Hai sobat Kang_Eko yang berbahagia, Tahukah sobat tentang alat elektronik yang bernama charger? Tentunya sobat semua pasti memilikinya. Charger atau pengisi daya, adalah perangkat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Di era digital seperti sekarang, banyak generasi Z yang mulai memanfaatkan perangkat elektronik seperti tablet, laptop, atau proyektor untuk mendukung proses belajar mengajar. Charger berperan penting dalam memastikan perangkat-perangkat tersebut tetap berfungsi dengan baik. Tanpa charger, perangkat elektronik yang digunakan oleh guru dan siswa tidak akan bisa bertahan lama karena baterainya akan habis.Â
Sobat,
Sebagai pendidik, kita dapat mengkaitkan alat elektronik yang bernama charger dengan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, charger bisa digunakan untuk mengisi daya perangkat seperti tablet atau laptop yang digunakan siswa untuk mengakses materi pelajaran digital, mengerjakan tugas, atau melakukan penelitian sederhana. Misalnya, saat siswa menggunakan tablet untuk belajar matematika melalui aplikasi interaktif, charger memastikan bahwa perangkat tersebut tetap aktif selama pelajaran berlangsung. Selain itu, charger juga digunakan untuk mengisi daya proyektor atau speaker yang digunakan guru saat menyampaikan materi dengan presentasi atau video pembelajaran.
Sobat,Â
Charger bisa menjadi alat untuk mempelajari konsep matematika, terutama dalam hal pengukuran dan perhitungan. Misalnya, siswa dapat belajar menghitung waktu pengisian daya berdasarkan kapasitas baterai dan output charger. Jika sebuah baterai memiliki kapasitas 3000 mAh (milliampere-hour) dan charger mengeluarkan arus 1500 mA, siswa bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai tersebut. Ini melibatkan operasi pembagian sederhana dan pemahaman tentang satuan waktu. Selain itu, siswa juga bisa belajar tentang persentase dengan memantau persentase pengisian baterai yang ditampilkan di layar perangkat.
Sobat,Â
Charger adalah alat yang sangat relevan untuk pembelajaran IPA, khususnya dalam topik listrik dan energi. Siswa dapat mempelajari bagaimana charger mengubah arus listrik AC (Alternating Current) dari stopkontak menjadi arus DC (Direct Current) yang dibutuhkan oleh baterai. Guru bisa menjelaskan konsep dasar rangkaian listrik, konduktor dan isolator, serta transformasi energi. Selain itu, siswa juga bisa belajar tentang efisiensi energi dengan membandingkan charger biasa dan charger cepat (fast charging), serta dampaknya terhadap lingkungan.Â
Sobat,Â
Dalam pembelajaran IPS, charger bisa dikaitkan dengan topik teknologi dan perkembangan masyarakat. Siswa dapat mempelajari bagaimana teknologi charger telah berkembang dari masa ke masa, mulai dari charger kabel sederhana hingga teknologi wireless charging. Guru juga bisa menjelaskan dampak penggunaan charger terhadap lingkungan, seperti masalah sampah elektronik (e-waste) yang dihasilkan dari charger yang rusak atau tidak terpakai. Ini bisa menjadi dasar untuk diskusi tentang konsumsi berkelanjutan dan tanggung jawab sosial dalam menggunakan teknologi.
Sobat,Â