Menurut Ketua KPU Republik Indonesia, Husni Kamil Manik, bukan asal pilih menetapkan Belitung Timur sebagai lokasi Kegiatan Rekapitulasi Nasional yang baru pertama kali dihelat ini, Husni katakan bahwa Belitung Timur sangat istimewa karena tingkat partisipasi warganya di Pemilu Legislatif lalu tertinggi di Bangka Belitung bahkan di Indonesia, karena tingkat partisipasinya mencapai 82% pemilih. Hal inilah yang kemudian menggagas ide dari komisioner KPU RI untuk menghelat Acara Nasional di Daerah meskipun harus membawa banyak perlengkapan dan logistik dari Jakarta.
Sabtu, 10 Oktober pukul 08.00 WIB kegiatan pun dimulai, jajaran PPS, PPK, Komisioner KPU Kabupaten Belitung Timur, Sekretariat KPU Kabupaten Belitung Timur, didukung dan dihadiri pula oleh 200 orang perwakilan KPU Se Indonesia memulai acara yang langsung dibuka dengan yel yel penyemangat KPU tentang Pemilu yang berintegritas dan bermutu. Ketua KPU Husni Kamil Manik semangat memberikan sambutan sekaligus arahannya di perhelatan ini. Beliau apresiasi PPK Kecamatan Manggar serta PPS Se Kecamatan Manggar yang telah menjadi aktor penting kesuksesan acara Rekapitulasi. Dan meskipun kegiatan ini baru pertama di gelar di Indonesia, Husni sangat berharap kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kesuksesan Pemilukada Serempak yang akan digelar tanggal 9 Desember 2015 nanti.
Pukul 09.00 WIB pleno dimulai, dibuka langsung oleh Ketua PPK Manggar, Edy Febrianto, didampingi 4 orang Anggota yakni Yadhi, Edy Foerwadi, Adji dan Ekocahyo Heppy duduk di kursi paling mentereng di ruangan Auditorium yang biasa ditempati oleh pejabat terpenting, namun hari itu, PPK lah yang menjadi bagian tervitalnya, hingga kursi diduduki mereka mengalahkan Ketua KPU RI, komisioner KPUD Belitung Timur pun memandangi dengan seksama para anggota PPK Kecamatan ini yang hari itu memimpin acara. Tampak hadir Ketua KPUD Belitung Timur Pirmawan, beserta seluruh jajaran komisioner KPUD Belitung Timur. Biasanya,mereka duduk di kursi depan yang saat acara berlangsung diambil alih oleh PPK hehehe..
Penghitungan dimulai, terbagi menjadi 3 panel, dan masing masing panel dipimpin oleh Anggota PPK untuk penghitungannya, PPS desa masing-masing langsung membuka kotak suara layaknya Pemilu yang sesungguhnya, kotaknya tergembok, tersegel dan disaksikan oleh Panwas serta utusan Paslon. Setelah membuka kotak, formulir C1 pleno tingkat KPPS pun di buka dan dihitung seluruh suara yang masuk. Format DAA Plano yang menyertai kotakpun ditempel di papan tulis yang disiapkan. Penghitungan dimulai, dicatat dan direkap oleh PPS, sekretariat PPK maupun dari saksi. Hingga selesai.
Muncul masalah saat seluruh suara masuk ke sebuah Laptop ysng disiapkan KPU RI, banyak data yang diinut dari TPS yang sudah dihitung di PPK ternyata hasil akhirnya tidak sinkron dengan catatan yang ada. Semua tercengang, kok kacaw? Tampak bergegas 2 orang tim IT dari KPU RI menghampiri laptop yang menjadi sumber screen infocus yang dipancarkan, sekitar 15 menit, mereka berkeringat mengolah laptop itu agar tampilan exelnya pas sesuai kehendak. Tim KPU RI akui ada kekurangan karena belum pernah di ujicobakan, namun juga PPK mengakui ada kesalahan perekap an suara di level PPS yang tak diperbaiki di level PPK. Nah lho...semua ngaku salah hehe..
Inilah Simulasi Nasional yang memunculkan masalah, masalah teridentifikasi dan kemudian mampu ditemukan. Pemenang terpilih dan sistem sudah dapat diterapkan secara Nasional. Begitu kesimpulan akhir Rekapitulasi Nasional yang masih ‘simulasi’ ini. Harapan kami, simulasi ini menjadi bagian vital yang akan memberikan masukan ke KPU agar lebih memfokuskan hasil akhirnya agar transparan dan kredibel.
Hingga meski sampai ke MK, minimal PPK bisa mengunjungi MK dan tetap tersenyum karena mereka bukan bagian yang di salahkan dalam penghitungan dengan menggunakan teknologi informasi berkelas seperti salah satunya Sidalih, sistem informasi daftar pemilih ini mampu mengetahi pemilih ganda, pemilih disabilitas, pemilih laki-laki dan perempuan secara detail yang tak di temukan di belahan dunia manapun yang mengaku lebih maju dari Indonesia. Masih meragukan KPU? Ayuk, bergabung di Penyelenggara Pemilu, anda akan merasakan Indahnya menjadi pribadi Netral yang dirangkul semua calon Pemimpin Daerah. Dan mari songsong Pemilukada yang berintegritas dan bermutu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H