Mohon tunggu...
Eko Mauludin
Eko Mauludin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar Negeri 33 Pontianak Barat

Hobi bermain sepak bola dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah pada Pembelajaran Matematika di Kelas V

28 November 2023   13:23 Diperbarui: 28 November 2023   13:25 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V MATERI DENAH DAN ARAH MATA ANGIN
SD NEGERI 33 PONTIANAK BARAT

Disusun Oleh:

Nama: Eko Mauludin, S.Pd
NIM: F4301231551
Unit Kerja: SD Negeri 33 Pontianak Barat

A.Judul: Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah pada Pelajaran Matematika di kelas V Materi Denah dan Arah Mata Angin di SD Negeri 33 Pontianak Barat

B.Pendahuluan
Matematika memiliki peranan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Matematika menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 147) merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia. Kemampuan pemecahan masalah matematika penting untuk dikuasai peserta didik sejak dari bangku sekolah dasar. Branca (Hendriana dan Soemarmo, 2017: 23) menyatakan bahwa: "Pemecahan masalah matematik merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika, bahkan proses pemecahan masalah matematik merupakan jantungnya matematika". Sedangkan menurut Mulyadi (2010: 31) mengungkapkan: "Dalam proses pembelajaran matematika sering kali dijumpai banyak peserta didik yang kurang bahkan tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru, dan pada akhirnya menyebabkan kurang optimalnya suatu informasi yang diserap oleh peserta didik atau sering diistilahkan dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini biasanya sering ditandai dengan hambatan-hambatan yang mungkin disadari atau mungkin juga tidak disadari".
Menurut Siti Nurajizah dan Nelly Fitriani (2020: 81) mengatakan: "Beberapa kesulitan yang dialami para peserta didik yaitu diantaranya kurangnya pemahaman dari peserta didik mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita. Sebaiknya, ketika menyelesaikan soal berbentuk cerita peserta didik melakukannya melalui langkah-langkah penyelesaian". Sesuai dengan Shadiq (2014: 109) yang berpendapat bahwa: "Pembelajaran pemecahan masalah sebagai hal yangmenentukan keberhasilan pembelajaran matematika, sehingga pengintegrasian pemecahan masalah hendaknya menjadi satu keharusan selama proses pembelajaran itu berlangsung". Oleh karena itu, apabila kemampuan pemecahan masalah matematika tidak ditingkatkan pada peserta didik, maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika peserta didik.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan pakar pendidikan, kepala sekolah, rekan sejawat dan pihak terkait (peserta didik) maka didapat hasil berupa:
1.Pakar Pendidikan (Yani Djapri, SE.,S.Pd)
-Kurangnya variasi guru dalam mengajar, seperti guru tidak mengunakan media.
-Kurangnya dukungan dari orang tua atau wali murid.
2.Kepala Sekolah (Resty Riana, S.Pd)
-Peserta didik belum lancar dalam membaca sehingga kesulitan untuk belajar.
-Peserta didik tidak tertarik untuk belajar karena guru tidak mengunakan model dan media alat peraga yang menarik.
3.Rekan Sejawat (Ferania Fernanda, S.Pd)
1.Peserta didik yang kurang tertarik pada matematika.
2.Peserta didik kurang termotivasi untuk memecahkan soal cerita.
 
4.Pihak yang Terkait
a.Sofiah Nurul Jannah (Murid yang rajin)
Peserta didik masih kurang memahami dalam menyimpulkan isi soal cerita.
b.Tifany Lathisya (Murid yang sedang)
Peserta didik merasa soal cerita tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami teks atau menyelesaikan soal cerita.
c.Naila Safitri (Murid yang tidak rajin)
Peserta didik yang memiliki kesulitan dalam membaca atau memahami soal.
Peserta didik merasa soal cerita tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami teks atau menyelesaikan soal cerita.
Dari berbagai pendapat ahli dan ditambah dengan hasil wawancara maka didapat akar penyebab masalah peserta didik kurang memahami dalam memecahkan permasalahan soal cerita pada pembelajaran matematika terutama sekali di materi denah dan arah mata angin yaitu:
-Keterbatasan dalam memahami dan menyimpulkan isi soal cerita.
-Kurangnya media dan model pembelaaran yang kreatif dan interaktif dari guru
-Keterbatasan pemahaman konsep matematika
-Kurangnya keterampilan membaca dan memahami soal dari peserta didik
-Permasalahan soal cerita tidak sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik
-Kurangnya motivasi dan minat dari peserta didik
-Kurangnya dukungan dan bimbingan dari orang tua dan wali murid

C.Pembahasan
Berdasarkan hasil diskusi dan analisis ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah:
1.Peserta didik masih kurang memahami dalam menyimpulkan isi soal cerita.
2.Guru kurang menampilkan media dan model pembelaaran yang kreatif dan interaktif.
3.Peserta didik kurang memiliki pemahaman yang cukup tentang konsep-konsep matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan soal cerita.
4.Peserta didik yang memiliki kesulitan dalam membaca atau memahami soal akan kesulitan dalam menyelesaikannya.
5.Soal cerita yang sulit dipahami oleh peserta didik tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka.
6.Peserta didik yang kurang tertarik pada matematika atau merasa bahwa matematika tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka mungkin kurang termotivasi untuk memecahkan soal cerita.
7.Peserta didik tidak mendapatkan bimbingan yang cukup dari orang tua dan wali murid, sehingga membuat mereka merasa kesulitan.
Dari permasalahan diatas maka akan diselesaikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan relevan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam membaca dan berhitung, yaitu menerapkan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), media Power Point, dan video pembelajaran interaktif. Kemudaian dengan diskusi kelompok dapat membantu peserta didik untuk berbicara tentang apa yang mereka baca atau pelajaran matematika yang mereka pelajari. Ini dapat meningkatkan pemahaman dan semangat mereka.
 
Berikut tampilan renacana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang penulis laksanakan dalam pembelajaran matematika materi denah dan arah mata angin.
1.Tujuan Pembelajaran
a.Melalui tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan denah berdasarkan arah mata angin dengan tepat. (C2)
b.Melalui tayangan video pembelajaran tentang denah dan arah mata angin, peserta didik dapat menganalisis denah menggunakan arah mata angin dengan benar. (C4)
c.Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan denah menggunakan arah mata angin dengan teliti. (P5)
2.Materi Pembelajaran
a.Menentukan posisi benda
b.Pengertian denah, membaca denah, dan merancang denah sesuai arah mata angin.
c.Delapan arah mata angin
d.Penggunaan teks petunjuk tertulis
3.Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
a.Model: Problem Based Learning
b.Pendekatan: Scientific-TPACK, C-4 (Critical Thinking, Collaboration,
Communication, Creativity)
c.Metode Pembelajaran : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, dan
Ceramah
4.Media, Bahan Pembelajaran, dan Sumber Belajar
a.Media Pembelajaran: - Power Point Interaktif LKPD
-Teks Visual
-Kompas
-Lembar Evaluasi
-Video Pembelajaran Denah dan Arah Mata Angin
-https://youtu.be/LcstrrfRlFc?si=SwjVCT7Zibz6DZEI
b.Bahan Pembelajaran:
Laptop
Proyektor
Aplikasi Power Point
Papan Tulis
c.Sumber Belajar
1.Suah Sembiring, Ghani Akhmad. 2018. Ayo Belajar Menalar Matematika untuk Siswa SD/MI kelas V. Bandung: Yrama Widya.
2.Y.D. Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin. 2008. Gemar Matematika 5 untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
3.Anggraena Yogi, dkk, 2017. Buku Siswa Kelas V Matematika. Surakarta: CV Usaha Makmur.
4.Zona Belajar. Video Pembelajaran Denah dan Arah Mata Angin Kelas 5.
 
5.Langkah-langkah Pembelajaran
KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Pendahuluan1.Guru memberi salam dan menanyakan kabar kepada peserta didik. (PPK-Religius)
2.Peserta didik berdo'a bersama sebelum memulai pelajaran dipimpin oleh peserta didik yang bertugas piket pada hari ini. (PPK-Religius, Menghargai kedisiplinan peserta didik).
3.Guru mengkonfirmasi peserta didik yang tidak hadir.
4.Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik, kondisi kelas dan kebersihan kelas. (Integritas)
5.Peserta didik diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita. (Kedisiplinan)
6.Peserta didik menyanyikan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke" untuk membangkitkan motivasi dan karakter peserta didik, dan memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan. https://youtu.be/OUjaLlU6gWw?si=fAajo3yLzpS03m6e (Nasionalisme)
7.Guru mengajak peserta didik untuk tepuk PPK.
8.Guru mengaitkan materi pada pertemuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. (Apersepsi-Communication-4C)
9.Peserta didik dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi sebelumnya.
a.Apakah kalian masih ingat dengan materi yang kita pelajari pada pertemuan sebelumnya?
b.Apa pengertian dari skala?
c.Apa pengertian dari denah?
10.Guru menyampaikan pembelajaran hari ini.
a.Melalui tanya jawab kalian nanti dapat menjelaskan denah berdasarkan arah mata angin dengan tepat.
b.Melalui tayangan video pembelajaran kalian dapat menganalisis denah menggunakan arah mata angin dengan benar.
c.Melalui diskusi kelompok kalian juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan denah menggunakan arah mata angin dengan teliti.
11.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi-
Communication-4C)10 menit
IntiSintak 1: Orientasi peserta didik pada masalah
1.Guru menyusun 3 buah benda (buku tulis, pensil, dan tempat pensil) sejajar di atas meja.
2.Dua orang peserta didik diminta ke depan kelas dan berdiri berhadapan dibatasi meja.
3.P e s e r t a d i d i k yang pertama menjelaskan posisi benda di atas meja kemudian memperlihatkan ke pada teman-55 menit
 
KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu
temannya.
4.P e s e r t a d i d i k yang kedua menjelaskan posisi benda di atas meja kemudian memperlihatkan ke pada teman- temannya.
5.Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan posisi kanan dan kiri ? (Communication, Content)
6.Guru menampilkan gambar yang ada pada slide Power point,
kemudian peserta didik diminta untuk mencermati gambar.
7.Peserta didik mencermati gambar melalui tampilan slide Power point yaitu posisi benda, pengertian denah, delapan arah mata angin, membaca denah sesuai arah mata angin, dan merancang denah sesuai arah mata angin. (Communication, Content) (TPACK)
8.Guru menampilkan kompas kepada peserta didik dalam pendalaman materi delapan arah mata angin.
9.Peserta didik memberikan gambaran cerita melalui gambar yang ditayangkan. (Critical thingking, Comunication)
10.Peserta didik bersama guru melakukan tanya jawab mengenai merancang denah sesuai arah mata angin. (Collaboration, Communication)
Sintak 2: Mengorganisasi peserta didik
11.Peserta didik dibentuk menjadi 5 kelompok dengan masing- masing kelompok beranggotakan 5 atau 6 peserta didik secara heterogen.
12.Peserta didik menonton tayangan video pembelajaran yaitu mengenai posisi benda, pengertian denah, delapan arah mata angin, membaca denah sesuai arah mata angin, dan merancang denah sesuai arah mata angin.
(Critical thinking, Content) (TPACK)
13.Peserta didik mendengarkan penjelasan kembali mengenai posisi benda, pengertian denah, delapan arah mata angin, membaca denah sesuai arah mata angin, dan merancang denah sesuai arah mata angin.
14.Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok.
Sintak 3: Membimbing penyelidikan individual atau kelompok
15.Bersama teman sekelompok, peserta didik melaksanakan kegiatan percobaan di LKPD untuk menentukan posisi benda pada denah.
16.Peserta didik secara kelompok mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan delapan arah mata angin. (Gotong-royong)
17.Setelah peserta didik mendapatkan hasil menentukan posisi benda pada denah dan menentukan delapan arah mata angin. Peserta didik menggambar posisi 3 bangun datar yang sejajar.
 
KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu
(Collaboration, Creativity)
18. Peserta didik secara kelompok dengan bimbingan guru membaca dan merancang denah sesuai arah mata angin. (Collaboration, Critical Thinking).
15.Guru memonitor proses pengerjaan LKPD yang dilakukan oleh setiap kelompok dan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya apabila ada kesulitan.
Sintak 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
16.Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKPD. (Gotong-royong)
17.Peserta didik menganalisis soal yang ada dalam LKPD secara berkelompok dan penuh tanggung jawab. (Gotong- royong, Critical Thinking).
18.Peserta didik mengembangkan jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam LKPD. (Gotong-royong, Critical Thinking )
19.Peserta didik dibimbing oleh guru menyiapkan laporan yang akan dipresentasikan sesuai dengan tuntunan yang ada di dalam LKPD. (Creativity, Collaboration).
20.Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain saling menanggapinya. (Collaboration, Communication).
21.Setelah seluruh kelompok tampil, masing-masing satu peserta didik perwakilan dari kelompok ke depan untuk menuliskan mengenai posisi benda, pengertian denah, delapan arah mata angin, membaca denah sesuai arah mata angin, dan merancang denah sesuai arah mata angin yang digunakan setiap kelompok ke dalam tabel yang ada di LKPD.
Sintak 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
22.Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab terkait hasil yang telah disajikan. (Collaboration).
23.Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah tampil dan yang telah menanggapi kemudian memberikan penguatan terhadap jawaban masing-masing kelompok.
24.Peserta didik kembali menyesuaikan diri di tempat duduk masing-masing secara berkelompok kemudian menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. (Kemandirian)
25.Peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti dan dipahami.
26.Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (Callaboration)
27.Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
Penutup1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan guru. (Collaboration)5 menit
 
KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu
Apakah kalian senang belajar pada hari ini?
Kegiatan mana yang kalian senangi dan tidak senangi?
Kegiatan mana yang menurut kalian paling sulit?
2.Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan pembelajaran pada pertemuan hari ini sesuai tujuan pembelajaran. (Communication)
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa remedial dan pengayaan.
4.Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran hari ini;
5.Peserta didik mendapat umpan balik dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dan terhadap proses serta hasil pembelajaran.
6.Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya dan meminta peserta didik untuk mempelajarinya.
7.Peserta didik diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan dan selalu menjaga lingkungan sekolah. (Religiusitas)
8.Guru bersama peserta didik menutup kegiatan dengan do'a dan salam. (Religiusitas)

Berikut ini saya lampirkan link video pembelajaran PPL 2 pelajaran matematika materi denah dan arah mata angin: https://youtu.be/iRj9bQwfas8?si=19QWqx0E2XpJDF6d

D.Kesimpulan
1.Peserta didik kurang memahami dalam memecahkan permasalahan soal cerita pada pembelajaran matematika.
2.Menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan relevan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam membaca dan berhitung, yaitu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), media Power Point, dan video pembelajaran interaktif.
3.Diskusi kelompok dapat membantu peserta didik untuk berbicara tentang apa yang mereka baca atau pelajaran matematika yang mereka pelajari. Ini dapat meningkatkan pemahaman dan semangat mereka.
4.Kombinasi model pembelajaran PBL dengan media Power Point, dan video pembelajaran interaktif juga bisa menjadi solusi yang efektif untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Hendriana, Heris & Soemarmo, Utari. 2017. Penilaian Pembelajaran Matematika.
Bandung: PT Refika Aditama.
Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Belajar terhadap
 
Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.
Shadiq, Fadjar. 2014. Pembelajaran Matematika: Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siti Nurajizah dan Nelly Fitriani. (2020). Analisis Kesulitan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika kelas VII. (Vol: 7 No: 1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun