Mohon tunggu...
Eko Hartono
Eko Hartono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Freelance

Menulis cerpen, artikel, novel, naskah drama, dan skenario film. Pengalaman di dunia kepenulisan lebih dari 25 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Menjembatani Penjual dan Pembeli

20 Desember 2021   04:58 Diperbarui: 20 Desember 2021   06:17 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto koleksi pribadi

Sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia, banyak kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lumpuh. Beberapa bidang usaha baik berskala makro dan mikro mengalami kelumpuhan, bahkan sebagian kolaps karena tak mampu bertahan. Pembatasan kegiatan masyakarat, turunnya daya beli masyarakat, dan penurunan omset menjadi faktor utama kolapsnya beberapa usaha masyarakat.

Hal ini juga dialami anak saya. Usahanya di bidang kuliner dengan membuka lapak kue balok cokelat lumer di Bekasi mengalami penurunan omset. Padahal sebelum terjadinya pandemi usahanya terbilang maju dan omsetnya lumayan besar. Bahkan dia bisa membuka beberapa cabang. Namun hadirnya virus Corona yang menyebabkan pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah berdampak pada usahanya. Omset penjualan menurun tajam. Karena tak mampu menanggung beban sewa ruko, bayar karyawan, listrik, PAM, dan lain sebagainya akhirnya dia menutup usahanya.

Dia bingung, mau usaha apalagi. Mau kembali melamar kerja di perusahaannya yang dulu juga tidak bisa. Karena mereka tidak menerima karyawan baru lagi, bahkan banyak yang mengurangi karyawan atau merumahkan sebagian karyawan. Saya sarankan dia pulang kampung dan membuka usaha di rumah. Dia bisa mulai usaha lagi dari nol. Sisa tabungan yang dimiliki bisa digunakan untuk modal usaha.

Tapi anak saya sempat skeptis karena tempat tinggal kami terbilang kecamatan yang jauh dari kota. Membuka usaha kuliner, apalagi kue balok cokelat kurang populer. Masyarakat di daerah cenderung menyukai jajanan tradisional atau yang umum dijual di pinggir jalan seperti; bakso, mie ayam, atau siomay. Sementara jualan kue balok cokelat lumer belum ada yang jual. Padahal di kota kue ini sangat populer dan banyak disukai, karena harganya yang terbilang relatif murah.

Tapi justru karena belum populer di daerah dan belum ada yang jual, ini bisa menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan. Sebelum memulai usaha, kami pun melakukan survey lokasi dan minat warga. Karena masih diberlakukan PSBB sehingga banyak kantor, sekolah, dan instansi yang ditutup. Mobilitas warga sangat terbatas. Tapi ini kemudian memunculkan trend baru jual beli secara online. Masyarakat banyak melakukan transaksi perdagangan secara online, baik itu melalui shop online, marketplace, maupun melalui aplikasi chat.

Dengan menyebar brosur melalui media sosial, ternyata banyak orang berminat pada kue balok cokelat. Anak saya akhirnya mantap membuka warung kue balok cokelat di pinggir jalan kota kecamatan. Banyak orang beli dengan sistem take away, karena tidak dibolehkan berkerumun di dalam warung. Sebenarnya banyak yang berminat beli tapi sayangnya mereka tinggal di luar kecamatan. Sementara di tempat kami belum ada layanan kurir ojek online. Yang ada justru agen layanan kurir paket, yakni JNE.

Anak saya lalu datang ke agen JNE yang kebetulan satu-satunya layanan pengiriman paket swasta yang ada di kecamatan kami. Setelah ngobrol dengan agen JNE yang ramah dan berwawasan, akhirnya disepakati kerja sama pengiriman order kue balok cokelat kepada customer. Dengan layanan satu hari sampai dalam satu kota/daerah sekabupaten dan tarif yang relatif murah. Para pelanggan yang dikenai tarif tambahan ini tidak merasa keberatan. Akhirnya, kami tidak mengalami kesulitan dalam melayani customer.

JNE menjadi solusi permasalahan bagi pelaku usaha yang kesulitan menjangkau pelanggan. Ibarat sebuah jembatan JNE mampu mempertemukan penjual dan pembeli dengan lebih mudah. Sejauh ini tidak ada komplain dari pelanggan kami yang menerima paket kue pesanan melalui JNE. Karena selain diterima tepat waktu, kondisi paket masih rapi, bungkus tidak rusak, kurirnya juga sopan dan ramah. Terima kasih JNE telah membantu menghidupkan usaha kami yang terbilang berskala UMKM dan membuat kami tetap survive di tengah pandemi.

Semoga di usia 31 tahun JNE beroperasi di Indonesia makin maju dan jaya, konsisten dengan pelayanan yang cepat dan ramah, serta mampu menggerakkan perekonomian bangsa. Dengan tagline JNE31tahun dan JNEMajuIndonesia. Tak ada kesulitan yang tak dapat diatasi selama kita tekun berusaha. Tabik!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun