Mohon tunggu...
Eko Kun
Eko Kun Mohon Tunggu... -

Warna dunia berbeda dari kacamata saya dan kacamata anda.\r\n\r\n~ ekoka.wordpress.com ~

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Best Defender : Puasa

26 Juli 2012   08:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita sering banget denger kalo ber puasa itu dapat menahan hawa nafsu kita.

Pertanyaan nya : kenapa menahan, bukan menyerang? apa yg sesungguhnya kita tahan? bagaimana benteng pertahanan kita bisa kokoh dibangun melalui puasa?

Sungguh Allah SWT telah menciptakan Hawa Nafsu dalam diri manusia ini begitu ganas, buas dan liar. Nafsu adalah kekuatan utama manusia untuk merubah dunia ini. Namun disaat yg sama, nafsu juga yg bisa menyerang manusia sampai lemah tak berdaya.

Sebagai sumber kekuatan, nafsu harus bisa kita kontrol. Tanpa kesadaran kalo nafsu dalam diri wajib untuk dikontrol, nafsu akan menyerangmu secara sadis. Menelanmu mentah-mentah. Melemahkanmu dengan segala kesombongan.

Kita emang sulit untuk mengatur nafsu. Kekuatan nafsu manusia memang diciptakan untuk menjalankan hidup dari awal sampai akhir jaman dunia ini.

Namun masih ada jalan. Saat kendali nafsu tidak bersamamu. Masih ada satu cara lagi. Bertahan.

Bangun benteng yg tinggi. Pertahanan yg kokoh. Jangan buka setitik pun celah. Jangan terpukau sesilau apapun sinar. Kamu pasti tahu kelemahanmu.

Kalau kamu pemarah. Jangan buka ruang debat. Kalau matamu tak bisa menahan silau aurat wanita. Jangan buka sedikitpun lirikanmu.

Kalau lidahmu tak henti mencari rasa. Jauhkan mata&hidung mu dari aroma dapur manapun.

Teguhkan langkah ini. Niatkan. Lalu mulailah berpuasa. Ramadhan adalah wahana pelatihan membangun konstruksi. Konstruksi benteng pertahanan. Pelatihan selama satu bulan, untuk 11 bulan berikutnya. Begitu dahsyat nya serangan nafsu, sampai-sampai Allah SWT membuat satu bulan penuh di bulan Ramadhan untuk kita berlatih, kita bersuci, kita bertobat.

Untuk Kita berkata, bahwa kini aku ingat, kini aku sadar, sungguh lemah diriku hingga aku harus berlatih bertahan setiap tahunnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun