Pandemi Covid-19 punya efek yang luar biasa terhadap sektor pariwisata Kabupaten Banyumas. Meskipun masyarakat masih punya semangat mengunjungi objek pariwisata namun prioritas kesehatan nasional menjadikan hambatan penyelenggaraan objek pariwisata. Salah satu yang menjadi fokus adalah terjadinya kerumunan pada saat proses pendaftaran dan pembayaran tiket masuk objek wisata.
Meskipun didalam tempat wisata sudah mulai disusun penyesuaian operasional pariwisata dalam masa pandemi seperti membuat tempat duduk berjarak, papan himbauan, pengadaan tempat cuci tangan dengan sabun, pembatasan jarang penjualan makanan, wajib menggunakan masker, dan lain sebagainya.Â
Namun pengelolaan pariwisata masih menyisakan beberapa hambatan dalam penyelenggaran pariwisata yang mengundang potensi kerumunan yaitu proses pendaftaran dan pembayaran tiket masuk pariwisata masih sangat sulit dilakukan penyesuaian secara teknis.Â
Pada kondisi ahir pekan, pendaftaran dan pembayaran tiket yang masih menggunakan metode manual berakibat antrian yang sangat panjang dan tidak jarang mengakibatkan kerumunan karena masyarakat berdesakan ingin segera dilayani.
Hal tersebut mengundang potensi kerumunan yang sulit sekali dikendalikan, Pemerintah Daerah melalui Dinporabudpar membutuhkan sebuah terobosan guna mengakomodir proses pendaftaran dan pembayaran tiket pariwisata yang tidak menimbulkan kerumunan masyarakat sehingga dengan segala keterbatasan penyelenggaraan pariwisata dapat dilakukan tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
PERUBAHAN STRATEGI PEMASARAN DAN PENJUALAN
Adaptasi dan fleksibilitas pada masa pandemi ini sangatlah dibutuhkan untuk dapat bertahan, tidak terkecuali sektor pariwisata. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah melalui Dinporabudpar dalam rangka melakukan adaptasi dalam masa pandemi ini, salah satu inovasi tersebut adalah pemberdayaan Teknologi Informasi untuk mendukung penyelenggaraan pariwisata Kabupaten Banyumas.Â
Dalam fokus masalah diatas maka inovasi yang dilakukan berupa "Pendaftaran dan Pembayaran Tiket Pariwisata Secara Online". Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan semangat dan optimisme tinggi juga telah membangun aplikasi pendaftaran dan tiket online pariwisata bernama Banyumas Bebas Covid (Mas Basid), dalam hal ini Pemerintah kabupaten Banyumas juga bersinergi dengan Bank Persepsi melakukan kerjasama berupa pembayaran non tunai.
Tantangan yang dihadapi guna mewujudkan solusi inovasi tersebut tentu saja tidaklah mudah, namun dengan konsep yang terukur Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam hal ini Dinporabudpar telah melaksanakan inovasi tersebut yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
TAHAPAN IMPLEMENTASI INOVASI
Tahap pertama yang dilakukan adalah membangun sebuah aplikasi terintegrasi Banyumas Bebas Covid (Mas Basid) yang berfungsi untuk mengakomodir pendaftaran tiket masuk objek pariwisata di Kabupaten Banyumas, selanjutnya Pemerintah Kabupaten Banyumas menjalin kerjasama berupa Perjanjian Kerja Sama antara Pihak Ketiga (Bank Persepsi) dengan Pemerintah Daerah. Didalam perjanjian kerja sama tersebut mengatur kebutuhan pembayaran non tunai tiket digital pariwisata di Kabupaten Banyumas.