telah dilakukan dengan damai dan demokratis, yang bisa menjadi teladan bagi ormas-ormas Islam lainnya. Bagi LDII, ini adalah contoh yang patut ditiru. Kenyataannya, semua berlangsung dengan baik. Muhammadiyah memberikan kontribusi bagi bangsa yang sangat jelas," kata KH. Chriswanto Santoso.

Menurut KH. Chriswanto Santoso, LDII melihat banyak persamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi problem pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan dan kebangsaan. Tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik. "Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terbelah karena persoalan pilihan politik," tuturnya.

"Kami berpandangan, pemilu itu memang lima tahun. Sementara berdakwah dan membina umat  hingga ila yaumil qiyamah (hingga hari kiamat). Maka jangan sampai yang lima tahun ini merusak yang ila yaumil qiyamah. Perlu ada penyamaan visi dan persepsi diantara ormas-ormas Islam untuk bersanding, bukan justru bersaing," katanya

doc. lines
doc. lines

Senada dengan KH. Chriswanto Santoso, KH Haedar Nashir menginginkan tahun politik harus menjadi tahun yang damai dan bersatu. Pemilu harus berjalan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditetapkan, "Pertama, harapan kami bagi seluruh umat Islam Indonesia, dalam keragaman orientasi dan sikap politik, kita tetap jaga ukhuwah sesama umat muslim dan ukhuwah kebangsaan," katanya.

Kedua, KH. Haedar Nashir berharap, semua pihak penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI Polri, partai politik, ormas-ormas, dan semua komponen bangsa harus punya visi dan komitmen yang sama dalam menjaga tahun politik tetap kondusif, "Tanpa semangat kebersamaan, kita tidak kuat. Tapi kalau bersama kita kuat," katanya

KH. Haedar Nashir mengingatkan agar fokus dan perhatian umat tidak habis karena tahun politik. Pemilu tetap berjalan lima tahun sekali, akan tetapi umat Islam harus maju dan menjadi umat yang terbaik. Inilah komitmen ormas Muhammadiyah yang memperoleh titik temu dengan dengan komitmen LDII.

"Apa yang dilakukan LDII dan Muhammadiyah dalam silaturahim ini, ke depan akan ada langkah kerja sama yang lebih konkrit. Kami akan berbuat yang produktif dan konstruktif untuk umat, bangsa dan negara," kata Buya Haedar Nashir.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun