Mohon tunggu...
Eko Sudarmanto
Eko Sudarmanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Peneliti - Penulis

Bidang ilmu: ekonomi, bisnis, manajemen, dan ekonomi Islam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SSQ Holistik Internasional Sukses Selenggarakan Talkshow: Sintesis Fisika Teori dan Al-Quran

20 Maret 2024   00:12 Diperbarui: 20 Maret 2024   00:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Ahad, 17 Maret 2024 di bulan Ramadhan 1445H, SSQ Holistik Internasional sukses menyelenggarakan kegiatan Talkshow Sintesis bersama Profesor Bidang Fisika Teori, Prof. Husin Alatas, M.Si dari IPB University - Bogor.

Setelah acara talkshow dibuka, dilanjutkan dengan kata sambutan dari founder sekaligus Pembina SSQ yaitu Dr. Eko Sudarmanto, MM., CHMQ. Beliau menyampaikan bahwa talkshow ini merupakan  kegiatan tahunan yang diselenggarakan SSQ dalam rangka  menyambut bulan Ramadhan.  Tema talkshow yang dipilih selalu diusahakan sesuai dengan kiprah SSQ, yaitu menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi sintesis antara sains dan al-Quran.  Masih menurut beliau, saat ini belum banyak ilmuwan, akademisi, maupun praktisi yang mengembangkan ilmu sainnya disintesiskan, dikaitkan, atau diintegrasikan dengan al-Quran.  

Atas dasar itulah SSQ lahir, dengan harapan setiap muslim apapun profesi dan keahliannya senang untuk lebih intens berinteraksi dengan al-Quran. Sehingga al-Quran selalu bisa hadir dan benar-benar dapat melekat, mewarnai, serta menjiwai  sains dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, narasumber utama talkshow, Profesor Husin Alatas dalam presentasinya mengawali dengan menyampaikan lima ayat pertama surat  al-'Alaq yang artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal  darah. Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Mulia. 

Yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." Beliau memberikan "stressing" surat tersebut pada ayat 4 dan 5 khususnya pada kata 'allama (mengajarkan), bahwa Allah-lah yang mengajarkan, memberikan pemahaman kepada semua umat manusia atas apa yang telah diketahuinya.

Prof. Husin juga menyampaikan sekaligus mempertegas posisi al-Quran yang diturunkan Allah sebagai bagian dari ayat-ayat Qauliyah yang wajib diimani dan bersifat "top to buttom," artinya ayat-ayat al-Quran yang bersumber  langsung dari Allah sepenuhnya wajib dipercaya dan imani oleh setiap Muslim. 

Sementara sains adalah sebagai ayat-ayat Kauniyah yang berfungsi untuk menopang dan memperdalam keimanan kepada Allah dan bersifat "bottom to up." Sains bersifat empirik, bisa diobservasi serta divalidasi selama itu dilakukan dengan cara-cara dan prosedur ilmiah. Sementara al-Quran yang merupakan kalam Allah sudah harus sepenuhnya diimani meskipun sebagian tidak atau belum dapat dibuktikan secara saintifik. 

Lebih lanjut beliau memberikan perumpamaan yang sederhana dengan menunjukkan keempat jarinya sementara 1 jarinya (jari jempol) beliau sembunyikan dan tidak ditampakkan kepada kamera. Jika dilihat secara kasat mata jari tersebut ada 4 (empat), dan itulah yang terlihat dan dapat diamati secara empris. Namun jika ditinjau dari perspektif ayat qauliyah, jari tersebut diyakini ada 5 (lima) karena hakikatnya Allah telah menciptakan dengan ciptaan terbaiknya.

Tidak semua ayat-ayat qauliyah yang bersumber dari al-Quran dapat dijawab oleh sains karena sains tidak atau belum mengobservasi sejauh itu dan belum atau tidak bisa membuktikannya secara empiris. Allah membatasi keilmuan yang diberikannya bagi ummat manusia "...dan tidaklah kamu diberi pengetahuan (ilmu) kecuali hanya sedikit" (QS. al-Isra' [17]: 85). 

Hal yang perlu dilakukan para saintis muslim adalah menghadirkan nash-nash al-Quran sebagai rujukan utama sesuai dengan profesi dan bidang kepakarannya, sebab al-Quran memiliki ketetapan yang pasti karena datang dari Allah SWT.

Prof. Husin mengungkapkan bahwa banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan fisika. Beliau menyebutkan contoh ayat dalam surat al Ghasiyah, "Maka tidaklah mereka memerhatikan unta bagaimana diciptakan? dan langit bagaimana ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? dan bumi bagaimana dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan"  (QS al-Ghasyiyah [88]: 17-21). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun