Mohon tunggu...
Eko Ardianto
Eko Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Guru di UPTD SDN 2 Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat

Saya adalah orang yang pantang menyerah. Prinsip hidup saya adalah berjuang tanpa batas. Hidup itu harus terus berjalan walaupun jatuh-bangun. Setiap terjatuh akan ada kesempatan untuk bangun kembali. Hobby saya berenang, lari-lari pagi, memancing dan bermain badminton. Saya suka dengan membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis akan membuat diri kita semakin bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan bak sawah yang harus dirawat

8 Januari 2025   07:01 Diperbarui: 8 Januari 2025   08:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sawah yang siap diolah (Kang_Eko)

Hai sobat Kang_Eko yang berbahagia,

Banyak orang mengibaratkan pendidikan seperti halnya kita menghadapi sawah yang harus kita olah, rawat, jaga, dan bahkan memanennya. Kali ini kang_eko akan sedikit menggambarkan mengapa pendidikan digambarkan seperti sawah menurut pengetahuan yang dimiliki.

Sobat,

Dalam konteks pengertian antara pendidikan dan sawah berbeda namun terdapat hal unik yang menjadikannya sebuah kemiripan dalam hal penggambarannya. Pendidikan adalah proses pembelajaran dan pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan karakter individu. Sedangkan sawah adalah lahan pertanian untuk menanam tanaman padi. Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi individu menjadi manusia yang berpengetahuan, berakhlak, dan berkompetensi. Tujuan sawah adalah menghasilkan panen padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pendidikan melibatkan proses belajar-mengajar, diskusi, penelitian, dan evaluasi. Sawah melibatkan proses pengolahan tanah, penanaman, perawatan, dan panen.
Dengan demikian, pendidikan dan sawah memiliki perbedaan yang signifikan dalam pengertian, tujuan, proses, dan hasil.

Sobat, 

Pendidikan yang diharapkan ibarat sawah atau ladang yang subur, membutuhkan persiapan dan perawatan yang tepat. Guru dan pendidik harus menjadi "petani" yang bijak, menanam benih pengetahuan dan memupuknya dengan kasih sayang dan dedikasi. Lingkungan belajar harus kondusif, seperti tanah yang subur, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Maka, pendidikan yang baik akan menghasilkan "panen" yang melimpah, yaitu siswa yang berpengetahuan, berakhlak, dan berkompetensi. Seperti halnya sawah yang menghasilkan padi, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan hidup sesuai denganzamannya. Pendidikan harus fokus pada pengembangan potensi siswa, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. Pendidikan yang diharapkan harus membangun generasi yang berkelanjutan, seperti sawah atau ladang yang terus menghasilkan panen berkualitas. Pendidikan harus menekankan nilai-nilai keberlanjutan, seperti kepedulian lingkungan, keadilan sosial, dan integritas. Dengan demikian, siswa dapat menjadi pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab, membangun masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan masyarakat. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa pendidikan dibikin bak sawah yang harus kita olah, rawat, dan jaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun