Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Guru di UPTD SDN 2 Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yang unik dari pembelajaran tentang "kumis kucing"

2 Februari 2025   07:01 Diperbarui: 1 Februari 2025   04:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tanaman kumis kucing yang cantik (Kang_Eko)

Hai sobat Kang_Eko semuanya, 

Tentunya sobat tahu tentang tanaman unik yang bernama "kumis kucing". Tanaman ini unik lantaran bunganya yang mirip sekali dengan kumis seekor hewan kucing. Namun, apakah sobat tahu manfaat "kumis kucing" dalam kegiatan pembelajaran? Yuk simak dengan baik informasi yang Kang_Eko bagikan.

Sobat,

Tanaman kumis kucing dapat menjadi bahan pembelajaran yang menarik dan edukatif bagi siswa sekolah dasar, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Pendidikan Lingkungan Hidup. Guru dapat memperkenalkan tanaman ini sebagai contoh keanekaragaman hayati Indonesia dan menjelaskan perannya dalam ekosistem serta manfaatnya bagi manusia. Misalnya, siswa dapat diajak mengamati struktur morfologi tanaman kumis kucing, seperti bentuk daun, batang, dan bunganya yang unik, serta membandingkannya dengan tanaman herbal lainnya. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang tumbuhan tetapi juga melatih keterampilan observasi dan rasa ingin tahu mereka.

Sobat,

Selain itu, pembelajaran tentang kumis kucing dapat dikaitkan dengan tema kesehatan dan gaya hidup sehat. Guru dapat menjelaskan bagaimana tanaman ini digunakan dalam pengobatan tradisional dan mengajak siswa untuk memahami pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Siswa juga bisa diajak untuk menanam kumis kucing di kebun sekolah sebagai bagian dari proyek penghijauan dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan memanfaatkan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan alami. Melalui praktik langsung, siswa akan lebih menghargai nilai-nilai kearifan lokal dan lingkungan sekitar.

Sobat,

Pembelajaran tentang kumis kucing juga dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain, seperti Bahasa Indonesia dan Seni Budaya. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menulis cerita atau membuat poster tentang manfaat tanaman kumis kucing, yang melatih kreativitas dan kemampuan berbahasa mereka. Selain itu, guru dapat mengajak siswa untuk menggambar atau membuat karya seni berbasis tanaman ini, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Dengan mengaitkan tanaman kumis kucing dengan berbagai aspek pembelajaran, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis tetapi juga mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan dasar yang mengedepankan pembentukan karakter dan keterampilan hidup siswa.

Itulah informasi yang dapat Kang_Eko sampaikan dan rangkum dari berbagai sumber. Semoga menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi semuanya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun