Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Hari Puisiku #42: Vaksin Patah Hati 2

13 Mei 2022   12:07 Diperbarui: 13 Mei 2022   14:13 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Hari Hari Puisiku 42

Berjudul : Vaksin Patah Hati 2

Malam resah susah terlelap. Kesepian mengendap. Larut dalam jiwa senyap. Merenung dalam ramai dunia gemerlap.

Tak ada yang percaya. Sakitmu itu sungguh, tapi hanya kau yang merasa. Menderita. Siang malam mendera. Mengiris rasa. Menghantui jiwa. Terasing dalam dunia gempita.

Siapa mau patah hati. Bertahun berjuang tak dihargai. Tiba tiba tak diakui. Diganti. Harus diusir pergi. Ada tapi dianggap mati.

Kejam. Itu sangat kejam. Patah hati itu menyiksa. Dan aku tak akan pernah memaafkanmu. Titik. Apapun alasanmu, final. Keputusan sudah bulat. Tak ada tawar menawar. Karena cintaku bukan dolanan.

Vaksin patah hati. Bukan untuk menerimamu kembali. Pantang balik untuk yang sudah menodai. Dulu pernah kumaafkan, tapi kau ulangi lagi. Lagi. Dan lagi. Selamat tinggal, sekarang tak ada jalan kembali. 

Aku sudah tak mau disakiti lagi.

Malang, 13 Mei 2022

Ditulis oleh : Eko Irawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun