Mohon tunggu...
Eko Endarmoko
Eko Endarmoko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMP N 3 Bringin - Jawa Tengah

Saya Seorang ayah dari 2 anak sholeh yang selalu tidak mau diam selalu menantang diri sendiri mencoba menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan disekitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelajahi Fenomena untuk Membangkitkan Pertanyaan

30 Januari 2024   13:27 Diperbarui: 30 Januari 2024   13:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dihasilkan oleh bing image creator

Mengamati merupakan salah satu langkah penting dalam proses pembelajaran yang mengundang siswa untuk menggunakan panca inderanya dan menjelajahi fenomena di sekitar mereka. Langkah ini membuka pintu bagi pemahaman yang mendalam tentang berbagai mata pelajaran, memungkinkan siswa untuk merasakan langsung atau melalui media audio visual. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya mengamati sebagai langkah awal dalam proses pembelajaran.

Mengapa Mengamati?

Mengamati tidak hanya sekadar melibatkan indera, tetapi juga mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki fenomena yang unik dan relevan, seperti mengamati pelangi dalam IPA, mendengarkan percakapan dalam Bahasa Inggris, membaca teks dalam Bahasa Indonesia, mencicipi iga bakar dalam prakarya, dan mengamati banjir dalam IPS. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjelajahi dunia mereka dengan cara yang berbeda-beda.

Langkah Pembelajaran Mengamati

  1. Persiapan Guru:Sebelum pembelajaran dimulai, guru perlu melakukan persiapan dengan menemukan atau mempersiapkan fenomena yang sesuai dengan mata pelajaran. Guru juga merancang kegiatan pengamatan yang dapat merangsang siswa untuk menemukan masalah atau kesenjangan pengetahuan (gap of knowledge).

  2. Pengamatan Langsung dan Media Audio Visual:Siswa dapat melakukan pengamatan langsung terhadap fenomena atau menggunakan media audio visual. Ini membantu mereka merasakan atau melihat fenomena dengan cara yang lebih mendalam, memberikan pengalaman yang lebih berkesan.

  3. Penemuan Masalah (Gap of Knowledge):Hasil yang diharapkan dari langkah pembelajaran ini adalah siswa menemukan masalah atau gap of knowledge. Mereka dapat menyadari hal-hal yang belum diketahui atau belum dapat dilakukan terkait dengan fenomena yang diamati.

  4. Bimbingan Guru:Pada langkah ini, guru dapat membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui tersebut. Diskusi kelas, pertanyaan panduan, dan refleksi dapat membantu siswa mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu dipahami lebih lanjut.

Manfaat Kegiatan Mengamati

  1. Aktivasi Pengetahuan Awal:Mengamati membantu mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan membawa mereka lebih dekat dengan konsep yang akan dipelajari.

  2. Peningkatan Keterlibatan:Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga meningkatkan keterlibatan dan minat mereka terhadap mata pelajaran.

  3. Pembangkitan Pertanyaan:Langkah ini membantu siswa mengembangkan keterampilan bertanya dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang memunculkan kesadaran akan gap of knowledge.

Kesimpulan

Mengamati merupakan langkah kritis dalam pembelajaran yang membuka pintu pengetahuan baru dan merangsang pikiran kritis siswa. Dengan merancang kegiatan pengamatan yang menarik, guru dapat membantu siswa menjelajahi dunia sekitar mereka dan memahami fenomena dengan cara yang lebih mendalam. Dengan begitu, mengamati bukan hanya menjadi kegiatan rutin, tetapi juga petualangan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi perkembangan siswa.

referensi

1. https://www.masgurukalijambe.my.id/2020/06/pendekatan-saintifik.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun