Mohon tunggu...
Julianto Eko
Julianto Eko Mohon Tunggu... -

mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya D3 Keuangan dan Perbankan. BBM:7D22EE2A Email: Juliantoeko212@gmail.com kita tak akan pernah bisa apabila kita tak pernah mencoba . jadi diri sendiri, dan percaya pada kemampuan sendiri dan selalu berusaha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Bintang Hatiku

10 Maret 2015   20:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14260231191735144272

[caption id="attachment_401984" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/kompasiana(kompasiana.com/muda.kompasiana.com/2014/02/23/its-more-than-2-years-since-i-met-you-aibrean-637255.html))"][/caption]

Pagi itu memang cerah , tapi matahari tidak terlalu terik menyengat kulit.

Sinarnya terasa hangat membasuh kulit ini, suasana pagi ini begitu hangat , tidak terlalu ramai dan banyak lalu lalang kendaraan.

Ya, hari ini adalah hari  minggu ,suasana kota begitu bersahabat dan ramah .

Minggu pagi adalah hari yang menurutku menyenang kan ,aku bisa melihat sisi lain keindahan kota ini,

Tanpa harus merasakan sesaknya kota oleh kendaraan dan asap knalpot,seperti pada hari kerja .

Seperti biasa setiap pagi aku lari kecil pukul. 04,47 pagi ,hanya sekedar ingin merasakan segarnya udara pagi,  dan setelah itu aku selalu pergi keatap gedung yang tidak terpakai(berheti pembangunannya) , diatap itu aku selalu menatap matahari pagi dan melihat setiap detik ia mucul untuk menyinari bumi .

Jauh diujung timur sana sinar merah sedikit jingga mewarnai  awan pagi ini,bola orange menyala itu perlahan muncul ,sedikit demi sedikit .

Dan saat itu pula aku selalu mengingat  seseorang yang pertama kali mengajakku ke tempat seperti ini ,untuk melihat pemandangan ini, dulu ia begitu semangat untuk  mangajakku ke tempat seperti  ini,dengan wajah yang riang dan senyum yang manis ,dia selalu bilang,”Igo coba deh kamu liat ke timur sana”,memangnya ada apa fa?,”1…2…3   igooo lihat mataharinya terbit “ , lantas aku tersenyum ,ya dia adalah syifa,gadis yang lembut ,riang,lucu, penuh dengan warna saat aku disampingnya, kita jalani waktu demi waktu berdua.

Kami memang tidak pernah berpacaran,entah aku merasa nyaman dengan hubungan seperti  ini ,tanpa ikatan”pacaran”, aku dengan syifa memang berteman lama ,ya kami memang sudah  berteman dari kami masih kecil.

Oh iya perkenalkan ,aku  Diego Aldrian ,saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan,yang bergerak di bidang Konsultan bangunan  aku bekerja di bagian design dan maket, tapi bukan itu inti ceritanya .

Aku saat ini menetap di Surabaya dan  menurutku adalah memulai hidup yang benar –benar baru  yang kujalani.

saat hujan dikantor seperti ini ,aku selalu menatap ke jendela kantor ,sejenak aku tersenyum ,melihat  anak kecil riang bermain hujan-hujanan ,

Entah  saat itu aku begitu rindu dengan syifa,teringat saat SD dulu,di saat aku bermain bersama syifa ,saat hujan tiba .

Syifa sangat senang main air yang menggenangi  jalan komplek,itulah masa kecil yang hinga dewasa ini aku selalu mengingatnya.

Saat itu dipagi hari aku mengunjungi syifa untuk berangkat sekolah(SD) bareng,”Assalamualikum,syifa,ayooo fa,berangkat,”, “ehhh igo”,”tante syifanya ada ?” ,”Wahhh maaf ya go,syifanya sakit ,dia gak bisa masuk hari ini”, “ohhh iya makasih ya tante” , iya sama-sama go “

Entah hari itu rasanya aneh,tak ada keceriaan di hari itu, tak ada senyum  manis yang selalu ada di sampingku hari itu ,hilangnya anak itu,atau hadirnya anak itu berpengaruh dalam dengan keseharianku.

Tak hanya disitu ,teman-teman disekolah pun juga banyak yang bertanya  kepadaku ,”Go syifa mana?,kok gak ada ya?”, syifa sakit nis”, sakit apa  dia?, “ gak tau ,katanya sih gak enak badan “,  ohh gitu ,yaudah aku ke kantin dulu ya go, “iya nis J .

Dan hari itu benar-benar hari  yang mengenaskan tanpa dia .

Lantas pada hari yang sama ,aku berinisiatif untuk menjenguk syifa ,entah tiba-tiba pikiran itu muncul dengan sendirinya ,dan setelah sampai dirumah syifa, “Assalamualaikum”,dan dari dalam walaikumsallam , dan setelah itu ada orang yang membukakan pintu,Ohh diego to..,”syifanya ada tante?” ,ya ada  lah go, lagi di kamar dia ,masih meriang katanya ,Silakan masuk go,iya tante ,kalo mau ke syifa langsung ke kamar , go,iya tante .

Ku ketuk pintu  kamarnya,lantas ada yang bertanya dari dalam kamar itu,”siapa?”, aku fa ,IGO!,igooo masuk aja kamarnya gak dikunci , lantas aku bertanya, sakit apa?, aku demam go dari semalem ,badanku panas, tadi aja aku pengen berangkat tapi badanku masih gak enak banget buat sekolah, (saat itu Kelas 6 SD) ,kupegang kepalanya ,dan ternyata benar ,kepalanya memang sedikit hangat, dan wajahnya pun pucat tak seperti biasanya .

Mungkin bagi anak SD zamanku dulu, perlakuanku terhadap  Syifa ,seperti yang dilakukan orang yang 1 atau 2 tahun diatas ku ,kepada pacaranya.

Bagiku hal itu bukanlah hal yang “Wahh”,karena aku sudah terbiasa dengan dia ,dari kami kecil dulu .

Setelah Lulus SD ,kini kami sudah menanggalkan baju seragam putih merah ,seragam yg setia menemani kami selama 6 tahun ,kini seragam putih birulah yang menemani kami .

Orang tuaku dan orang tua syifa ,selalu saja membicarakan dimana kami akan meneruskan ,Firasatku ,mungkin aku akan satu sekolah lagi dengan Syifa .

Dan benar saja,Firasatku kemarin “Lho fa kamu sekolah disini juga?”, iya  emm emang kenapa?, kata mama aku di sekolahin disini soalnya ada temen deketku dan mama ku percaya sama dia, aku terdiam dan bingung ,”siapa fa?”, ya kamu lahhh go ,Ohhh..

Kenapa ,kamu risih ya aku satu sekolah sama kamu ?,ahh enggak kok aku ,aku gak keberatan ,dan begitu terus hingga  aku lulus SMA.

Saat aku Kuliah ,kami berdua berpisah ,tidak berpisah kota tapi hanya berpisah  Universitas  saja.

Entah malam itu mamanya Syifa menelpon Hp.ku .

“Nak..IGOO..Bisa tolong tante gak nakk?.. Asmanya Syifa kambuhh..tante gak bisa bawa syifa sendiri ke rumah sakit ,ayahnya syifa sedang bertugas diluar kota nakk.. tolong tante ..

Iyaa tante ,saya akan segera kesana .Tanpa pikir panjang,aku  langsung tancap gas dengan mobil ke rumah syifa.

Kupencet bel rumahnya ,dan setelah itu mamanya syifa membukakan pintu sambil meggendong syifa, lalu aku mengikuti syifa dan mamanya ,aku lalu bergegas dan membukakan pintu, dan saat itu juga mobil lansung melaju menuju rumah sakit .

Aku langsung menempatkan mobilku di depan UGD, dan saat itu aku tahu bagaimana pengorbanan seorang ibu untuk anak yang dicintainya ,” Suster  tolong anak saya sus!”, baik akan kami tangani bu, silahkan ibu tunggu disini, Baik sus.

Waktu berjalan  melambat, detik  demi  detik berjalan dan berpacu dengan maut, doaku Cuma satu ya  Alloh, jangan kau panggil sahabatku kumohon , Biarlah ia tetap tersenyum disampingku  ,tetap bersamaku.

Rasanya tiap detik dan tiap bait doa yang ku ucapkan,beradu menjadi satu ,entah sudah berapa lama aku meneteskan air mata, tak terbayang rasanya apabila aku harus kehilangan orang yang selalu membuatku tersenyum menjalani hari-hariku .

Dan salah satu dokter yang menangani syifa  keluar dari  kamar syifa dirawat,”Dokter bagaimana keadaan anak saya?”, Alhamdulilah  anak ibu baik-baik saja, tidak ada yang fatal bu dan untung saja ibu membawa anak ibu kesini bu ,”Terima kasih banyak dokter ,terima kasih “, dan saat itu,disaat aku mendengar percakapan itu , aku merasa sangat lega, dan saat itu pula mamanya syifa menghampiriku ,nak igoo,ohh i..iya tante, ayoo kita masuk ke kamar syifa,di dalam ia sudah menunggu kamu nak,

Ba..baik tante,lantas di bukanya pintu itu,dan terlihat sosok yang tersenyum manis,meskipun ia masih harus bergantung pada selang Oksigen .

Lantas  aku  mendekatinya  dan  duduk  di sampingnya,Hal yang tak terduga terjadi,Ia memelukku begitu erat ,seakan  ia  tidak  mau melepaskannya dan tak membiarkan aku pergi ,aku hanya terdiam  tak tau harus bilang apa ke dia,entah aku bingung dan membisu,dengan senyap seribu bahasa.

Lantas syifa,bilang dalam pelukanku,”goo,aku takut ,goo aku takutt” ,udah gak usah takut,gak ada yang perlu dikhawatirkan ya,semua baik-baik aja kok, kan ada aku fa disini,udah gak usah nangis ,Jelek  tuh kalau nangis,udah cemberut bebek nangis  pula, nanti cantiknya hilang lho J.

Dan ia mencubit perutku, “kamu nihh goo.. aku serius tau, masih sempet aja ngegombal”  , Gombal ?, wewe gombal kalii penunggu jeruk peres, “itu Gombel”, hahahhahaha ,dan aku bersyukur  kami bisa tertawa seperti biasa .

Oh iya hmm,Aku beli minum dulu ya,kamu mau aku beliin apa,makan atau minuman?, “emm air putih aja go”, Okeyy,   ”eh.. Eh tungu..tunggu jangan yang dingin”, aku tidak langsung ke kantin ,tapi aku menghampiri mamanya syifa, ,”Ehh nak igoo ada apa?”, emm gini tante,syifa itu boleh makan apa aja tante?,” Ohh itu untuk sementara dia harus makan bubur nak igo” ,ohh yasudah tante saya ke kantin dulu,mau beliin pesanannya syifa,  ”lantas mamanya syifa hanya mengangguk dan tersenyum”  , sudah hampir jam 07:00 pagi ,setelah selesai ,kubelikan air mineral dan bubur, aku langsung kembali ke kamar syifa,”wahhh banyak banget belinya go,kayak ibu-ibu  belanja  dari pasar aja”, hmmm kebiasaan ngeledek, nih buburnya, “Bubur?” , iyeee,emangnya kalo orang sakit makan apalagi selain bubur, beling?, “Kuda lumping kalii ,makannya beling”, lagian pertanyaan kamu aneh  ,ini  dimakan , (dia hanya terdiam memandangi  sterofom yang berisi bubur  itu), kenapa? Mau disuapin?, Tanpa sempat membalas,langsung aku menyuapinya,ayoo dimakan biar cepet sembuh,Lalu ia membuka mulutnya,

Entah, saat itu aku perhatian  sekali terhadapnya ,dan entah rasa aneh itu muncul kembali, aku berharap ini bukan cinta, dan bagaimana bisa aku menaruh hati terhadap orang yang aku sayangi ?.

“Goo..janji  ya setelah aku sembuh nanti ,kita ke prambanan ya , atau ke gedung dekat ambarukmo plaza,liat matahari terbit”, he.em iya aku janji ,yang  penting  kamu sehat dulu,”ia mengangguk”

Entah ,apa yang  keluar  barusan  dari  mulutku, kata-kata  yang  terlontar  spontan, Jujur aku tidak pernah seromantis ini atau menjalin hubungan yang sangat spesial dengan wanita lain selain syifa,ya meski aku tahu didalam hidupnya ,syifa sudah mempunyai tambatan hati ,hmm orang itu adalah  rekan satu Tim.ku saat penelitian geografi di kaki  gunung merapi,dia adalah denis,mereka  sudah berpacaran selama 2 tahun ,  dan dalam cuek.ku  terkadang aku iri,seakan ia adalah orang yang mengambil, peri kecil yang selalu mewarnai hari-hariku, tapi ini soal perasaan dan tak mungkin bisa dipaksakan ,atau….. hmm  yasudahlah  untuk apa aku membahas hal itu  .

“Gooooo.. kok ngelamun? “ ,  hah.. i..iya fa kenapa,”Hayooo…..lagi ngelamun apa?, ngelamun jorok ya? Ahahah)” ,  e..enggak kok fa, “muka kamu merah lho hahah”  , siaaal….kenapa aku segugup ini, kata siapa mukaku merah ( dengan lagak sok cuek dan muka datar), “ hahahah gak usah sok cuek dan sok Cool gitu deh go,hayoo ngelamun apa tadi” , emm ngelamun anak pak lurah yang kecebur diselokan pas balapan liar kemaren,” Ciyusss ? .. tapi kok mukanya mesum gitu?  Hihihihi” mesum ( Museum Umum?) , “kumat deh errornya “ hhahah , tanpa terasa obrolan kami yang ngalor ngidul ini sudah mendekati  waktu dhuhur , emmm fa udah azan nih, aku solat dulu ya,” he.em ati-ati ya ,doain aku cepet sembuh ya go”, iya pasti,Lantas ia tersenyum manis terhadapku.

Setelah  sholat dhuhur ,aku bergegas ke kamar rawat  syifa, sebelum membuka pintu kamarnya ,aku mendengar suara laki-laki yang mungkin tak asing lagi bagiku, kulihat dia dibalik jendela kaca di pintu itu, tak salah lagi itu denis,dan aku mendengar percakapan mereka,

Denis: kamu kenapa semalem gak minta tolong aku, Buat anterin kamu kesini?

Syifa: asmaku kumat ,gimana mau hubungin kamu , pegang hp saat itu adalah mustahil.

Denis: terus kenapa kamu minta dianterin sama siapa itu, Ga..goo, Pokok si Gagu itu, Kenapa?

Syifa: Dia Igoo ,Bukan  Gagu! ( sambil terisak)

Denis : terserah!

Kulihat hanya meraka berdua saja, dan mamanya syifa tidak ada ,lalu kubuka pintu,dan mereka kaget.

Ngapain nis kamu disini?! ,”ehh .. Gagu ikut campur aja!” ,Lalu ku piting dan aku bawa keluar dari kamar rawat , Kalo kamu mau macam-macam ati-ati,Sekali kamu goresin luka setitik di kulit syifa, Maka 7 hari kamu akan dirawat di rumah sakit!.

Aku melihat dia  mengerang  kesakitan dan aku melepasnya ,”Hey  Gagu ,aku gak peduli kamu siapa, dan yang jelas Syifa miliku”, dan kutinggalkan ia yang mengoceh sendirian.

Setelah membuang sampah yang mengganggu syifa tadi ,aku kembali  ke kamar rawat syifa ,dan aku melihat syifa memegang dadanya , dan ia seperti sulit bernafas , Aku panik dan langsung menghampirinya ,Kamu kenapa kambuh lagi ,ia  hanya mengangguk sambil meneteskan air mata, lalu kupencet emergency bell di kamar syifa , yang sabar ya manis , Kamu pasti kuat ,kamu pasti bisa ,,sabar ya manis sebentar lagi dokternya datang .

Setelah menunggu agak lama ,aku bilang ke syifa ,aku panggil dokternya dulu ya ,kamu tunggu sebentar disini , lalu saat aku ingin beranjak ,ia memegang erat diriku ,seakan ia tak mau  melepas pelukannya dariku ,iya..iya aku gak pergi,Ku elus rambutnya ,dan memandangnya , sejujurnya ,aku ingin menangis juga dalam kondisi yang kritis seperti  ini,tapi aku tak boleh runtuh juga di depan dirinya, aku tau sakitmu sayang,aku tahu deritamu ,tapi aku bisa apa?(sambil membatin dalam diriku).

Dan tak lama kemudian  dokterpun datang, “ Permisi mas ,ananda Syifa  biar kami tangani”, lalu aku bilang ke dokter itu, tolong sembuhkan dia dok, tolong sembuhkan peri kecil saya dok, lalu dokter itu menjawab “Saya akan berusaha semaksimal mungkin mas, saya akan berusaha untuk orang yang berarti buat mas”, lalu aku keluar  dari kamar syifa dirawat .

Detik demi detik terasa seperti waktu aku membawa syifa pertama kali kesini,aku berdoa agar  tidak terjadi apa-apa,saat aku merasa stress seperti ini , tiba-tiba dering Hp ku berbunyi ,setelah kulihat, ternyata yang menelepon adalah mamanya syifa dan kuangkat,”Asaalamualaikum nak igo”, wa.ailaikum salam tante,” maaf nak igo ,tante sekarang lagi dibandara jemput papanya syifa,gimana keadaan  syifa nak igo?”,dalam hati ku berkecamuk,di satu sisi aku harus mengatakan keadaan syifa, di sisi lain aku  juga harus merahasiakan apa yang terjadi tadi,sehingga membuat syifa seperti ini. , emm… keadaan syifa insyaallah baik-baik aja kok tante, tante sama om juga hati-hati di jalan ,Biar syifa  saya yang temenin disini tante ,”iya… terima kasih ya nak igo, Tante titip syifa sama kamu, Asallamualaikum” wa’alaikum salam tante”  .

Entah apa yang akan terjadi apabila mamanya syifa melihat hal ini, mau bagaimana lagi ,aku harus mengatakan  apa yang terjadi (hatiku berkecamuk tak menentu, Ya Alloh  kumohon Jangan ambil peri kecilku, Kumohon ya Alloh ) ,aku menangis sendiri di bangku panjang  rumah sakit ini .

Jam 5 sore matahari semakin menghilang dan kegelapan malam akan bersambut untuk  mengucap selamat tinggal pada matahari yang menyinari  tadi.

Dokterpun keluar dari kamar Rawat syifa , Dokter ,Gimana keadaan dia dok ?, “ Alhamdulilah dia baik-baik saja ,Tolong jangan buat dia stress ,atau menangis ,sehingga ia menahan nafasnya,apabila katup itu lengket dan tidak bisa terbuka ,Maka ia akan mengalami sulit bernafas” , Dalam batinku aku memaki , Kurangajar kau denis BIkin orang yang aku sayangi menderita!.

Dan mamanya syifa datang , “Nak Igooo,syifa gimana ,apa asmanya kambuh lagi ?”,  enggak kok tante syifa baik-baik aja ,Silahkan masuk tante ,Om(lalu  aku buka,kan pintu) , “ Lho kamu gak masuk goo?” , makasih om saya nungu di luar saja J

“Mamaaa…. , Lho kok kamu nangis dek, Tadi denis kesini dia tiba-tiba marah sama aku ma.. , Terus?, diaa marah ma.. , gak lama igo dateng dan  bawa denis keluar , terus dadaku  sakit banget maaa… , aku gak bisa nahan sakit aku meluk igooo , Waktu igo mau manggil dokter, Aku peluk dia, Aku gak mau sendirii…maaa.  , Yaudah Cup Cup , Mau mama panggilin kesini Igonya ?, (hanya mengangguk)

NAk igoo, I..iya om ,” dicari syifa ,ayo masuk kedalam”, Ba…baik om, Aku menghampirinya, ada apa fa?,” IGooooo…(sambil memelukku), Lho kamu nangis lagi?, “makasih gooooo,makasih”, kali  ini aku gak bisa menahan air mataku dan ia pun menetes dengan sendirinya , Iya gak apa-apa ya manis , Kan aku disini jagain kamu, jadi aku tanggung jawab sama kamu, Tadi dokter bilang kamu jangan sering nangis, Kamu belum sembuh ,nanti asmamu kumat, Udah cup..cupp , jangan nangis lagi.

Jujur  ya  fa, aku sebenernya sayang kamu, aku sebenernya juga gak pengen Cuek sama kamu, tapi kamu juga tahu sendiri, ditinggal sosok Heni membuatku Muak untuk berpacaran, yang aku pikir saat ini hanyalah mencari orang yang tepat untuk menjadi sosok pendamping Hidupku selamanya.

Tapiiii?.......apakah dirimu sosok yang aku cari?, rasanya aku ingin bilang sayang dan maukah kamu menikah denganku ?  tapi rasanya tak mungkin secepat itu, bahkan aku merasa itu mustahil fa .

“Goooo….kamu nangis ya goo?” , enggak kok siapa yang nangis ? , “Gak Usah ngeles gitu deh, aku tau orang nangis sama enggak kali Go” ,  enggak beneran ,aku gak nangis tapi tadi aku habis makan Pedes ,jadi keluar air mata gini deh” Coba  sini go aku lihat “ , ia mengambil sebuah tisu  dan mengelap kelopak mataku, “ Oh iyyaa bener  kepedesan, Ini sih nangis kali goo hihiiihihihi”

Hanya kamu rasanya yang mengerti aku hingga sudut terdalam hatiku dan hanya kamu fa yang mampu menerjemahkan apa yang aku rasain sekarang .

Sejujurnya aku lebih butuh kamu fa, ketimbang kamu butuh aku, aku bukanlah denis yang tidak mengerti kamu, atau mungkin denis belum begitu mengenalmu , jika kamu tahu sayang, aku sangat marah saat kamu dilukai tadi, bukan aku ingin menjadi sok pahlawan di hadapanmu karena mengusir denis  yang  menyakitimu, Tapi aku menunggu saat yang tepat untuk berusaha menjagamu, agar kau tak terluka seperti diriku, sepertiku sayang.

Hal terindah dalam hidupku adalah, melihat senyummu yang indah merekah lebar  dari bibir manismu, dan bisa berada disampingmu adalah Anugrah Terindah yang pernah kumiliki .

Dan aku masih belum yakin, Seberapa pantaskah aku untukmu, Tapi Pasti Ku bisa melalui semua jika aku selalu denganmu dan Kita lewati semua dengan indah.ya aku yakin itu fa.

Goooo!.. Ngelamun lagi?....

7 hari berlalu dan kini syifa sudah fit dan ceria lagi seperti semula , rasanya sudah tak ada yang ku khawatirkan lagi.

Hai Cimuth, Cieee udah sembuh sombong nih , udah lupa kali ya ,sama yang nemenin di rumah sakit stand   by 7 hari siap siaga,badai,hujan ,panas banjir tsunami , tetep setia loh nemenin, “ Ihhh.. Kamu goo , Ciapa yang sombong  sih sama KOCUPIku yang tembem ini”,  adadoow sakit kali faaa, KOCUPI?, “iya KOrban Cubit PIpi “ , yeeee bisa aja , dikira KOrban Cium PIpi , “ itu sih pengenmu … “ .

Aku lantas menuju parkiran untuk mengambil motor. dan hendak balik kerumah, aku gak menyangka bisa bertemu dengan syifa dikampus , aku tau dia beda kampus denganku, tapi dia hmmm.. mungkin hanya hendak menemui denis, atau mungkin dia kangen 6 hari tidak bertemu dengan kekasihnnya itu

Dan setelah aku meyalakan mesin motor ,seseorang menepuk pundakku , searah kan bang saya  bareng ya , Lho fa ?, tanpa aku meneruskan , aku mengerti  isyaratnya  dan akupun langsung tancap gas .

Setelah sampai dirumah syifa, “ Kamu gak mampir goo, Mama pengen bilang terimakasih ke kamu” , emm kayaknya kapan-kapan aja ya fa, kan kamu tau bentar lagi aku ikut lomba di semarang,” Emmm yaudeh deh .. semangat yaa” , maafin aku ya peri kecilku ,aku bukan tak ingin mampir diruhmahmu, tapi aku hanya ingin sendiri, Merenungi  semua yang ada dalam hidupku, dan apa yang terjadi kemarin di rumah sakit , Apa ini cara tuhan mendekatkan aku pada seseorang yang kelak jadi pendampingku?, tapiii… rasanya ..hmmm entahlah aku bigung.

Setelah sampai dirumah kuparkir motorku dan segera masuk kerumah , Assalamualikum bunda,” Wa’alaikumsalam ,Lho anak bunda baru pulang” , lalu bunda menutup pintu,” goo  di meja ada roti  sama teh goo “ , iya bun , Lalu kurebahkan badanku yang lelah di sofa ruang tamu , dan bunda bertanya , “goo, akhir akhir ini kok bunda lihat kamu sering pulang malam ,bahkan gak pulang, Kamu main dimana nak?” , gak kok bun ,aku gak main ,” Terus kemana?” ,  Nemenin Syifa bun , Syifa sakit  dan aku nganterin syifa kerumah sakit “ Tante anne ,kok gak telepon bunda  ya? “ , aku langsung melihat bunda ,  bun, sebenernya kemaren  asmanya syifa kambuh , aku yang habis pulang futsal sama temenku yang anak UGM itu bun, Terus Hp.ku bunyi  pas aku lihat ,ternyata tante anne yang telepon, dan ngabari hal itu , terus aku bawa mobilnya ayah buat nganter  syifa ke rumah sakit ,  Waktu aku mau pamit , bunda sama ayah udah tidur , Mau pamit ke kak radit juga gak ada di kamarnya , “ ohhh … waktu itu kak radith ,ngantar Pacarnya Tasya ke malang Katanya keluarganya ada yang sakit juga”, ohhh, “goo… bunda mau Tanya sama kamu , apa kamu menaruh hati nak sama syifa “ , gak tau bun ,aku lagi males pacaran ,” kalian sudah berteman lebih dari 18 tahun lho,bukan sebuah waktu yang singkat untuk mengenal  seseorang ,bahkan hingga titik pribadi kalian, kalianpun sudah mengerti satu sama lain” , tapi bun ,untuk berkomitmen dengan orang lain, aku juga harus bertanggung jawab bun, “ iya bunda tau , hal itu “, dan satu lagi bun ,aku masih belum  belum cakap menjadi imam ,” maksud bunda ,    gak harus sekarang goo”  iya bun igoo tau.

Mungkin firasat seorang ibu terhadap anaknya ,hampir 100% bener , tapi aku juga jago ngeles , Hoaammms , ngantuk banget rasanya dan aku pun terlelap, melalang buana  di negeri  kapuk .

Setelah tertidur lama sekali, Aku merasa geli di kantong celanaku,ternyata HP,ku berdering, kuangkat telponku dengan nada yang sedikit malas ,” Gooo …” , he.em ini siapa ? , “Akuuu .goo ,syifa”, ohh kenapa ? “ emm lagi apa? ,  udah solat magrib?”, astaghfirullah , Nanti aku telepon lagi ya fa , Assalamualaikum ,” Wa’alaikum salam “, aku lupa kalo aku ketiduran sampe magrib, dan setelah selesai sholat , aku kembali menelepon syifa , Haloo ,maaf ya aku ketiduran tadi ,”hmm.. iya gak apa-apa ,Capek banget  yaa?” , hmmm.. lumayan ,ya kurang tidur juga ,pas kamu dirawat kemaren , “ maaf ya go ,aku nyusahin banget , kayaknya aku jadi beban buat kamu “ , Enggak kok , ngomong apa sih kamu , Kita kan udah temenan dari kecil , jadi  apa yang harus direpotkan , “ ada waktu malam ini ?” , emm.. ada luang banget malah, kenapa?, “ kita ke taman komplek ya , aku pengen ketemu kamu”, yaudah aku siap-siap dulu ya , “ iya goo “ .

Lantas aku berangkat menuju taman , Bunda ayah ,aku main dulu ya , ” Lho gak makan malem dulu goo”, gak yah buru-buru , Langsung aku menuju taman untuk menemui  syifa .

dan aku segera BBM  Syifa  setibanya di Taman , Aku udah sampai nih fa, “ Iya goo , aku udah nunggu kamu , aku lagi di ayunan ,tempat kita biasa main dulu “ , aku langsung menuju kesana dan langsung menemui syifa, dan kulihat syifa sedang berada sendiri di ayunan itu, terlihat wajahnya yang sedang murung dan mendung yang sedang menyelimuti raut wajahnya yang imut dan selalu ceria , Fa, “Igooo”, Kamu kenapa ?, Cemberut gitu mukanya , ”Huftt.. Lagi bete Go” , Bete? , Hmm.. Tumben bisa Bete?,” Gak tau dehh go, Bad mood banget nih “ sambil tertunduk,  hmm..Bete, karena apa? ,  “ denis go”, Denis ! ,Dia ngapain kamu?, ngancam lagi ? , “ enggak kok go , Cuman ..” , Sesaat ia menghela nafas dan terhenti ,  “ dia jalan sama cewek lain tuh go “ ,  hmm.. kan aku udah bilang berapa kali ke kamu , tapi seakan kamu cuek dan gak percaya aku, Tapi aku juga sadar ,saat itu  bukanlah moment  tepat untuk bilang hal itu , “ Maafin aku ya go, aku terhipnotis dengan rayuannya  dan hilang waras ku karena nya , hingga aku mengabaikan temen baikku ini “ , terus ? ,” sakit banget deh goo, rasanya “ , dalam batinku aku berkata, andai saja kamu mau mendengarkan aku , pasti kamu gak akan sepatah hati ini fa ,  ia menyenderkan kepalanya di pundakku , “ hmm.. setelah putus sama heni ,kamu kok gak pernah menjalin hubungan special sama cewek lain? “ kata-kata syifa tadi , seperti petir yang menghantam kepalaku, seakan pikiranku mulai mendung, redup, dan teringat akan hal yang membuatku muak, perlahan hal yang telah kukubur dalam ,mencuat kembali ke permukaan , hingga rintik hujan ini menetes di relung jiwa , “ goo kok jadi murung gini ?” , hmm.. aku masih perlu waktu fa, dan rasanya bukan saat ini waktu yang tepat menjalin hubungan ,ngeliat Heni waktu bercumbu dengan cowok lain ,udah membuka mataku fa ,  “ goo , ada saatnya kamu perlu membuka diri ,untuk orang lain yang datang menyapamu, tinggal di hatimu, dan mau hidup bersamamu “, tapi fa, ada di sampingmu sudah cukup untuk menambal kesendirianku .

Kami berdua melihat indahnya bintang dimalam ini, “ Bintang itu indah ya go?” ,iya fa , bintang itu indah ,” aku kagum melihat mereka, mereka selalu bersama bertaburan di langit, seakan mereka menari-nari disana , riang , bahkan aku membayangkan , bintang diatas sana ,adalah peri kecil yang sedang menari, tapii”  , kenapa ?, “ Bintang tak pernah tau, betapa kita mengaguminya dari bawah sini” , kami melihat itu hingga larut malam .

“ hoamss.. ngantuk nih goo, Pulang yuk”, yaudah aku anterin kamu ya sampe rumah, “ emm gak usah deh go , aku jalan sendiri aja, rumahku kan deket, Kamu pulang aja go, rumahmu kan lumayan kalo dari sini” , udah gak apa-apa aku anterin aja , udah jam sepuluh malam soalnya , kutemani  ia hingga depan rumahnya , “Gooo.. makasih banyak , sorry ya ngerepotin kamu “ , emm.. gak apa-apa nyantai aja kali , “ yaudah goo ,bye” ,  bye juga , “ Emm.. Go,go” ,   yess.. ,ada apa lagi?,  “ besok hari minggu kan ? , kamu sama bunda ada dirumah kan? “ , ada kok ,aku gak kemana-mana , ” Aku boleh kerumahmu kan? , kangen tuh  sama bunda kamu, Pengen ikut bikin kue dirumah kamu”, ohh. Emm  monggo-monggo,sms bunda aja, biar di siapin ,” emm yaudah gitu aja goo”, yaudah aku pulang dulu ya, “ iyaa go sampai ketemu besok “, asalamualaikum, “ wa’alaikumsalam “ , entah apa namanya  rasa ini ,Hati yang berbunga, mata yang berbinar , ahh sudahlah , tak sabar rasanya menanti esok .

Pagi pun menjelang , perasaan baru sebentar mataku terpejam, hmmm pagi yang indah.

Hoaammss , “ Baru bangun go “ , iyeee , “ Males banget sih jadi cowok” , biarin kalii, belom punya istri ini ,” kalo aku jadi istrimu yooo emoh” , kowe lak mbak,ku dadi gak mungkin lah dadi Bojomu , WEEEK :P , “ Awass  kalo minta jajan ke aku lagi , Heuh” , ya begitulah kakak.ku, Raisyana Dinda .

Selesai mandi dan ganti baju, aku segera bergegas turun kebawah, maklum waktunya sarapan, tapi samar-samar kudengar suara yang tak asing, “ ini udah bener belom ya bun adonannya? “ ,” Coba bundha lihat , ohh sudah tinggal kamu masukkan oven saja” , “Oke deh bun J “ , ehmmm mertua dan menantu akur banget, “ Yeee.. baru bangun ya , mandi sana bau “  , yeee.. males ah, temenin ya , “ males. Pengennya “  , aku udah mandi kalii , bunda hanya tersenyum melihat tingkah kami , “ kalian dari dulu hingga sekarang sama saja , sering ngeledek “ , sesaat muka kami  memerah karena tersipu malu , entah hari ini aku menatap syifa begitu cantik , wajah putih berseri, berkacamata dan berhijab biru muda , warna kesukaanku .

“wihhh.. udah jadi nih bun kuenya, baguss bun” ,  “ habis itu kamu kasih white cream itu, terserah kamu aja deh , mau di kreasiin apa aja “ , dan begitulah kesibukan ibu- ibu yang repot dengan kuenya hahahaha.

“serius banget ngerjain desain rumahnya “ , hmm iya besok aku berangkat ke semarang ,” ohhh emm dimakan kuenya tuh, nanti dingin lho” , iya nanti aku makan, “sini, buka mulutnya “,kubuka mulutku dan ia menyuapiku , “aemm, enak kan ?, semangat ya buat besok,aku cuman bisa doain kamu aja “.

Hari “H” pun tiba ,aku dan tim berjuang keras , Namun sayang, apa yang kukerjakan dan perjuangkan sia-sia , kami kalah karena struktur bangunan  yang kami buat begitu rumit, dan untuk membuat inovasi itu rasanya mustahil.

Dengan muka yang murung ,kami keluar dari hotel, kami 8 anak yang terbentuk dan bersama  selama empat bulan , akhirnya harus berpisah dan menjalani hidup masing-masing setelah  ini, dengan kekalahan dan tak ada hasil apa-apa .

Saat pulang ke rumah ,  “gimana Goo , menang?” , aku kalah bun, gagal total semua konsepku,” yang sabar nak, seenggaknya kamu udah usaha kan” , Yaudah bun,aku keatas dulu bun , aku capek , “ iya yasudah “, Hp,ku berdering  dan ternyata  Syifa , “haii… gimana  kompetisi di semarangnya ?” , kalah fa, gak tau deh ,gagal total semua , “ Yasudah yang sabar ya kamu , yang penting kamu udah berusaha total jadi , jangan pernah menyesali apapun “, Okeey deh fa, yaudah aku tidur dulu ya, akupun baru sampai ,” iya ,assalamualaikum “ , walaikumsalam.

setelah kekalahan itu ,aku lebih fokus pada kuliahku yang sebentar lagi akan selesai,  Skripsi, Mungkin kata itu adalah kata antara bahagia atau deg –deg,an , suatu kata yang  menurutku adalah penentuan antara Hidup  mati.

Kutatap Hari itu,hari yang penuh dengan rasa deg-deg.an yang begitu mendalam , heduhh praktikum, mendengarnya saja sudah risih di telinga, Hingga saatnya aku presentasi kelompok di depan para dosen, HUft… mau gimana lagi, yahh maklum mau lulus , anggap aja ini uji coba pertama .

Waktu terus berjalan, dan saat ini adalah waktunya untuk  Sidang Skripsi, pikiran kacau setengah mati,  dua jam aku menunggu hal yang disebut “LULUS”, suatu kata ,hanya lima huruf ,tapi membuktikannya butuh waktu empat tahun ,setelah itu ,daaan ,” Selamat anda telah Lulus” , Yeeesss…

Setelah kubuka pintu keluar ruang sidang , aku melihat seseorang ,yaaang…Bukan kuharapkan, “Hai Goo… , Selamat ya sudah lulus” , emmm… ya Hen, makasih , “ masih marah kamu sama aku?, masih dendamkah?” , maaf aku bukan orang yang pendemdam , “ Lantas ,kenapa mukamu begitu dingin dan kaget  saat melihatku ? “, Tidak aku biasa aja ,” Ini,aku hanya ingin menyampaikan ini” , ia memberiku sepucuk amplop coklat , apa ini? , “ Lebih baik kau baca saat kau sampai dirumah nanti ,Aku takut kau murka  go, satu Pintaku goo , Lupakan dan Ikhlaskan aku goo “ , lantas ia pergi dan meninggalkan aku , loh hen ..heni ,ini apa maksudnya ? , tanpa menghiraukankanku Ia berlalu dariku membisu seribu bahasa .

Saat sesampainya di rumah, Kubuka amplop itu , dan Berisi Undangan pernikahan antara heni dan denis Nur Fadzran ,yang tak lain itu adalah denis ,Mantannya syifa , sesaat aku terdiam, seakan tubuhku melemas tak bertulang lagi, aku hanya terdiam , dalam amplop  itu pun ada sepucuk surat ,

Yth : Sdr.Diego Aldrian

Ditempat.

Dengan ini saya ,Denis Nur fadzran ,meminta maaf atas kelakuan saya sewaktu dirumah sakit dulu

Dan saya meminta maaf ,atas segala apa yang saya lakukan terhadap syifa , dan saya meminta maaf atas perlakuan kasar saya terhadap syifa, dengan inipun ,saya juga berharap anda berkenan hadir di acara pernikahan kami . saya atau kami berharap anda bisa menjaga syifa  dan saya juga mendoakan supaya anda dan syifa ,bisa menyusul kami di pelaminan .

Salam dari kami, untuk kalian kedua sahabat kami.

Jogjakarta.14.Febuari.2015

Denis Nur Fadzran & Angheni  Safitri

Arrgghhhhh….SIALLLL, kenapa ? , aku bersumpah serapah ,mengumpat , mencaci mereka berdua dan  kata-kata kotor ,rasanya ini mimpi , yaa, pasti ini cuman mimpi , ini hanya mimpi kan?

Ann**Ng loe semua , Ba***at , hingga aku tak bisa menahan diriku, Kulempar  semua  foto saat aku,Heni,syifa dan denis liburan di Pasir Putih situbondo dan bali,Kulempar dan Kupecahkan semua.

7 hari aku seperti Orang yang sudah tak waras  , tapi aku harus bisa bangkit ,aku pasti bisa ,aku pasti kuat ,setelah tersadar ,seperti orang yang gila, yang Langsung terbesit adalah, bagaimana syifa ?, Mungkin Ia lebih hancur  dan lebih sakit daipada  aku ,

Dengan jalan yang sedikit gontai ,aku menuju motorku, “ adekk,Kamu mau kemana?” , kakak.ku raisyana , berusaha menahanku,”Kamu mau kemana, kamu masih lemas seperti ini! “ , a..aku mau ke rumah syifa kak, aku mau kesana , Mungkin ia lebih sedih daripada aku kak! , “ Buat apa kamu kesana ! ,Bunda sudah kesana untuk menjenguk syifa !” Apaaa!! , maksudnya Syifa masuk Rumah sakit !, Kenapa kakak Gak bilang aku!, Kenapa kakak Enggak kasih tau Aku ! ,kenapa kak!.

“ Radithh Jangan ! “  tiba-tiba kakak.ku radith menghajarku , “Sadar Kamu ! ,kami memang sengaja menutupi Hal itu karena kakak dan kak Raisyana gak pengen kamu stress Gooo, Gak pengen !“ , Emm.. Jujur kak Syifa kenapa, “Adek sabar ya, Syifa sekarang di ICU,dia shock setelah melihat undangan pernikahan mantannya ,dia masih belum bisa  menerima hal itu, Hingga akhirnya , Asmanya syifa kambuh dan Hingga saat Ini syifa masih Koma  go” ,  begitulah panjang lebar kak raisyana menjelaskan padaku , Hingga akhirnya ,aku menangis tertunduk ,apa aku harus kehilangan orang yang aku cintai lagi, bahkan dia sudah menjadi separuh hidupku,Jiwaku bahkan dia separuh nyawa dalam cerita Hidupku, Hanya sesak dan sakit yang sedang kualami saat ini.

“Ayoo , Go kita kerumah sakit “ , Sesampainya disana Kami langsung mencari dimana Syifa Dirawat , ditengah Rasa bingungku , aku terus mencari dimana syifa di rawat , Setiap petugas atau suster yang lewat ,aku selalu menanyakan Dimana  syifa dirawat ,” Sus , suster tau dimana ruang ICU 301 sus?” ,silahkan mas.nya ikuti lorong ini saja , setelah itu belok kiri, nah setelah  itu ada Blok Bougenvile dan di sebelah kanannya itu ruang ICU 301 Mas “ , baik sus terima kasih , “sama –sama “ ,  Aku mencari dengan panik , dan setelah itu aku melihat bunda,Ayah, om andre dan mamanya syifa (tante anne) ,” Lho igoo “  , seakan bunda tak percaya melihat aku sampai disini , “Abang radith sama Kak raisyana mana?”, dibelakang bun, Tante ,om Gimana keadaan syifa Om tante , syifa gimana ?, baik baik aja kan ? , “marii ikut omm nak”, dengan nada lirih beliau mangajakku ke ruang itu , Aku melihat sosok yang ditutupi selimut di seluruh tubuhnya , Ini siapa om ? ,ini bukan syifa kan? , Om tolong tolong jawab om ini siapa? , aku memelas dan berharap ini hanya mimpi belaka , tapi apa yang takutkan kini ada didepanku, dan yang ada depanku ini nyata! .

“kamu juga harus ikhlas ya Go, Om tau ,kamu dan anak om sudah berteman lama ,bahkan om menganggap kamu seperti anak sendiri , Tabahkan hatimu ya goo”,sembari memberiku surat , lalu ayahnya syifa membuka selimut itu perlahan dan sosok yang terbujur kaku di depanku ,adalah senyum manis yang selalu menyapaku, tawa riang yang selalu menemaniku , wajah imut yang selalu membawa hati yang gundah menjadi riang, Dan itu adalah syifa  .

Gak mungkin.. ini Gak mungkin , SYIIIFAAA! , kamu jangan bercanda, kamu bohong kan?, kamu pasti masih hidup fa, Iya kan?, Kamu pasti mau kasih kejutan ke aku kan sayang ?, banguun Fa , aku mohon bangun fa  , apa aku harus memelas kepadamu ,aku sayang kamu fa ,   Bukannya  kamu janji mau ngajak aku melihat  matahari terbit di Gedung dekat amplaz , Bukannya kamu janji mau ngajak aku ke prambanan? Iya kan? , Jangan tinggalin aku sendiri fa, Kumohon jangan tinggalin aku , rasanya saat itu dunia runtuh seketika dihadapanku , sesak tak bernafas ,mungkin itu yang aku rasain ,Kuciumi tangannya , kucium keningnya ,berharap ia bisa tersenyum kembali dan menyapaku , ayoo bangun sayang ,aku ada disamping mu sekarang, kamu gak sendirian lagi sayang , bangun ya kumohon .

Karena tak kuat, akhirnya aku  tak sadarkan diri , “ Astaghfirrulah ,Igoo ,ayoo bangun nak “,

Samar –samar kudengar kata itu hingga akhirnya aku benar-benar tak sadarkan diri ,

Dalam hati yang berat ,aku harus rela melepasmu ke tempat istirahatmu yang terakhir , mungkin mengikhlaskanmu dan merelakanmu , adalah suatu keputusan yang tepat agar kamu bisa tersenyum indah diatas sana sayang.

Saat tubuh mungil dan senyum manis  itu akan dimasukan ke liang lahat ,dalam hati aku berteriak , ( toloong jangan biarkan dia di kubur , aku takut dia sendiri, aku takut ,aku tak bisa menemaninya , akuu mohon fa bangun , aku gak mau kamu tinggalin aku) , namun semua sudah takdir yang tak bisa dielak .

Kini engkau telah menyatu dengan tanah dan rerumputan sayang , setelah selesai ,kupandangi nisan yang bertuliskan namamu , ku bersimpuh sambil menyandarkan kepalaku di batu nisan yang tertulis namamu sama seperti waktu kau sandarkan kepalamu di pundakku saat melihat bintang , kuelus batu nisan itu , sama seperti aku mengelus rambutmu saat di rumah sakit dulu, kupandangi batu nisan yang bertulis namamu ,sama seperti aku melihat senyum manismu sayang .

Dan saat aku pulang kerumah ,Kubuka surat yang om andre(papanya syifa) berikan kepadaku ,Kubuka perlahan dan kubaca Surat itu:

Untukmu Manusia yang selalu ada di sampingku:

Entah bagaimana aku mengungkapkannya , rasanya kamu mungkin adalah Orang yang dikirim Tuhan kepadaku Untuk menjaga dan selalu hadir dalam setiap masalahku.

Maafkan diriku yang selalu membawa masalah dan beban kepada dirimu , Wahai embun Jiwaku.

18 tahun kita jalin semua ini ,rasa tawa,senyum dan tangis yang hanya mampu kita terjemahkan dan rasakan sendiri.

Berjuta rasa terima kasihku ,selalu kesematkan untukmu didalam doaku , karena aku tak mampu mengungkapkan rasa terima kasih ku dalam ucapan kepadamu .

Hingga suatu ketika aku tersadar mungkin kamulah tempat terakhirku, Sejujurnya rasa ini mungkin melebihi rasaku terhadap denis yang sudah melukaiku.

Dalam raga yang kesakitan ini,Biarlah waktu yang memberi aku kesempatan agar bisa bersamamu.

Dan aku memohon dan memelas kepada tuhan ,agar waktu berkenan memberikan kesempatan kepadaku , Untuk selalu disampingmu hingga detik terakhir yang ia berikan .

Dan mungkin saat kau baca surat ini , entah aku masih ada disampingmu, atau aku telah beranjak pergi dari dunia ini.

Wahai embun jiwaku , jikalau nanti aku sudah beranjak pergi dari dunia ini ,Kumohon ikhlaskan aku,Kumohon jangan sedih atas kepergianku, tersenyumlah sayang, maka aku akan tersenyum ikhlas  dan rela saat aku beranjak pergi meninggalkanmu sayang.

Dan aku janji kamu gak akan pernah merasa kesepian ,Aku tetap bersemayam dihatimu sayang ,aku tetap hadir disampingmu meskipun ragaku sudah pergi.

Jika memang itu belum membuatku hadir disampingmu ,Lihatlah bintang indah yang bertaburan di langit,Karena disitu aku akan selalu hadir menemanimu.

Terimakasih untuk semua kebaikanmu, terimakasih atas hadirmu disampingku ,terimakasih atas rasa sayang Mu wahai embun jwaku DIEGO ALDRIAN

Dariku Peri kecilmu

Syifa

(Syifa)

Setelah membaca itu,aku lebih mengikhlaskannya dan lebih merelakan ia pergi, kini biarlah ia tersenyum disana bersama bintang-bintang  dilangit yang selalu ia kagumi.

Kini seminggu telah berlalu ,tapi rasanya seakan kamu masih berada disampingku,meskipun saat ini aku sadar bahwa aku sendiri ,tak seperti dulu saat kau temani aku.

Kini semua seakan terasa  asing , dunia yang sesungguhnya Nampak di depan mataku, bukan keriangan yang kudapat , hanya kesemuan ,dan aktifitas kesibukan yang tak nyata.

Hingga suatu hari ,aku mendapat surat amplop coklat dari Surabaya  dan saat kulihat , ternyata surat  yang memberitahuku bahwa aku diterima kerja disana .

Bahagia ,haru dan mungkin inilah saatnya kumulai hidup baru, memulai hidup yang benar benar baru , memulai kenyataan hidup.

Berat  memang rasanya meninggalkan kota yang membesarkanku dengan , Budayanya, keistimewaan warganya, keunikan kotanya, dan sejuta kenangan manisku bersama syifa.

Dan kini waktunya aku melangkah.

“Haii Gooo, gak makan siang?,Hujannya sudah reda Lho” , ohhh… i..iya ratna ,” ayo kita makan bareng aja Go , aku juga udah laper nih” ,  yaudah ayoo kita makan .

Hingga saat ini ,aku masih memajang  foto-foto indah bersamamu fa, Foto saat kita memandang bintang, foto saat kita di kudus atau saat di malioboro dan saat melihat matahari terbit, semua masih berjajar rapi  dimeja  kantorku , karena kamu tak akan pernah terganti di hatiku dan diantara bintang yang indah bertaburan di langit , Kamulah BINTANG HATIKU .

TAMAT .

Karya: Eko Yulianto.budi.KN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun