Pernah kalian melihat para pekerja yang mengendalikan mesin pengeruk atau sopir mobil dum truk yang digunakan untuk membawa material-material tambang.
Bayangkan bila kalian yang ada didalam mesin itu. Apa yang anda rasakan?
Takut kah? Atau justru merasa menjadi lebih gagah?
Banyak dampak negative dari pertambangan khususnya yg secara ilegal. Seperti menurut Susilo pada tahun 2003 yaitu, pencemaran lingkungan adalah suatu
keadaan yang terjadi karena
perubahan kondisi tata lingkungan
(tanah, udara dan air) yang tidak
menguntungkan (merusak dan
merugikan kehidupan manusia, hewan
dan tumbuhan) yang disebabkan oleh
kehadiran benda-benda asing (seperti
sampah, limbah industri, minyak,
logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat
perbuatan manusia, sehingga
mengakibatkan lingkungan tersebut
tidak berfungsi seperti semula.
Nah, bayangkan apa yang terjadi dengan bumi kita ini bila terus merusaknya. Dan benda-benda seperti sampah plastik atau limbah pertambangan itu butuh bertahun-tahun bahkan beratus-ratus sampai ribuan tahun baru bisa terurai bahkan ada yang tidak bisa hancur dan terurai hanya dengan cara alami.
Tapi mengapa sebagian dari kita (manusia) justru bangga bila mampu mengesploitasi hasil bumi dengan berlebihan namun tidak ada tindakan untuk berusaha mengembalikan seperti semula.
Pesan saya adalah, kita harus mencintai bumi kita ini agar bumi kita tercinta tetap terjaga hingga anak cucu nanti. Ingat, segala kebaikan akan kembali mendapatkan kebaikan. Namun bila menanam keburukan, maka hal buruk pun akan menimpa kita.
Jadi, segala kebaikan yang kita diberikan ke Bumi maka Bumi pun akan memberikan kelimpahan alamnya pula. Namun karena keegoisan manusia jugalah yang menyebabkan kehancuran Bumi secara perlahan yang berdampak kehancuran umat manusia juga.
Salam Hangat
Eko Haryudi S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H