Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Guru di UPTD SDN 2 Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keindahan pelangi yang menyejukkan mata

13 Januari 2025   07:01 Diperbarui: 13 Januari 2025   05:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pelangi dilangit Bogor (Kang_Eko)

Hai sobat Kang_Eko yang berbahagia, 

Tahukah sobat darimana asal datangnya pelangi? Mengapa bisa terjadi perpaduan warna yang indah?Dan bagaimana proses terbentuknya pelangi? 

Kali ini Kang_Eko akan berbagi informasi tentang mitos dan pembahasan pelangi secara ilmu pengetahuan. Tentunya sobat semua pasti pernah melihat keindahan alami dari pelangi. Sungguh karena kuasa ilahi,  Tuhan Yang Maha Kuasa yang dapat menciptakan keindahan luar biasa seperti pelangi.

Sobat,

Dilihat dari kacamata mitos budaya Jawa, pelangi kerap muncul karena ada bidadari yang sedang mandi disebuah danau atau sungai. Benarkah demikian? Menurut mitos Jawa, bidadari dari kahyangan tersebut sedang mandi di sebuah danau atau sungai, dan cahaya matahari yang memantulkan air tersebut menciptakan pelangi. Mitos terjadinya pelangi dalam budaya Jawa menunjukkan kekayaan spiritual dan filosofis masyarakat Jawa dalam memahami fenomena alam yang perlu kita jaga dan lestarikan sebagai khazanah kekayaan budaya Indonesia. 

Sobat,

Dari sudut pandang ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa pelangi terbentuk melalui proses optik dan fisika yang melibatkan cahaya matahari, tetesan air, dan sudut pengamatan. Cahaya matahari memasuki atmosfer dan dibengkokkan oleh tetesan air, kemudian diuraikan menjadi spektrum warna melalui proses dispersi. Warna-warna tersebut dipantulkan ke mata pengamat, menciptakan efek pelangi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan pelangi adalah cahaya matahari dengan spektrum cahaya putih, tetesan air hujan, kabut atau embun di atmosfer, dan sudut pengamatan antara cahaya matahari, tetesan air dan mata pengamat. Kondisi optimal untuk melihat pelangi adalah ketika matahari berada di belakang pengamat, sudut matahari diperkirakan sekitar 42 derajat dan cuaca cerah dengan sedikit awan.

Sobat, 

Perlu diketahui bahwa proses terbentuknya pelangi disebabkan oleh faktor-faktor fisika seperti dalam proses berikut ini :
1. Refraksi (Pembengkokan) yaitu Cahaya matahari memasuki atmosfer dan dibengkokkan oleh tetesan air.
2. Dispersi (Penguraian) yaitu Cahaya putih diuraikan menjadi spektrum warna (merah, oranye, kuning, hijau, biru, indigo, ungu).
3. Refleksi yaitu proses pemantulan warna-warna tersebut yang kemudian diteruskan ke mata sobat semuanya.
4. Difraksi yaitu proses pembengkokkan warna-warna lagi oleh tetesan air, kemudian menciptakan efek pelangi.

Demikian penjelasan Kang_Eko tentang mitos pelangi serta dilihat dari kacamata ilmu pengetahuan.  Semoga hal ini menambah keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mencintai budaya tanah air Indonesia yang tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun