Kita sering banget denger kalo ber puasa itu dapat menahan hawa nafsu kita.
Pertanyaan nya : kenapa menahan, bukan menyerang? apa yg sesungguhnya kita tahan? bagaimana benteng pertahanan kita bisa kokoh dibangun melalui puasa?
Sungguh Allah SWT telah menciptakan Hawa Nafsu dalam diri manusia ini begitu ganas, buas dan liar. Nafsu adalah kekuatan utama manusia untuk merubah dunia ini. Namun disaat yg sama, nafsu juga yg bisa menyerang manusia sampai lemah tak berdaya.
Sebagai sumber kekuatan, nafsu harus bisa kita kontrol. Tanpa kesadaran kalo nafsu dalam diri wajib untuk dikontrol, nafsu akan menyerangmu secara sadis. Menelanmu mentah-mentah. Melemahkanmu dengan segala kesombongan.
Kita emang sulit untuk mengatur nafsu. Kekuatan nafsu manusia memang diciptakan untuk menjalankan hidup dari awal sampai akhir jaman dunia ini.
Namun masih ada jalan. Saat kendali nafsu tidak bersamamu. Masih ada satu cara lagi. Bertahan.
Bangun benteng yg tinggi. Pertahanan yg kokoh. Jangan buka setitik pun celah. Jangan terpukau sesilau apapun sinar. Kamu pasti tahu kelemahanmu.
Kalau kamu pemarah. Jangan buka ruang debat. Kalau matamu tak bisa menahan silau aurat wanita. Jangan buka sedikitpun lirikanmu.
Kalau lidahmu tak henti mencari rasa. Jauhkan mata&hidung mu dari aroma dapur manapun.
Teguhkan langkah ini. Niatkan. Lalu mulailah berpuasa. Ramadhan adalah wahana pelatihan membangun konstruksi. Konstruksi benteng pertahanan. Pelatihan selama satu bulan, untuk 11 bulan berikutnya. Begitu dahsyat nya serangan nafsu, sampai-sampai Allah SWT membuat satu bulan penuh di bulan Ramadhan untuk kita berlatih, kita bersuci, kita bertobat.
Untuk Kita berkata, bahwa kini aku ingat, kini aku sadar, sungguh lemah diriku hingga aku harus berlatih bertahan setiap tahunnya.