Tuntutan hidup. Saat jaman serba rumit. Pandemi merebak. Uang Sulit. 9 pokok langka. Seperti Minyak goreng hilang, ada tapi mahal. Â Dan sejuta keadaan, menghimpit manusia.
Banyak penipu berkeliaran. Demi nafsu crazy rich. Pamer harta Dimata orang miskin. Apa itu berpahala dan dipuji semesta? Ternyata trading judi melanggar aturan norma, negara dan agama. Demi kaya sendiri, merampok yang lain yang terlena. Memanfaatkan mimpi sejahtera para miskin papa.
Dan Tumbang ini bukan silau. Tumbang ini saat raga sudah tak mampu. Diri dihimpit. Dijerat tuntutan. Mimpi dan kewajiban ideal. Yang tak masuk akal. Yang tak pernah disyukuri. Dan dihapus dengan cara paling terkutuk. Tapi ngakak saat melakukannya. Atas nama dendam dan kepuasan bejat.
Tumbang. Ditertawakan demi sihir sihir iblis berjubah ulama. Mengaku amal sundul langit. Sang ahli ibadah, tapi main serong dengan istri orang. Saat terbongkar ngaku menasehati. Pengecut besar yang dipuji sebagai hebat, tapi main belakang. Â Dikira kalian tak dilihat Tuhan Yang maha adil?
Diri diperas. Dipaksa melihat pengkhianatan. Sekarang dipaksa, menerima keadaan. Itu dulu. Sekarang tobat. Dianggap tidak ada. Padahal... Pasti itu sandiwara. Dan itulah cara menjauhkan berkah rejeki. Mikir itu, tumbang.Â
Malang, 18 Maret 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H