Mohon tunggu...
Eko Pramono
Eko Pramono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang guru yang baru belajar menulis. Dengan langkah kecil menuju obsesi besar yang akan saya raih di suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memakai Software bajakan : Sebuah refleksi pribadi

14 Desember 2012   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:38 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat perkuliahan praktek komputer yang terkoneksi dengan internet. Tiba-tiba seorang rekan, datang menghampiri saya dengan sikap yang agak panik, karena tiba-tiba layar desktop laptopnya mendadak berubah menjadi hitam. Pada pojok kanan bawah terdapat sebuah tulisan berbahasa Inggris. Bagi anda yang paham dengan dunia IT akan segera menebak ke mana arah tulisan ini.

Ya benar, ketika terhubung dengan internet, perangkat lunak/OS windows laptop teman saya tadi terdeteksi menggunakan software bajakan alias tidak asli. Karena pengaturan update-nya dihidupkan, maka ketika terkoneksi dengan internet secara otomatis akan ter-update, dan cerita selanjutnya sudah saya paparkan di atas.

Tulisan ini bukan bermaksud menghakimi teman tadi, sebab ketika saya tanya lebih jauh tentang Operating System (OS) yang dia gunakan terlihat sekali bahwa beliau kurang mengerti seluk-beluk OS yang asli atau bajakan. Dia tidak sendirian sebab banyak di antara kita,yang kurang paham dengan OS original atau bajakan. Kondisi ini diperparah dengan perilaku para penjual laptop/komputer yang sering menawarkan “bantuannya” untuk menginstall OS bajakan ketika konsumen membeli laptop/komputer baru. Bahkan penulis sendiri pernah menerima pertanyaan “Apa windows-nya harus yang original, selisih harganya lumayan lho Pak”

Pertanyaan di atas menunjukkan bahwa sang penjual laptop/komputer sangat permisif sekali terhadap konsumen untuk memakai OS bajakan. Seharusnya penjual yang baik akan melakukan edukasi terhadap pembeli untuk memakai sofware original. Memang selisih harga antara software bajakan dan original sangat jauh berbeda. Sekedar catatan saja, apabila anda memakai software bajakan cukup mengeluarkan Rp. 25.000 – Rp. 100.000 rupiah saja, sedangkan kalau memakai windows original harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 700.000 - Rp. 900.000. Selisihnya cukup besar bukan?

Pemakaian software bajakan di Indonesia memang sangat memprihatinkan. Laporan yang dilansir oleh International Data Corporation (IDC) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki rangking 11 dalam peredaran piranti lunak bajakan (http://teknologi.news.viva.co.id dilihat 21 Juli 2012). Kondisi ini akan terus bertahan apabila tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk beralih ke software asli. Pemberatasan peredaran software bajakan dari aparat yang berwenang tidak akan ada artinya apabila mental masyarakat belum berubah. Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mengurangi angka pemakaian software bajakan adalah dengan niat yang kuat, dimulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang juga.

Sebuah kalimat dari seoarang ahli IT dalam sebuah pelatihan bagi guru-guru pernah menyentakkan hati dan perasaan saya.
“Pak, apabila anak-anak kita nakal dan sulit diatur atau rezeki kita kelihatannya seret, jangan-jangan disebabkan karena kita memakai sofware bajakan di komputer kita. Bukankah komputer/laptop tersebut kita gunakan untuk sarana mencari nafkah sebagai guru, untuk membuat silabus, RPP, media Powerpoint, dll. Bukankah membajak software sama artinya mencuri?”

Kalimat dari seorang rekan saya tadi memang langsung menusuk kesadaran saya. Bagaimana dengan anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun