Mohon tunggu...
Eko Febrianto
Eko Febrianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perangi Hoaks yang Merajalela, 4 Negara Barat akan Bantu Indonesia

26 Juni 2018   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2018   08:45 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Disadari ataupun tidak berkembangnya teknologi dewasa ini di satu sisi membawa dampak positif, sementara di sisi lain efek negatif nya pun perlu diwaspadai khususnya bagi generasi muda di masa mendatang. Pengaruh seperti inilah yang setiap orang harus siap dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap pengguna teknologi itu sendiri.

Seperti halnya berupa Handphone misalnya, salah satu dampak positif yang dirasakan saat ini dengan keberadaan Handphone dengan berbagai variasi dan spesifikasi adalah kemudahan demi kemudahan dalam berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan jarak yang relatif sangat jauh. Tak hanya kemudahan dalam komunikasi melalui percakapan lisan, belakangan gadget pun dilengkapi dengan berbagai aplikasi atau platform sehingga kemudahan dalam berinteraksi dengan bahasa tulisan pun kian mudah dilakukan.

Sementara itu kita pun tak bisa menafikan hal negatif yang bisa terjadi dengan berkembangnya teknologi smartphone ini, diantaranya yang sangat mengkhawatirkan semua kalangan adalah berkembangnya berita-berita hoax atau berita yang tidak benar dengan mudah dan diterima oleh setiap penggunannya.

Tersebarnya berita tak benar atau hoax ini yang belakangan membuat pemerintah harus turun tangan mengatasinya. Bahkan bukan hanya pemerintah Indonesia saja, akan tetapi empat negara di Eropa pun akan membantu Indonesia meminimalisir berita-berita yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan merebak ke semua lapisan masyarakat.  

Untuk mengatasi berita tak benar ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan pihaknya telah menggandeng Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat. Empat negara tersebut akan membantu kinerja Badan Siber Pertahanan dalam menjalankan tugasnya memberantas kabar dan berita bohong atau hoaks dan konten radikal di internet.

"Ya tingkatkan lagi, kemarin saya ketemu dengan Menteri Pertahanan Inggris, Perancis, kemudian Jerman, Amerika Serikat, mereka akan bantu kita semua," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Mantan Kepala Staff TNI AD mengatakan kerjasama antara empat negara tersebut memilki tujuan untuk meningkatkan kapasitas badan khusus di bawah Kementerian Pertahanan dalam upaya menagkal bahaya hoaks dan konten radikal yang mengancam pertahanan Indonesia saat ini. Menhan menambahkan ancaman hoaks dan konten radikal di negara kita saat ini sudah masuk dalam wilayah serius dan harus segera diantisipasi dengan sigap karena bisa membahayakan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Lebih lanjut Menhan menambahkan pihaknya kedepan akan menambah personel Badan Siber Pertahanan hingga mencapai 200 anggota untuk menunjang kinerja dan mengantisapasi ancaman di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun